!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, August 20, 2014

Perjalanan yang belum selesai (15)



Memancing cumi-cumi
Perjalanan yang belum selesai (15)

(Depok, Jawa Barat Indonesia, 21 Agustus 2014,06.52)

Ketika saya bertugas jadi Spesialis Komunikasi pasca konflikdi kota Ambon, Maluku awal tahun 2004, di tengah tugas rutim pada akhir pecan sekitar pukul 23.00 malam kami bersama salah seorang enumerator (periset kami) yang warga kampung Batu Merah bersama Buce, Manager Administrasi Kantor mengunakan perahu sampan kecil mendayung ke tengah Teluk Ambon.
Biasanya kami membawa Lampu Patromax (lampu Strongkeng) , membawa nasi dan sedikit garam dan umpan beupa ikan kecil. Kami memang gemar memancing ikan cumi-cumi (orang Ambon menyebutnya sotong). Lampu Patromax berfungsi agar cumi-cumi datang mendekat, karena lampu yang terang dari Patromax.

Memancing ikan cumu-cumi agak berbeda dengsn memsncing ikan lain, memencing cumi-cumi biasanya mata pancing memiliki mata kail bercabang hingga sepuluh mata kail. Biasanya setelah memperoleh cumi-cumi cukup banyak dan timbil rasa lapar kami tinggal menaruh cumi di atas penutup lampu patomax yang panas, setelah matang langsung kami makan, karena cumi-cumi masih segar baru dipancing maka rasanya gurih dan manis, sehingga kami makan dengan lahapnya, setelah cukup banyak kami dapat cumi-cumi kami pulang dan sampai di rumah cumi-cumi kami goreng untuk sarapan pagi dan makan siang.





Kail cumi

Pada kesempatan lain selain memancing cumi-cumi, kami berwisata ke pantai Natsepa, Pantai Liang, Benteng Belanda di kota Ambon dan lokasi wisata lainnya.

Berbeda Ambon dengan kota Dili, Timor Tmur (Timor Leste) saya sudah tiga kali pergi ke Timor Leste, tetapi ketika wilayah ini masih menjadi bagian Propinsi yang ke 30 wilayah Republik Indonesia.

Pertama saya ikut rombongan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja, yang kedua ikut rombongan Menteri Dalam Negeri Soepardjo Roestam dan yang ketiga ikut rombongan Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita, waktu itu Gubernur Propinsi Timor Timur dipegang Mario Carrascalao.
Walaupun kita berkunjung ke negeri sendiri, tetapi ada perasaan takut dan tidak nyaman, karena tentara Fretilin ketika itu masih berjuang bertempur melawan tentara Nasional Indonesia (TNI), tidak heran kalau kami dan rombongan keliling Timor Timur bukan menggunakan Bis wisata tetapi dengan panser, sambil mengenakan rompi anti peluru kami masuk dalam panser untuk dibawa keliling Timor Timur, selain kota Dilli juga kota-kota di sekitarnya sampai di Atambua, perbatasan dengan Timor Indonesia.

Salah satu tempat favoritku setelah pernah bertugas dan menunjungdi hampir di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke,Papua adalah Minangkabau, Sumatera Barat.




Lampu Patromax

Minangkabau udaranya sejuk belum banyak tercemar seperti di Puncak, Jawa Barat . Selain Miangkabau juga banyak lokasi wisata lain di Sumatera Barat tidak heran banyak turis khususnya asal Malaysia dan Singapura bekunjung ke kawasan ini.

20 Objek Wisata Sumatera Barat Yang Wajib di Kunjungi [ Part2 ]
Melanjutkan Artikel Sebelumnya 20 Objek Wisata Sumatera Barat Yang Wajib di Kunjungi [ Part1 ]
Untuk Objek Wisata Sumatera Barat yang ke 11 adalah :

11. Lobang Jepang

 Lubang Jepang ini merupakan peninggalan bangunan berupa gua bawah tanah yang digunakan bangsa Jepang untuk tempat pertahanan serdadu Jepang. Lubang Jepang ini didirikan pada masa Jepang di tahun 1942-1945. Pada saat Jepang menjajah bangsa Indonesia, pembangunan Lubang Jepang yang dilakukan dengan cara Romusa atau kerja paksa.









