!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, June 27, 2014

Elektabilitas Prabowo - Hatta Rajasa Terus Meningkat, Jokowi-JK Meredup


Elektabilitas Prabowo - Hatta Rajasa Terus Meningkat, Jokowi-JK Meredup


 Forum Indonesia Maju (Forima) merilis hasil survei pascadebat capres cawapres 1 dan 2 yang berlangsung tanggal 9 Juni 2014 dan 15 Juni 2014. Dalam hasil survei tersebut, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memiliki performa lebih baik dibanding pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Pasangan Prabowo-Hatta 45,7 persen dan pasangan Jokowi-JK 41,4 persen. Pasangan Prabowo-Hatta sedikit lebih unggul. Dengan 4,3 persen, sedangkan responden yang belum menentukan pilihan 12,9 persen," ujar Peneliti Forima Dicky Andika saat memaparkan hasil survei di Hotel Gren Alia Prapatan, Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).

Dicky memaparkan, berdasarkan penilaian setiap kandidat, rata-rata responden memberikan penilaian baik kepada Prabowo 63,4 persen, menilai sangat baik 32,4 persen, dan yang menilai buruk 4,1 persen.

Hatta dalam debat capres pertama, berdasarkan hasil survei ini, mendapat nilai dari responden rata-rata keseluruhan 73,9 persen baik, 19,5 persen sangat baik, 6,5 persen buruk, dan 0,3 persen sangat buruk.

Sementara itu, performa Jokowi dalam debat, menurut survei Forima, dinilai oleh responden sebesar 61,9 persen baik, 30 persen sangat baik, 8 persen buruk, dan 0,2 persen sangat buruk. Sementara itu Jusuf Kalla, kata Dicky, dinilai baik oleh responden sebesar 68,8 persen, dinilai sangat baik sebesar 27,3 persen, dinilai buruk oleh responden 3,5 persen, dan 0,2 persen sangat buruk.

Menanggapi hasil survei tersebut, tim sukses bidang kebijakan dan program pasangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengatakan, jika dilihat dari rata-rata penilaian buruk dan sangat buruk, Hatta mendapatkan 6,8 persen, sedangkan JK, hanya mendapat 3,7 persen. Hal ini, kata dia, akan dijadikan koreksi dan evaluasi untuk mempersiapkan Hatta dalam debat keempat nanti.

"Dilihat hasil survei ini, kita harus bisa membuat Pak Hatta lebih baik lagi dalam debat keempat," kata Dradjad.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (responden yang dipilih adalah pemilih muda dengan rentang umur 17-29 tahun) dengan melalui wawancara langsung via telepon dengan jumlah responden 900. Penelitian dilakukan di 20 ibu kota provinsi Indonesia pada 1 Juni - 17 Juni 2014 dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error 4 persen.



Koalisi Merah Putih semakin yakin Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan menang pilpres 2014. Keyakinan itu melihat evaluasi setelah debat capres ketiga, Ahad (22/6).

"Kami semakin yakin Prabowo-Hatta menang. Setiap kali selesai acara debat, survei elektabilitas pasangan ini semakin tinggi," kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay, Senin (23/6).

Saleh mengatakan, survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) setelah debat kandidat putaran ketiga menunjukkan keunggulan Prabowo-Hatta. Perbedaannya sekitar tiga persen dari Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Saleh berharap, tren peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta bisa terus meningkat. Sehingga di akhir Juni keunggulannya bisa di atas delapan persen hingga 10 persen.

"Tentu kami berharap pasangan ini bisa unggul di atas 20 persen hingga 25 persen. Itu bukan sesuatu yang mustahil," tuturnya.

Apalagi, menurut Saleh, semua survei yang dilakukan jelang pilpres 2014 mengakui tren elektabilitas Prabowo-Hatta terus naik.

"Kami yakin hingga detik-detik terakhir nanti, pasangan ini sudah unggul semakin jauh," ujarnya.

Saleh mengatakan, pujian yang ditunjukan Prabowo kepada Jokowi merupakan sikap kenegarawanan sekaligus kerendahan hati.

"Dia tidak sungkan mengapresiasi pendapat siapa pun dalam konteks membangun bangsa, bahkan dari kompetitornya sekalipun," katanya.

Saleh menduga pendapat orang terhadap sikap Prabowo itu tentu akan sangat beragam. Namun tidak ada yang salah dengan hal itu. Apalagi, debat capres di Indonesia tidak semata-mata melihat jawaban kandidat tetapi juga penampilan dan kesantunan.

"Meski tidak didesain ke arah itu, tentu kami senang dan berharap hal itu dapat menarik dukungan terutama dari 'swing voter'. Kalau benar, berarti ini dapat dikategorikan sebagai salah satu kelebihan Prabowo," tuturnya.


Pusat Data Bersatu (PDB) merilis hasil survei Pemilihan Presiden 2014. Survei dilakukan di tujuh kota besar di Indonesia yakni, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar. Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terus meningkat.

Peneliti senior PDB Agus Herta S mengatakan saat ini pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih sedikit unggul dibandingkan Prabowo-Hatta. Tetapi dari hasil survei yang dilakukannya, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Kalla cenderung stagnan, sedangkan Prabowo-Hatta terus naik.

