surya paloh dan Megawati |
PDIP–NasDem Menuju Koalisi Pilpres
Pertemuan kedua orang nomor satu dari dua partai yaitu PDIP dan NasDem yang berlangsung secara tertutup pada Kamis (21/11) telah memunculkan beberapa sinyalemen.
Mungkin itu sebabnya, pengamat politik dan peneliti senior The Indonesian Institute, Hanta Yuda mengomentari pertemuan Lenteng Agung menunjukkan kemungkinan koalisi cukup besar karena ada tiga syarat koalisi yang bisa dipenuhi kedua partai tersebut.
Tiga syarat itu adalah kedekatan ideologi partai, kedekatan tokoh dan elite partai, dan adanya figur dengan magnet elektoral yang kuat. Di level kedekatan ideologi, NasDem dan PDIP sama-sama merupakan partai nasionalis.
Sementara itu, tokoh dan elite kedua partai memang terkenal sudah dekat sejak dulu. Surya Paloh adalah sahabat almarhum Taufiq Kiemas, suami Megawati.
Menyoal figur dengan magnet elektoral yang kuat, Hanta menyatakan jika PDIP mengusung Jokowi sebagai capres akan membuka peluang lebih besar bagi NasDem memberikan dukungan.
Lain lagi pendapat pengamat psikologi politik Prof. Hamdi Muluk yang mengatakan bahwa terdapat agenda yang cukup serius yang disiapkan kedua partai. Sebab, pertemuan Lenteng Agung melibatkan elite tertinggi kedua partai dan berlangsung tertutup.
"Dalam etika politik, jika seseorang telah dipersilahkan datang di situ ada makna yang cukup besar. Ibarat sebuah rumah, PDIP telah mempersilakan NasDem masuk ke halamannya," ujar Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia ini bermetafora.
Ketika ditanya soal peluang koalisi, Hamdi menyatakan memang koalisi antara kedua partai masih jauh tetapi yang tersirat dari pertemuan kemarin adalah kedua partai memiliki ambisi yang sama untuk pemilihan presiden.
Koalisi hanya akan terjadi di pemilihan presiden, saat pemilihan legislatif semua partai politik berjuang sendiri-sendiri. "Politik itu cair, semua kemungkinan selalu terbuka hingga muncul hasil yang konkrit yaitu hasil pileg," terang laki-laki yang juga ahli soal gestur politik ini.
Hamdi menambahkan dalam pertemuan Lenteng Agung kemarin, ada nilai lebih yang bisa didapatkan oleh partai NasDem yaitu masyarakat akan melihat adanya kedekatan antara NasDem dengan PDIP yang memiliki kemungkinan untuk mengusung Jokowi sebagai capres.
"Jadi NasDem berteman dengan PDIP dan berteman juga dengan Jokowi," tutup Hamdi.
Menjelang Pemilu 2014, sinyal koalisi ditunjukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Pertemuan kedua orang nomor satu dari dua partai ternama yaitu PDIP dan Nasdem yang berlangsung secara tertutup pada Kamis 21 November 2013 lalu, telah memunculkan beberapa sinyalemen.
Pengamat Politik dan Peneliti Senior The Indonesian Institute, Hanta Yuda menilai bahwa pertemuan Lenteng Agung menunjukkan kemungkinan koalisi cukup besar karena ada tiga syarat koalisi yang bisa dipenuhi oleh kedua partai tersebut. Salah satunya ideologi partai.
"Tiga syarat itu adalah kedekatan ideologi partai, kedekatan tokoh dan elite partai, dan adanya figur dengan magnet elektoral yang kuat," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (24/11/2013).
Di level kedekatan ideologi, kata dia, Nasdem dan PDIP sama-sama merupakan partai nasionalis. Sementara itu, lanjut Hanta, tokoh dan elite kedua partai memang terkenal sudah dekat sejak dulu.
"Surya Paloh adalah sahabat almarhum Taufiq Kiemas, suami Megawati. Menyoal figur dengan magnet elektoral yang kuat, jika PDIP mengusung Jokowi sebagai capres akan membuka peluang lebih besar bagi Nasdem memberikan dukungan," paparnya.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, menyambangi markas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Saat berkunjung, Surya Paloh didamping Sekretaris Jenderal Patrice Rio Capella, dan sejumlah fungsionaris Partai Nasdem.
Saat menyapa wartawan, Surya masih enggan menyebutkan apa tujuan Nasdem menyambangi markas banteng moncong putih itu. Ia pun langsung menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani serta Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
"(Koalisi), langsung menusuk pertanyaannya," ujar Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Kamis (21/11/2013).
"Datang ke markas Lenteng Agung ya," sambut Surya.
Obrolan tersebut langsung disambut oleh politikus PDIP, yang juga anggota DPR Effendi Simbolon. Effendi langsung menjabat tangan Surya Paloh, dan fungsionaris Partai Nasdem.
"Saya pernah mendengar ucapan Pak Surya, bahwa buat apa saya dirikan Nasdem, kalau suaranya tidak bisa di atas Partai Golkar," kata Effendi sambil tertawa.
No comments:
Post a Comment