Jokowi Terima Menlu AS, Bahas Perubahan Iklim dan KTT
APEC
Presiden Joko Widodo mengatakan, isu perubahan iklim dan
rencana pertemuan dengan Presiden Amerika Barack Obama, menjadi pembahasan saat
menerima Menlu AS John Kerry.
JAKARTA—
Seusai dilantik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima
sejumlah pemimpin dan utusan Negara sahabat, di antaranya Menteri Luar negeri Amerika Serikat John
Kerry di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam (20/10).
Presiden Jokowi mengatakan, isu perubahan iklim dan
rencana bertemu dengan Presiden Barrack Obama menjadi salah satu topik
pembicaraan dengan John Kerry.
Jokowi mengatakan, "Oh enggak. Tadi (membahas)
masalah (isu) perubahan iklim (climate change). Kemudian yang kedua nanti
ketemu dengan Obama di APEC. Hanya itu saja."
Pertemuan Presiden Jokowi dan Obama rencananya akan
berlangsung dalam forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik atau Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC) yang berlangsung di China, bulan November
mendatang.
President Joko Widodo (kanan) menerima Menlu AS John
Kerry di Jakarta (20/10).
President Joko Widodo (kanan) menerima Menlu AS John
Kerry di Jakarta (20/10).
Presiden menambahkan, pertemuan dengan John Kerry juga
mengemukakan terkait soal investasi dan
juga infrastruktur. Namun demikian tidak banyak membicarakan hal-hal substantif
dan teknis mengingat dirinya baru saja dilantik, dan belum memiliki kabinet.
"Ya kan belum, wong menterinya saja belum dapet.
Yang saya anu-kan yang bersifat infrastruktur dan industri. Saya hanya bilang
kalau memang ada investasi di bidang industri dan infrastruktur ya silakan.
Tapi untuk lebih jelasnya setelah nanti kita bertemu dengan Presiden Obama.
Tapi sih ketemuan tadi masih bersifat umum," ujar Jokowi.
Selain bertemu Kerry, Jokowi pada Senin malam juga
menerima pimpinan lain dari negara sahabat, yakni Perdana Menteri Australia
Tony Abbott, Perdana Menteri Malaysia Datuk Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak,
serta Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Menurut Presiden Jokowi,
rata-rata pembicaraan dengan para pimpinan negara sahabat tersebut membicarakan
masalah investasi.
Namun, menurut Presiden, para pimpinan neg
ara sahabat itu
umumnya mengapresiasi prosesi pelantikan Presiden di Indonesia.
Menlu AS John Kerry dan Presiden RI Joko Widodo |
"Terus terang tadi dari mulai Perdana Menteri, trus
Menlu tadi ya emang kaget. Mereka menyampaikan demokrasi kerakyatan itu
betul-betul tumbuh di Indonesia. Mereka mengapresiasi itu," tambah Jokowi.
Saat berkunjung ke Indonesia pada Februari lalu, Menteri
Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengingatkan bahwa ancaman perubahan iklim
tidak bisa lagi dipandang remeh. Kerry mengatakan Amerika Serikat terus
mendorong semua negara, termasuk Indonesia, untuk mengantisipasi ancaman itu.
"Kalau kita ingin mencegah konsekuensi yang paling
parah, kita tentunya tidak punya waktu lagi untuk melakukan perdebatan siapa
yang paling bertanggung jawab. Jawabannya sederhana .. ini tanggung jawab kita
semua. Pada akhirnya semua negara di dunia mempunyai tanggung jawab untuk
mengambil bagian. Kalau kita punya harapan untuk meninggalkan ke generasi berikutnya,
yaitu Bumi yang sehat dan aman," demikian menurut penjelasan Kerry. (VOA)
No comments:
Post a Comment