!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Tuesday, August 12, 2014

Munculnya gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia harus bisa diwaspadai. Bukan hanya diwaspadai sebagai wadah untuk membudidayakan terorisme, tetapi juga harus diwaspadai kalau hal tersebut merupakan pengalihan isu belaka.



Daulah Islam (ISIS)
 Munculnya gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia harus bisa diwaspadai. Bukan hanya diwaspadai sebagai wadah untuk membudidayakan terorisme, tetapi juga harus diwaspadai kalau hal tersebut merupakan pengalihan isu belaka.

Mantan Panglima TNI (purn) Djoko Santoso menanggapi sinis terkait kekhawatiran dengan adanya ISIS di Indonesia.

"Apa ada orang Irak di sini. Ini kan bukan tanahnya orang Irak, itu satu pengalihan perhatian dari masalah yang dihadapi bangsa ini," katanya kepada Okezone, Selasa (12/8/2014).

Ia pun tak meragukan kalau ISIS itu hanya sekadar pengalihan isu dari berbagai persoalan yang sedang terjadi di negeri ini, di mana kebetulan tengah sibuk dengan urusan pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemberantasan korupsi.

"Itu bagian dari bentuk pengalihan, tapi kita juga harus tetap waspada gitu ya. Bukan kita mengabaikan, tapi waspada (teroris), tapi juga mewaspadai itu pengalihan isu juga," tegasnya.

Diketahui, ISIS belakangan ini menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Gerakan garis keras itu terus menuai penolakan dari bangsa ini. Berbagai kalangan, termasuk pemerintah, mengajak seluruh masyarakat untuk tidak bergabung dengan ISIS.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai mengatakan kalau ISIS merupakan gerakan teroris.

Menurut laporan VOA video sekitar12.000 warga asal lebih dari 70 negara telah bergabung untuk berjihad membela Daulah Islam (ISIS) di Irak atau di Suriah
Okezone

No comments:

Post a Comment