!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, June 2, 2014

Suriah gelar pemilihan umum presiden, opposisi serukan boikot pemilu

Suriah gelar pemilihan umum presiden, opposisi serukan boikot pemilu


Suriah menggelar pemilihan umum presiden Selasa (03/06) di tengah-tengah perang sipil yang sudah berlangsung selama tiga tahun.

Untuk pertama kalinya dalam lima dekade keluarga Assad menghadapi tantangan dari dua calon yang disetujui pemerintah - meskipun Presiden Bashar al-Assad diperkirakan akan menang dengan mudah.

Kedua kandidat lain yakni Maher Hajjar dan Hassan al-Nouri tidak diketahui secara luas dan tidak mampu berkampanye seleluasa Presiden Bashar al-Assad.

Pemilu ini mencerminkan keyakinan baru dalam rezim Assad, ungkap wartawan BBC Jeremy Bowen di Damaskus.

Oposisi Suriah yang didukung oleh kelompok negara Barat mengecam pemilu dan menyebutnya sebagai palsu.

Mereka berkeinginan untuk memboikotnya.
Pemilihan umum hanya akan berlangsung di Klik daerah yang dikuasai pemerintah dan ada keamanan yang ketat untuk melawan setiap serangan pemberontak.

Perdana Menteri Wael al-Halqi mengatakan pemilihan umum merupakan "hari bersejarah" bagi Suriah dan jumlah pemilih yang besar akan "membuktikan kepada seluruh dunia bahwa rakyat Suriah telah memutuskan dan bertekad untuk membuat proses pemilu sukses".

Kepala Staf Angkatan Udara Suriah, Jenderal Hussein Ishaq, tewas di tengah-tengah perang di dekat Damaskus.

Ishaq diberitakan cedera saat pemberontak menyerang markas angkatan udara di dekat kota Mleiha hari Sabtu 17 Mei. Dia kemudian meninggal dunia.

Ishaq adalah satu dari beberapa perwira tinggi militer yang terbunuh dalam perang saudara negara ini.

Direktur kelompok pegiat Pengamat Hak Asasi Suriah yang bermarkas di London, Rami Abdel Rahman, mengatakan kematian Jenderal Ishaq adalah "tamparan psikologis berat" bagi rezim Assad.

Markas AU berada di daerah yang diperebutkan dalam perang saat ini di sekitar Damaskus, lapor kantor berita AFP.

Sudah lebih sebulan militer Klik Suriah, yang didukung kelompok militan Syiah Lebanon Hezbollah, berusaha mengusir pemberontak dari Mleiha.
Pemberontak berusaha menjatuhkan rezim President Bashar al-Assad sejak tiga tahun lalu.

Meskipun terjadi konflik, pemerintah tetap berencana melaksanakan pemilihan presiden bulan Juli di wilayah yang mereka kuasai.

Lebih 150.000 orang tewas sejak perang terjadi dan lebih satu juta orang menjadi pengungsi. BBC
Untuk pertama kalinya dalam lima dekade keluarga Assad memiliki lawan dalam pemilu

No comments:

Post a Comment