Mochtar Kusumaatmadja

Lubang Jepang tersebut selain digunakan untuk pertahanan serdadu Jepang, disini juga digunakan untuk penyimpanan senjata serta amunisinya, bukan itu saja kegiatan seperti rapat para tentara Jepang dilakukan disini. Bangsa Jepang juga melakukan masak di Lubang Jepang ini. Disini juga digunakan bangsa Jepang untuk memenjarakan dan menyiksa tahanan perang.
Lubang Jepang memliki luas sekitar 2 hektar didalamnya Anda akan dituntun dengan menuruni tangga yang telah dibangun. Lorong - lorong yang ada didalamnya memberikan tempat - tempat sesuai dengan kebutuhan masing - masing.





Soepardjo Roestam

Lorong - lorong disetiap bangunan ini memang bercabang, dan masing - masing lorong digunakan untuk tempat yang sesuai dengan kebutuhan pada masa itu. untuk menjaga keasliannya, disetiap lorong dipasangi CCTV.

Berwisata Ke Lubang Jepang memang memberikan pengalaman sejarah yang amat bermanfaat untuk Anda dan buah hati, selain pelajaran sejarah yang didapat Anda pun dapat menikmati pemandangan yang indah disekitar objek wisata Lubang Jepang, nah tunggu apa lagi objek wisata Lubang Jepang sudah menunggu






12.  Janjang Koto Gadang


Melihat kemegahan Great Wall tak perlu jauh-jauh ke China. Kota Bukittinggi di Sumatera Barat juga punya, Janjang Koto Gadang namanya. Inilah tempat wisata baru di Sumatera Barat yang membawa Anda serasa di Tembok China.

Janjang Koto Gadang menghubungkan kawasan Bukittinggi dan Agam. Dilongok dari situs resmi Pemerintah Sumatera Barat, Kamis (25/7/2013), objek baru ini menambah ikon bagi pariwisata di Sumatera Barat.
Great Wall ala Sumatera Barat ini memiliki panjang sekitar 1 km. Karena menghubungkan dua tempat, ada dua pintu masuk bagi traveler yang ingin menapakkan kaki di tembok raksasa ini.







Ginandjar Kartasamita

detikTravel pun sempat berkunjung ke tempat wisata baru ini beberapa waktu lalu. Dari Bukittinggi,wisatawan bisa masuk lewat pintu yang letaknya tak jauh dari Lobang Jepang. Dari sana, wisatawan akan melalui jalan yang menurun.
Siap-siap terpana dengan pemandangan yang disuguhkan. Mata Anda akan dihadapkan dengan kegagahan Ngarai Sianok, persawahan dan tebing-tebing gahar.

Jeprat! Jepret! Jangan sia-siakan kesempatan untuk mengabadikan momen lewat jepretan lensa kamera. Berposelah layaknya berada di Great Wall China.
Selain itu, di sana ada juga jembatan gantung dan anak tangga yang tinggi. Beberapa titik pun disiapkan pos-pos, untuk tempat beristirahat sambil menikmati pemandangan sungai, sawah, dan tebing. Memang, perlu stamina kuat untuk menjelajahi tempat ini.
Jika ingin menuntaskan perjalanan Janjang Koto Gadang ini, sebaiknya traveler menyiapkan air minum. Jarak tempuh sejauh 1 km akan membuat tenggorokan Anda meronta kehausan.
Terlebih, medan yang ditempuh cukup menantang. Anda harus trekking di jalur yang mendaki dan menurun. Jika sekira tidak kuat, sebaiknya cukup jelajah setengah perjalanan saja.

13. Lembah Harau


Lembah Harau ini terlatak dekat dengan kota Payahkumbuh, dan lembah ini diapit oleh dua bukit cadas yang terjal dengan ketinggian lebih kurang 150 meter. Bentuk topografi dari Lembah Harau berbukit dan bergelombang, sangat menyenangkan saat berada di sekitaran Lembah Harau karena masih mempunyai udara yang bersih dan pengunjung dapat melihat keindahan alam.