Kata dia, selisih elektabilitas Prabowo-Hatta dengan Joko Widodo-Kalla sampai akhir Mei 2014 semakin menyempit. Selisih keduanya hanya sekitar 5,7 persen, yakni elektabilitas Joko Widodo-Kalla 32,2 persen dan Prabowo-Hatta 26, persen.

"Leading-nya Joko-Kalla sampai kapan belum tahu. Tapi kalau melihat tren seperti ini, dan tidak diantisipasi oleh timnya, maka tidak menutup kemungkinan Prabowo-Hatta bisa menyalip," kata Agus saat memaparkan hasil survei di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Juni 2014.

Survei PDB menunjukkan Joko Widodo-Kalla unggul di tiga kota besar di Indonesia yakni:
1. Semarang
Joko Widodo-Kalla: 32,4 persen
Prabowo-Hatta: 14,9 persen
2. Balikpapan
Joko Widodo-Kalla: 32,9 persen
Prabowo-Hatta: 18,8 persen
3. Makassar
Joko Widodo-Kalla: 53,8 persen
Prabowo-Hatta: 17,8 persen

Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta unggul di dua kota. Berikut datanya:
1. Medan
Prabowo-Hatta: 54,9 persen
Joko Widodo-Kalla: 26,6 persen
2. Bandung
Prabowo-Hatta: 30,9 persen
Joko Widodo-Kalla: 16 persen.

Kata dia, unggulnya pasangan capres-cawapres di kota-kota tersebut karena andil dari kepala daerah di masing-masing kota.
Kemudian di dua kota lainnya, Surabaya dan Jakarta elektabilitas kedua pasangan capres itu sangat ketat dengan persentase, di Surabaya Joko Widodo-Kalla 26,5 persen sementara Prabowo-Hatta 27,4 persen dan DKI Jakarta Joko Widodo-Kalla 27,7 persen, sementara Prabowo-Hatta 26,6 persen.

"Di kota lain masih banyak swing voters. Bila swing voters ini lari ke kubu Prabowo-Hatta, maka ini bisa jadi ancaman bagi kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun jika swing voters ini bisa ditarik oleh Joko-Kalla, maka di dua kota itu mereka masih bisa unggul," kata Agus.

Agus menambahkan, selain adanya pengaruh kepala daerah setempat, ada tiga partai politik yang memiliki kader kuat di tujuh kota tersebut yakni, PDI Perjuangan, Gerindra, dan PKS.

Kata dia, Prabowo-Hatta yang unggul di Bandung menunjukkan daerah Jawa Barat banyak memiliki kepala daerah dari PKS.

Tetapi ada hal yang unik di beberapa kota, misalnya di Makassar dan di Jawa Tengah yang bukan merupakan basis kuat PDI Perjuangan, tetapi Joko Widodo-Kalla unggul dibanding Prabowo-Hatta.

"Dua daerah itu punya keunikan, karena sosok Kalla yang kuat. Kalau di sana (Makassar) siapapun presidennya, Pak Jusuf Kalla tetap yang jadi pilihan," ujar Agus.

Survei PDB dilakukan pada tanggal 26 Mei-1 Juni 2014 dengan wawancara tatap muka (face to face) menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2.688 responden. Survei dilakukan di tujuh kota besar dari tujuh provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini +/- 5 persen per kota.


Tim sukses Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa, Priyo Budi Santoso merasa bangga. Ia beralasan beberapa lembaga survei di Indonesia menyatakan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta naik dengan pesat dalam detik-detik menuju pemilihan presiden (Pilpres) pada 9 Juli 2014.

“Alhamdulilah trend elektabilitas Prabowo-Hatta naik dan diakui oleh semua lembaga survei,” tuturnya saat ditemui di Hotel Grand Alia, Jakarta, Selasa (24/06).

Dari hal tersebut, Priyo mengatakan bahwa ini adalah tanda-tanda kemenangan pasangan nomer urut satu tersebut. Namun, Wakil Ketua DPR ini juga mengakui, hasil survei dapat berubah-ubah, karena pilpres bukanlah hari ini.

“Tanda-tanda kemenangan Prabowo Hatta sudah kelihatan. Jika dilihat pada trend ini, pemilu bukan hari ini tapi masih dua minggu lagi,” ungkapnya

Selain itu, pada hari ini Lembaga Survei Political Communication Institute memaparkan hasil survei  elektablitas Capres-Cawapres. Menurut hasil survei tersebut,  Capres dan cawapres nomer urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memiliki tingkat elektabilitas sebesar 43,3 persen. Sedangkan elektabilitas Pasangan nomer urut dua Joko Widoido dan Jusuf Kalla masih memimpin sebesar 46,4 persen.

“Pasangan Jokowi-JK masih unggul, tetapi , unggul tipis, hanya 3,1 persen.” Tutur Dr. Heri Budianto Dir. Eksekutif PolcoMM Institute, di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta, Selasa (24/06).

Hasil survei tersebut dilakukan dengan metode ‘Multistage Random Sampling’ dengan melibatkan 1200 responden yang terbesar di 33 provinsi. Penelitian tersebut dengan wawancara langsung secara tatap muka pada 16-20 Juni 2014 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan ‘Margin Error’ sebesar 3,1 persen. Kompas/Republika

No comments:

Post a Comment