!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, January 29, 2014

.Rp2,12 triliun untuk jalan rusak akibat banjir



.Rp2,12 triliun untuk jalan rusak akibat banjir


Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memproyeksikan kebutuhan dana penanganan jalan nasional rusak akibat banjir dan tanah longsor di Indonesia mencapai Rp2,12 triliun.

Jumlah tersebut, kata Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PU, Djoko Murjanto, terbagi menjadi dana penanganan sementara senilai Rp510,32 miliar dan dana penanganan permanen sebesar Rp1,517 triliun.

"Dananya akan kita ambil dari dana pemeliharaan rutin yang sudah kita miliki dan jika tidak mencukupi kita ambil dari pos dana mendesak," kata Djoko.

Dikatakan, estimasi dana tersebut didasarkan kebutuhan hingga Selasa (28/1) sehingga sangat memungkinkan perkiraan jumlahnya akan meningkat.

Penanganan sendiri, katanya, baru dapat dilakukan pada saat air sudah surut dan kondisi aspal mulai mengering.

Oleh karena itu, tegasnya, pada tahap sementara ini, upaya yang dapat dilakukan baru sebatas menutupi lubang dengan material batuan untuk mengurangi bahaya.

Dirjen Bina Marga menyebutkan, konsentrasi perbaikan jalan nasional saat ini memang lebih kepada jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa dan jalan di Manado, Sulawesi Utara.

Selain itu, penanganan jalan juga dikerjakan pada Sumatera Selatan, Bengkulu dan Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan data Ditjen Bina Marga, jumlah lubang di jalan Pantura ruas Banten hingga Jawa Barat mencapai 3.000 lubang (tersebar sepanjang 25 km).

Sedangkan untuk Pantura ruas Jawa Tengah-Jawa Timur tercatat ada 4.000 lubang (tersebar sepanjang 75 Km). Beberapa titik yang mendapat perhatian adalah Karawang-Cikampek-Palimanan, Pamanukan-Sewo-Lohbener dan ruas jalan Kudus-Pati.

"Intensitas hujan yang tinggi, ditambah perubahan iklim yang menaikkan tinggi muka air memang menambah beban jalan Pantura yang sudah sangat tinggi akibat besarnya volume lalu lintas, katanya.

Kementerian PU langsung berupaya menangani kerusakan jalan nasional melalui upaya tanggap darurat, antara lain meliputi pemasangan rambu-rambu peringatan jalan berlubang serta membentuk tim untuk melakukan penutupan lobang.

Jalan Manado

Sementara itu, banjir yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara, pada dua pekan lalu juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan.

Penanganan mendesak antara lain untuk perbaikan jalan dan jembatan boulevard yang rusak pada "wing wall" dan plat injak sepanjang badan jalan.

Dirjen Bina Marga menambahkan, sedangkan pada ruas Manado-Tomohon ada 16 titik dari total 32 titik yang perlu segera mendapatkan penanganan.

"Perbaikan dikerjakan dengan pemasangan jembatan bailey dan gorong-gorong. Perbaikan juga dibutuhkan pada ruas jalan Airmadidi-Tondano, Manado-Tumpuaan, Tomohon-Kawangkoan serta jalan Ring Road," katanya.

Djoko Murjanto juga menyebut, untuk penanganan mendesak jalan dan jembatan di Manado membutuhkan dana Rp45 miliar.

Jumlah tersebut juga perlu didukung dengan anggaran tanggap darurat (pasca-bencana) sebesar Rp30 miliar.

No comments:

Post a Comment