Sekitar Lembah Harau terdapat tebing granit yang terjal dan tingginya sekitar 80 – 300 meter. Beberapa keindahan alam yang dapat anda nikmati saat berada di Lembah Harau antara lain jurang/celah alam, air terjun, tebing dan beberapa gua, selain itu terdapat juga cagar alam dan suaka margasatwa terdapat beberapa hewan lindung seperti Monyet Ekor Panjang, Siamang, Harimau Sumatera, Beruang, Tapir, Landak, Burung Kuau, dan yang lain.
Pada lokasi wisata Lembah Harau terbagi menjadi dua lokasi yaitu Sarasah Bunta yang terdapat 5 air terjun beserta kolam penampung air terjun dan lokasi wisata yang lain yaitu Akar berayun yang terdapat kolam bagi anda yang mau berenang bersama keluarga, dan juga terdapat lokasi untuk tempat berkemah. Terdapat beberapa alasan yang menjadikan unik dan berbeda dengan lembah yang lain yaitu terdapat lembah echo yang jika kita berteriak maka akan menghasilkan gema yang sempurna. Pada lembah Echo tersebut terdapat satu tempat yang dijadikan acuan jika ada orang yang mau berteriak agar menghasilkan gema yang sempurna.

Setelah berteriak maka akan akan disusul oleh gema sempurna sebanyak 7 kali. Konon kabarnya tempat yang dapat menghasilkan gema sempurna hanya ada satu di dunia yaitu Lembah Echo, dan juga Lembah Harau mempunyai keindahan alam yang cetar membahana sehingga dijadikan sebagai rute baru dalam lomba sepeda Tour de Singkarak. Lembah Harau dapat anda masukkan dalam salah satu list objek wisata dalam agenda liburan anda.

14. Lembah Anai


Saat anda melewati jalur linstas Bukit Tinggi ke Padang maka anda akan melewati Lembah anai. Lembah Anai terletak di Nagari Singgalang Kecamatan X Koto persisnya di jalan raya Padang-Bukittinggi. Lembah Anai terkenal dengan objek wisata air terjunnya. Air terjun yang berketinggian sekitar 35 meter ini, merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang yang menuju daerah patahan Anai. Air terjun ini berada di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai.Airnya sangat jernih mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng dan mengalir terus melewati jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah. Di sebelah kanan dan kiri jalan anda dapat menyaksikan lembah dan bukit yang menghijau ditumbuhi aneka pohon. Di sepanjang jalan menuju Air Terjun Lembah Anai anda juga dapat menyaksikan monyet-monyet yang berkeliaran seakan-akan dengan senang hati menyambut kehadiran para wisatawan yang datang dari jauh. Bila Anda menempuhnya dari kota Padang ke wisata Air Terjun Lembah Anai ini, Anda akan memakan waktu selama kurang lebih satu jam perjalanan darat.

Kawasan wisata ini termasuk dalam kawasan konservasi lembah anai. Dengan lokasi yang di pinggir jalan sehingga banyak menyita penglihatan orang-orang yang melewatinya untuk sejenak mengunjunginya atau menengoknya.
Anda dapat menikmati beberapa fasilitas yang ada di wisata air terjun Lembah Anai ini. Di tempat tersebut telah tersedia beberapa warung untuk anda beristirahat sembari menikmati makanan serta minuman yang disediakan pastinya masakan khas dari Sumatera Barat. Selain itu anda juga dapat menikmati oleh-oleh atau makanan ringan khas Sumatera Barat.
Untuk yang membawa kendaraan tempat wisata air terjun lembah anai ini menyediakan tempat parkir yang cukup luas. Sehingga jangan khawatir jika anda akan berkunjung dan takut tidak kebagian tempat parkir, itu tidak mungkin. Fasilitas lain yaitu toilet bagi para pengunjung atau wisatawan yang mau mandi dan lainnya.
Bagi anda yang tidak sempat mempersiapkan makanan menjelang berangkat tidak usah khawatir karena di sepanjang warung makan terdapat aneka hidangan khas Padang. Untuk kenyamanan anda disini juga disediakan parkir yang cukup luas selain itu juga terdapat fasilitas kamar mandi. Banyak tersedia penginapan yang disewakan oleh penduduk setempat, harganya pun beraneka macam. Disewakan bagi anda yang berasal dari luar kota atau luar pulau. Namun jika anda ingin menginap di hotel yang berbintang anda dapat menginap di pusat Kota Padang atau Bukittinggi.
Melihat keindahan alam di sini, tak heran bila pemerintah setempat menetapkan kawasan air terjun ini sebagai salah satu ikon pariwisata di Sumatera Barat. Ia adalah bagai sepotong surga yang jatuh di bumi, keelokan dan keeksotikannya tak terbantahkan.

