Serangan bom di Irak, puluhan tewas, |
Serangkaian serangan bom selama satu hari di ibu kota Irak, Baghdad, menewaskan lebih dari 50 orang dan lainnya luka-luka.
Setidaknya delapan serangan terpisah terjadi di penjuru ibu kota selama satu jam pada Sabtu (07/06), kebanyakan menargetkan tempat-tempat kelompok Syiah.
Satu di antara wilayah yang diserang adalah distrik Baiyaa. Reuters mengatakan 23 orang tewas, kebanyakan adalah anak muda yang sedang bermain biliar. Namun Associated Press melaporkan jumlah korban tewas sekitar sembilan.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertangung jawab atas serangan ini, tetapi militan Sunni sering menargetkan kaum Syiah dalam beberapa tahun terakhir.
Kekerasan di Irak memuncak kembali dan menyentuh level yang baru sejak konflik sektarian terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
PBB mengatakan lebih dari 8.000 orang terbunuh tahun lalu, angka tertinggi sejak 2007.
Pemerintah menyalahkan peningkatan korban ini kepada militan Sunni, dan mengaitkannya dengan konflik di negara tetangga mereka, Suriah.
Namun sejumlah kritik menuduh Perdana Menteri Nouri Maliki yang berasal dari kaum Syiah menyingkirkan kaum Sunni.
Sebelumnya pada hari yang sama, militan menyerbu sebuah kampus universitas di kota barat Anbar, dan menyandera puluhan mahasiswa.
Puluhan orang juga telah tewas dalam serangan di Mosul sejak Jumat kemarin.
Kelompok bersenjata di Irak menyerbu kampus sebuah universitas di kota Ramadi dan menyandera puluhan mahasiswa serta staf.
Sebuah laporan mengatakan sejumlah penjaga kampus tewas terbunuh di Universitas Anbar.
Laporan yang belum bisa dipastikan kebenarannya itu juga mengatakan penyerang berasal dari kelompok Negara Islam Irak.
Provinsi Anbar adalah pusat kekerasan sektarian di Irak dan sejumlah wilayah di sana dikendalikan oleh milisi Sunni.
Sebagian besar wilayah Ramadi juga berada dibawah kendali mereka selama berbulan-bulan.
Tolak Maliki
Kekerasan itu berarti tidak ada pemungutan suara pada Klik pemilihan umum parlementer pada 30 April lalu.
Aliansi Perdana Menteri Nouri Maliki Klik memenangi Pemilu tetapi partai-partai lain menolak keinginannya untuk kembali berkuasa.
Mereka menyalahkan Maliki atas kekerasan sektarian yang telah menewaskan lebih dari 3.500 orang tahun ini dan menuduhnya berusaha memonopoli kekuasaan.
Ia menyalahkan faktor-faktor eksternal seperti konflik di Suriah dan oposisinya atas buruknya situasi politik di Irak. BBC
No comments:
Post a Comment