Rusia Tuduh AS Desakkan Konfrontasi dengan Ukraina, Ukraina Perpanjang Gencatan Senjata
Putin |
KTT Uni Eropa memberi waktu hingga hari Senin kepada Rusia dan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur untuk mengambil langkah-langkah memperbaiki situasi di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov telah menuduh Amerika mendorong Ukraina untuk menantang Moskow.
Dalam ucapan di televisi hari Sabtu (29/6), ia mengatakan ‘rekan kami Amerika masih lebih suka mendorong pimpinan Ukraina ke arah konfrontasi’. Ia menambahkan, peluang untuk menyelesaikan krisis Ukraina akan lebih baik jika hanya bergantung pada Rusia dan Eropa.
Lavrov mengeluarkan tuduhan itu seusai KTT Uni Eropa hari Jumat (28/6) yang memutuskan tidak akan segera mengenakan sanksi baru terhadap Rusia karena menimbulkan kekacauan di Ukraina timur. Tetapi memberi waktu hingga hari Senin kepada Rusia dan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur untuk mengambil langkah-langkah memperbaiki situasi di wilayah tersebut.
Sebagian pemberontak menyatakan mereka akan melaksanakan gencatan senjata selama militer Ukraina menerapkannya.
Sebelum Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengeluarkan pengumuman perpanjangan gencatan senjata tersebut, Ukraina menyatakan empat tentaranya tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan anggota separatis di Kramotorsk, di bagian timur kawasan Donetsk.
Ukraina hari Jumat (28/6) menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan mempererat hubungan dengan Uni Eropa, perjanjian yang menimbulkan kemarahan Rusia dan memicu pertumpahan darah serta pergolakan politis selama tujuh bulan terakhir.
Ukraina Perpanjang Gencatan Senjata dengan Pemberontak
Presiden Ukraina Petro Poroshenko memperpanjang gencatan senjata sepihak dengan separatis pro-Rusia selama tiga hari lagi.
Sebagian pemberontak mengatakan mereka akan melakukan gencatan senjata apabila militer Ukraina melakukannya.
Uni Eropa menuntut agar separatis dan pendukung mereka di Moskow mengambil langkah-langkah guna meredakan krisis di Ukraina timur - termasuk melakukan pembicaraan damai yang "substansial" dan mengizinkan tim Eropa memantau gencatan senjata itu.
Sebelumnya hari Jumat, Ukraina menandatangani perdagangan bebas dan perjanjian ekonomi baru dengan Uni Eropa, membuat marah Rusia yang mengancam akan membalas.
Itu adalah kesepakatan yang sama yang ditolak ditandatangani oleh presiden pro-Rusia Viktor Yanukovych tahun lalu sehingga ia digulingkan dan menyebabkan kekacauan di Ukraina timur.
Poroshenko menyebutnya "hari besar" bagi Ukraina. Ia bertekad menyukseskan kesepakatan itu dan berkomitmen melakukan reformasi ekonomi yang diperlukan.
Jurubicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Kremlin akan harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi ekonominya. Ia tidak memberi rincian. VOA
No comments:
Post a Comment