15. Pantai Padang
bagi warga kota padang, pantai padang sering juga di sebut dengan TAPLAU ( TAPI LAUIK ), Pantai padang adalah salah satu tujuan wisata kalau ke kota padang. Tapi kalau malam hari di sini sangat rame para muda mudi nongkrong sambil menikmati jagung bakar atau pisang bakar. kalau pada malam minggu pada persimpang empat selalu ada atraksi mobil. untuk melihat picnya sebagai berikut ini :






16.pantai Gandoriah




Jika Anda berkunjung ke Sumatera Barat maka tidak lengkap rasanya bila tidak berkunjung ke pantai Gandoriah di Kabupaten Pariaman yang dijuluki Kota Sala Lauak. Pantai Gandoriah berjarak sekitar 60 km dari Kota Padang merupakan pantai dengan hamparan pasir putih yang dibalut hembusan angin sepoi serta gugusan pulau-pulau kecil.

Untuk mencari lokasi Pantai Gondoriah ini tidak terlalu susah, Anda cukup bertanya pada penduduk yang ditemui di sekitar kawasan Pasar Tabuik Pariaman. Dipastikan dengan ramah mereka akan langsung menunjukkan lokasinya. Bagi pengunjung yang datang dari Kota Padang menggunakan kereta api tidak akan kesulitan menemukan lokasi Pantai ini karena letak stasiun pemberhentian kereta api Pariaman persis berada di pintu gerbang Pantai Gandoriah. Cukup melangkah beberapa langkah maka Anda sudah tiba di kawasan objek wisata Pantai Gandoriah.
Terkenal akan keindahannya maka tak heran banyak pengunjung yang datang ke Pantai Gandoriah betah berlama-lama menikmati keindahan pantai sambil mencicipi makanan ringan yang dijajakan pedagang yang banyak ditemui di sekitar objek wisata kebanggaan rang Pariaman itu.
Tak perlu beranjak dari tempat duduk, cukup duduk santai sambil menikmati pemandangan pantai, puluhan penjaja sala (makanan khas Kota Pariaman) akan datang dengan sendirinya. Jajanan yang mereka tawarkan juga beragam, mulai dari sala lauak, ikan goreng, atau aneka gorengan lainnya.
Singkatnya, berkunjung ke Pantai Gandoriah Pariaman membuat Anda bakal ketagihan. Makanya, setiap hari libur atau peringatan hari besar lainnya, kawasan objek wisata Pantai Pariaman ini nyaris selalu dipadati pengunjung.Terlebih, sejak beroperasinya kembali kereta api yang melayani penumpang jurusan Padang-Pariaman telah berdampak terhadap bertambahnya jumlah kunjungan ke objek wisata yang sarat dengan nuansa kedamaian ini.
Keramahtamahan, canda tawa dan tegur sapa dari para pedagang yang ada di sekitar objek wisata Gandoriah Pariaman juga semakin melengkapi suasana keramaian di sekitar objek wisata Gandoriah Pariaman.
Daya tarik lain dari Pantai Gandoriah ini adalah Anda bisa leluasa menikmati garis pantainya, baik dengan menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, ataupun berjalan kaki. Hal itu didukung lengkapnya sarana dan prasarana di sekitar Pantai Gandoriah, termasuk fasilitas jalan yang menghubungkan antara Pantai Gandoriah dengan sejumlah objek wisata pantai yang ada di sekitarnya, seperti Pantai Cermin, Pantai Kata dan lainnya. Tidak kalah indahnya saat Matahari tenggelam dan temaram senja menjemput malam, seakan menyulap pemandangan di sekitar Pantai Gandoriah semakin menawan

