Para pejuang Kurdi di jalanan di kota Qara Tappa, Irak (21/10). |
Militer AS: Tentara Irak Perlu Beberapa Bulan untuk Halau
ISIS
Para pejuang Kurdi di jalanan di kota Qara Tappa, Irak
(21/10).
Militer Amerika mengatakan Kamis (23/10) bahwa militer
Irak memerlukan beberapa bulan lagi untuk dapat melakukan serangan merebut kembali
wilayah yang telah direbut kelompok Islamis Negara Islam (ISIS).
Pasukan Kurdi Irak, yang disebut peshmerga, bersiap-siap
berangkat ke perbatasan Suriah-Turki untuk mempertahankan kota Kobani terhadap
pasukan ISIS, tetapi menurut pejabat Komando Pusat Amerika, kemampuan Kurdi
melakukan serangan darat yang lama di Irak membutuhkan waktu yang lebih banyak.
Para pejabat itu, yang memberi keterangan kepada
serombongan wartawan, juga mengatakan provinsi Anbar di bagian barat Irak masih
diperebutkan, walaupun telah dibantu dengan serangan udara yang dipimpin
Amerika.
Amerika telah meneruskan pemboman dari udara terhadap
militan ISIS di Irak dan Suriah. Komando Pusat mengatakan Kamis Amerika telah
melakukan sembilan serangan di Irak dan enam di Suriah dalam hari terakhir.
Para aktivis Suriah mengatakan lebih dari sebulan
serangan udara yang dipimpin Amerika di Suriah telah menewaskan 553 orang,
sebagain besar militan ISIS dan Front al-Nusra yang berhubungan dengan
al-Qaida.
AS Kembali Serang Militan ISIS di Irak dan Suriah
Amerika lanjutkan serangan udara terhadap Negara Islam di
Irak dan Suriah, dengan meluncurkan 15 serangan baru.
Asap mengepul akibat serangan udara AS terhadap posisi
ISIS di Kobani, Suriah (22/10).
Komando Pusat AS hari Kamis mengatakan, pihaknya
melakukan sembilan serangan di Irak kemarin, empat di antaranya menghancurkan
operasi pemberontak di dekat bendungan Mosul dan tiga serangan lainnya
menyerang posisi militan di Fallujah selatan.
Sementara itu, militer Amerika mengatakan serangan
udaranya menghantam enam sasaran di Suriah, empat di antaranya di dekat kota
Kobani yang bergolak, di mana Negara Islam dan pejuang Kurdi berperang selama
berminggu-minggu untuk menguasai wilayah tersebut, tepat di sebelah selatan
perbatasan Turki.
Gumpalan besar asap hitam akibat ledakan di Kobani bisa
terlihat dari seberang perbatasan di Turki.
Serangan baru Amerika terjadi selagi para aktivis Suriah
mengatakan sebulan serangan udara pimpinan Amerika di Suriah telah menewaskan
553 orang, sebagian besar militan Negara Islam dan Front Nusra yang terkait
al-Qaida.
Organisasi Syrian Obsevatory for Human Rights yang
berkantor di Inggris mengatakan korban tewas termasuk 464 pejuang Negara Islam
dan 32 warga sipil.
Kelompok, yang memiliki sumber luas di dalam wilayah
Suriah, mengatakan yakin sebenarnya lebih banyak militan Negara Islam yang
tewas tetapi jumlahnya tidak dilaporkan karena kesulitan memasuki beberapa
daerah sasaran serangan udara.
Jet-jet tempur AS, bersama mitra negara-negara Arab,
melakukan lebih dari 200 serangan udara di Suriah sejak tanggal 22 September,
sebagai bagian dari perluasan upaya menghentikan kelompok Negara Islam. (VOA)
No comments:
Post a Comment