Serangan udara AS |
AS Akui Pasokan Senjata di Suriah Jatuh ke Tangan Musuh
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengukuhkan bahwa
Militan Negara Islam, ISIS, menyita satu dari 28 kiriman senjata dan perbekalan
medis yang dikirim Amerika bagi pasukan Kurdi hari Senin.
Serangan udara AS atas posisi militan ISIS di Kobani,
Suriah (foto: dok). Koalisi pimpinan AS menerjunkan bantuan militer ke Kobani
bagi pejuang Kurdi di sana.
WASHINGTON DC—
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Kolonel Steve
Warren mengatakan, dua dari 28 kiriman senjata yang dijatuhkan lewat udara oleh
Amerika untuk pasukan Kurdi yang memerangi militan negara islam, ISIS, tidak
sampai pada tujuan.
"Kemarin kami mengumumkan bahwa satu paket besar
yang dikirim kesasar dan dimusnahkan. Sejak itu kami memeriksa kembali
pengiriman itu dan berkesimpulan bahwa kiriman kedua juga telah nyasar dan
mungkin jatuh ke tangan musuh,” ujar Warren.
Kiriman senjata itu mencakup senjata-senjata kecil,
granat tangan, peralatan dan keperluan medis, serta amunisi.
Kolonel Warren mengatakan, angin tampaknya telah
menyebabkan kiriman itu, yang diturunkan dengan parasut, melesat dari jalur
yang direncanakan. Tapi hilangnya kiriman itu tidak merisaukan Departemen
Pertahanan Amerika.
“Akan selalu ada kesalahan dalam jenis operasi seperti
ini. Faktanya, kami selalu membawa kiriman yang lebih banyak untuk dijatuhkan
dari pesawat, paket besar itu akan nyasar,” tambahnya.
Sebuah rekaman video yang dirilis hari Selasa oleh
kelompok media ISIS menunjukkan golongan ekstremis sedang memeriksa sejumlah
senjata dan benda-benda lain. Kolonel Warren mengatakan, persenjataan dalam
berkas kiriman itu tidak akan memperkuat musuh, tetapi ke-26 paket besar yang
diambil oleh pasukan sekutu akan sangat membantu mereka.
Idriss Nassan, seorang jurubicara pasukan Kurdi yang
memerangi ISIS di Kobani, menyatakan optimisme seperti yang disampaikan Kolonel
Warren.
“Kami mengatakan kepada masyarakat internasional dan
koalisi sejak awal serangan ini bahwa kami memerlukan bantuan senjata dan
amunisi. Dengan bantuan ini kami akan dapat mengalahkan ISIS di darat,"
kata Idriss.
Pusat Komando Amerika mengatakan pesawat udara Amerika
melakukan enam serangan dekat kota Kobani dalam 24 jam terakhir. Pasukan Kurdi,
yang didukung oleh koalisi angkatan udara telah mencegah ISIS menguasai Kobani
selama berminggu-minggu.
Sementara itu, di Irak, belasan serangan udara pimpinan
Amerika membantu menangkis serangan ISIS terhadap bendungan di Mosul yang
strategis, kata Kolonel Steve Warren.
Pusat Komando Amerika mengatakan, serangan-serangan itu
telah menghantam beberapa sasaran di pihak ISIS.
Bendungan besar itu merupakan prasarana sangat penting
yang telah berulang-kali diserang oleh ISIS. (VOA)
No comments:
Post a Comment