17. Lubang Mbah Soero


Ini dia lubang tambang yang terkenal di Sawahlunto. Untuk masuk ke sana, pengunjung wajib mendaftar dan membeli tiket di Gedung Info Box. Pada tahun 1947, Gedung Info Box adalah Gedung Pertemuan Buruh dan berbagai aktivitas digelar di sana. Mulai dari pertemuan karyawan hingga hiburan wayang kulit dan pemutaran layar tancep seusai gajian. Sekarang, gedung tersebut berfungsi sebagai pusat informasi wisata ke lubang tambang Mbah Soero.


Helm dan sepatu safety sudah terpasang dengan sempurna, petualangan turun ke lubang Mbah Soero pun dimulai. Pemandu akan memberi tahu pengunjung tentang hal-hal yang akan dijumpai di dalam dan beberapa aturan dan pantangan yang harus dipatuhi.
Lubang tambang Mbah Soero adalah lubang pertama yang dibuka pada 1898. Lubang tersebut dinamakan demikian sebab dulunya yang mengawasi adalah Mandor Soero. Ia disegani oleh buruh dan masyarakat sekitar.

Karena nilai sejarahnya tinggi, mulai 2007 lubang tambang tersebut terbuka untuk wisatawan. Selain itu, ada pula galeri foto dan pemutaran film tentang sejarah tambang. Di akhir kunjungan, wisatawan yang berkunjung akan memperoleh sertifikat.








18. Kepulauan Mentawai


Kepulauan Mentawai adalah Sebuah kepulauan yang terletak di Kabupaten Mentawai Provinsi Sumatera Barat. Kepulauan Mentawai meliputi 4 pulau besar yakni Pulau Sipora, Pulau Siberut, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan. Siberut adalah pulau terbesar, serta satu-satunya Pulau yang memiliki layanan pelayaran reguler yang menghubungkan Siberut dengan Pulau Sumatera terutama Padang. Sebagai sebuah pulau terbesar pusat kota dan administrasi mentawai juga terdapat di Pulau ini tepatnya di kota Tuapejat yang letaknya berada di Sebelah Utara.

Pulau-pulau di Mentawai tersebut merupakan puncak dari suatu “punggung” rangkaian pegunungan di bawah laut. Selain itu lokasi pulau-pulaunya juga berada di lepas pantai Provinsi Sumatera Barat dan di kepung oleh Samudera Hindia yang luas. Keberadaan kepulauan Mentawai yang berada di tengah lautan luas tersebut, membuat pantai-pantai di Mentawai terkenal memiliki pasir yang bersih serta pemandangan yang indah, sementara ombaknya juga bagus terutama untuk selancar
Tercatat tidak kurang dari 400 titik surfing berada di kepulauan Mentawai, dari mulai ombak yang sedang sampai ombak yang paling menantang yang di cari peselancar dunia. Wajar kiranya jika di pantai-pantai yang memiliki ombak yang bagus tersebut sering diadakan even selancar tingkat dunia, yang semakin mengenalkan nama Mentawai ke mancanegara. Desa bosua adalah salah satu diantara tujuan selancar yang terkenal di dunia ombak di desa Bosua mencapai 3 meter sehingga cocok untuk siapapaun yang suka menantang adrenalin, tetapi hati-hati dengan pantainya yang agak berkarang. Desa Bosua bisa di tempuh dengan menggunakan speedboat dari ibukota kabupaten yakni Tuapejat dan memakan waktu sekitar 4 jam.

Pulau Nyang Nyang di Desa Katurei juga memiliki ombak tinggi yakni mencapai 4 meter, dan di sebut sebagai salah satu ombak tertinggi di dunia. Tempat lain yang memiliki ombak yang tinggi adalah Pulau Karamajat yang masih terdapat dalam Desa Katurei ombak di tempat ini bisa mencapai 2-4 meter. Apabila menginginkan sebuah pantai yang memiliki ombak yang aman dan tenang untuk keluarga maka Pulau Siruso dan Pantai Bulasat adalah pantai yang cocok karena memiliki ombak yang rendah, pasirnya yang putih serta air lautnya yang jernih.

Selain objek wisata pantai dan selancar, Mentawai juga menawarkan objek wisata trekking ke hutan pedalaman tropis yang masih asri hijau alami dengan berbagai satwanya yang hidup di dalamnya. Sementara masyarakat setempat yang di kenal dengan masyarakat Mentawai masih tradisional dan memegang teguh tradisi mereka. Desa-desa budaya yang di kenal masih mempertahankan adat dan budayanya yang asli antara lain Desa Madobak, Desa Ugai, dan Desa Matotonan.
Untuk menuju Kepulauan mentawai maka bisa diakses dengan menggunakan kapal motor yang melayani penyebranagan dari Padang ke Mentawai. Atau jika memiliki budget lebih maka bisa menyewa pesawat kecil yakni Tiger Air atau SMAC ke Tuapejat di Pulau Sipora dari Bandara Internasional Minangkabau.

19. Puncak Langkisau

Kawasan Objek wisata puncak Bukit Langkisau yang terletak di pinggir koto Painan dengan ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut mengundang decak kagum para wisatawan akan keindahannya. Puncak Bukit Lagkisau merupakan kawasan primadona Pessel yang memiliki potensi wisata yang patut dikembangkan, karena daerah ini berada pada ketinggian sehingga masyarakat yang berkunjung akan dapat melihat pemandangan yang indah dan mempesona tentang kota Painan dan Sago Kecamatan IV Jurai, bila malam hari suasan akan lebih semarak lagi dengan lampu yang terpancar dari kapal bagan nelayan dan dari keindahan kota Painan

Ketika melihat dari puncak bukit langkisau wisatawan akan dapat menyaksikan keindahan alam Kota Painan, Sago dan alam pantai serta menyaksikan pulau- pulau yang berjejeran ditengah laut serta lampu kapal bagan milik nelayan untuk menambah semaraknya malam.
"Pessel patut berbangga akan potensi wisata Bukit langkisau tentu lebih menarik jika kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas permainan yang dapat menarik perhatian masyarakat di dalam mengisi waktu sengggang mereka," ujarnya .
Sarana dan prasarana perlu dilengkapi seperti lokasi tempat perdagangan berbagai jenis keterampilan dan kerajian rakyat, baik itu berupa baju kaos, kaligrafi, batik dan berbagai hasil karya dan produksi lokal yang dapat dijual kepada para turist domistik maupun mancanegara sebagai cendara mata bagi pengunjung yang datang ke daerah ini .
Memang tidak bisa dipungkiri Kawasan wisata Bukit Langkisau selama ini hanya dipergunakan oleh masyarakat termasuk yang datang dari mancanegara untuk kegiatan olahraga terbang layang karena kondisi alamnya yang mendukung bagi para pencandu olahraga ini melakukan aksinya terbang diatas kota dan diatas laut kemudian mendarat di bibir pantai Salido Kecamatan IV Jurai

20.Puncak Lawang


"Lompong Sagu Bagulo Lawang.” Lirik lagu yang dibawakan penyanyi Minang, Elli Kasim tentunya mengingatkan kita kepada sebuah daerah di kawasan perbukitan yang mengelilingi danau Maninjau, Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Daerah yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Bukittinggi itu, selain berpenghasilan gula tebu, juga sebuah kawasan yang memiliki udara sejuk dan pemandangan indah sebagai objek wisata.
Tidak tanggung-tanggung keindahan alam yang dimiliki oleh daerah di ujung perbukitan ini. Dari ketinggiannya menghadirkan pemandangan indah hijaunya perbukitan, dan birunya warna Danau Maninjau. Selain itu, udaranya yang sejuk tak kalah menyegarkan dengan objek wisata alam di daerah-daerah lain di Indonesia

Sekitar 20 menit perjalanan dari Kota Bukittinggi menuju Matur sebelum Danau Maninjau. Ladang tebu di sepanjang jalan menuju Puncak Lawang menggambarkan mata pencaharian masyarakatnya. Hampir setiap lahan yang ada di tumbuhi oleh tanaman tebu. Bahkan aroma harum dari sejumlah tungku tebu masyarakat dapat tercium dari sepanjang perjalanan menuju Puncak Lawang.
Meski akses jalan belum terlalu besar, namun sudah dilapisi aspal, yang memudahkan kendaraan untuk bisa mencapai Puncak Lawang. Dalam waktu dekat, sepertinya jalan Lawang akan bertambah besar. Ini terlihat kerikil dan lapisan awal pembuatan jalan sudah terpasang dengan baik. Potensi wisata Lawang kedepan akan semakin menjanjikan dengan rampungnya jalan Lawang-Embun Pagi.
Dari Puncak Bukit Lawang terdapat dua tempat strategis menyaksikan pemandangan alam Danau Maninjau lengkap dengan perbukitan dan pemukiman penduduk di sepanjang pinggiran danau. Tepian danau secara keseluruhan akan memanjakan mata pengunjung yang berkunjung ke tempat tersebut. Tidak hanya itu, dari puncak bukit juga bisa di lihat sesudut laut Tiku yang membentang. Pembenahan mulai dilakukaknnya dengan mengajak generasi muda di daerah setempat untuk menjadi pemuda yang sadar wisata dengan membentuk sebuah Forum Agro Wisata Nagari Madani dan mendirikan sebuah usaha wisata Lawang Adventure Park.
Sejak enam bulan terakhir anak, Zuhrizul menyewa lahan strategis di atas puncak sebuah bukit. Disana dibangun sebuah pondok tempat penginapan berbahan kayu dengan kesan alaminya untuk menginap para pengunjung. Sekitar seratus orang pengunjung bisa ditampung tempat ini dengan view Danau Maninjau yang membentang biru dan hijaunya perbukitan mengelilingi.

”Kita coba mengontrak lahan ini selama 40 tahun kepada pemiliknya. Mudah-mudahan ini bisa menunjukkan partisipasi untuk ikut membangun dunia pariwisata di Sumbar. Terutama wisata olahraga alam, seperti outbond, tandem paralayang, rafting, supercamp, paintball dan banyak paket yang kita sediakan.  Saat ini Lawang juga cocok untuk wisata petik buah strawbery, apel dan jeruk hasil pertanian masyarakat. Ke depannya, akan lebih digiatkan lagi mendukung wisata alam Lawang.
Potensi wisata Kecamatan Matur, merupakan kekayaan alam yang akan mampu menggaet pengunjung dari berbagai daerah, lokal maupun manca negara. Karena di Matur terdapat rumah adat cagar budaya dan sejarah. Bahkan di sana ada surat Soekarno, meja giok dan baju kebesaran buah baju emas.
Masih di Kecamatan Matur tepatnya di Nagari Andaleh, terdapat bekas benteng bukit Siriah dengan sejumlah nilai historisnya. Tidak hanya itu juga terdapat batu gajah mati, situs batu baselo, Masjid Tua Pincuran Gadang. ”Di samping wisata alam, kilang tebu tradisional dan wisata agro, disini juga tersedia untuk konsumsi wisata,”



Ambon Kembali Nyaman untuk Berwisata


Ambon sebagai ibu kota Maluku, beberapa tahun silam pernah kelam karena konflik SARA. Pertikaian yang tentu saja telah memukul sektor pariwisata di propinsi Seribu Pulau itu. Padahal, Ambon merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat layak dikunjungi. Terlebih, bagi pecinta wisata bahari. Panorama alam laut yang ditawarkan, begitu indah dan gemerlap.

Kini, konflik berlalu. Keamanan telah pulih. Dan sektor pariwisata Ambon mulai menggeliat. ''Maluku sekarang sudah aman. Sejak September 2003 yang lalu, status darurat sipil di Ambon telah dicabut. Sekarang status tertib sipil,'' kata Karel Albert Ralahalu, Gubernur Maluku.

Masyarakat Maluku, lanjutnya, sekarang sudah berdamai. ''Kita sudah betul-betul pulih, dan aman. Maluku sekarang sudah bisa dijadikan destinasi wisata,'' tegasnya.

Dengan keamanan yang telah pulih, ditambah akses yang semakin mudah untuk mencapai Ambon, memberi peluang bagi bangkitnya sektor pariwisata Ambon. ''Ambon layak untuk dikunjungi, terlebih bagi peminat wisata bahari, seperti diving, surfing, dan snorkeling,'' kata A D Tomasoa, ketua Asita, Maluku.

''Ambon memiliki potensi pariwisata yang bagus. Dengan kemudahan akses sekarang ini, banyak hal yang harus dipersiapkan insan pariwisata Ambon. Seperti mengembangkan paket-paket wisata,'' tutur Andre J Sitanala, ketua PHRI, Maluku. Untuk para pengusaha hotel, lanjutnya, akan melakukan pembenahan dan renovasi gedung untuk persiapan datangnya turis ke Ambon.

Lalu, masihkah wisata Ambon seindah dahulu? Jawabnya ya, Ambon masih menyuguhkan keindahan semestanya, meski sempat porak poranda akibat konflik lalu.

Bila berwisata ke Ambon, selepas mendarat di Bandara Internasional Pattimura, wisatawan harus menempuh perjalanan dengan mobil sekitar satu jam untuk mencapai pusat kota Ambon. Sepanjang jalan menuju jantung Ibu Kota Maluku para turis memang akan melewati desa-desa yang sempat mengalami pertikaian. Sisa-sisa konflik masih terlihat dari sejumlah bangunan yang rusak berat akibat amuk massa. Tentu pemandangan itu sangat kontras dengan panorama menawan dari Teluk Ambon yang mengitari pulau sepanjang perjalanan. Berada di Ambon, tidak terlalu sulit untuk menemukan hotel. Misalnya saja di bilangan Jl Raya Pattimura.

Ambon, merupakan provinsi dengan luas lautan lebih besar dibanding dengan luas daratannya. Tak pelak, objek wisata yang paling menjual adalah potensi bahari. Bagi para penyelam, datang saja ke Desa Latuhalat. Letaknya sekitar 17 km ke barat dari pusat kota Ambon. Di sana, terdapat perairan nan indah yang sangat tepat dijadikan sebagai lokasi menyelam. Keindahan panorama biota bawah laut dapat dinikmati di sana.

Di lepas pantai, tepatnya di Timur laut Ambon, terhampar sebuah pulau kecil. Pulau Pombo, namanya. Pulau itu pun menjadi destinasi andalan bagi para pecinta diving. Airnya jernih. Keindahan alam bawah air dengan terumbu karang yang masih sehat dan beragam flora dan fauna laut pasti akan memukau wisatawan.

Laut di Pulau Pombo menjadi kawasan cagar alam dengan sebutan Taman Laut Pulau Pombo. Konon, kata Pombo berasal dari bahasa Portugis yang berarti Merpati. Sehingga, Pulau Pombo diartikan sebagai Pulau Merpati. Di sana, selain melakukan penyelaman, turis pun dapat melakukan snorkeling. Karena jarang sekali dikunjungi, bagi wisatawan yang datang, bisa merasa seolah-olah berada di sebuah 'pulau pribadi'. Duduk di hamparan pasir putihnya sambil menikmati alam laut nan indah di Pulau Nombo bisa membuat siapapun merasa terkesan.

Destinasi lainnya antara lain adalah Pantai Namalatu. Letaknya, berhadapan dengan Laut Banda, sekitar 15 km dari pusat kota Ambon. Atau, datang saja ke Desa Latulahat. Desa itu pun memiliki pantai dengan taman laut nan indah. Lagi-lagi kawasan ini sangat tepat untuk lokasi snorkeling, berenang, dan menyelam. Pantainya memiliki pasir yang putih dihiasi bebatuan karang. Para penyelam sebaiknya jangan pula melewatkan Tanjung Setan. Lokasinya berada di Desa Morela, sebelah Utara Ambon. Meski memiliki panorama bawah laut begitu dahsyat, Tanjung Setan memiliki arus yang kencang. Karena merupakan pertemuan dua laut, yaitu laut Banda, dan laut Serang. Lokasi lain yang layak dikunjungi, Waai.

Lokasinya di pantai Timur Ambon. Pantai yang molek ini terkenal juga dengan Kolam Waiselaka yang merupakan habitat belut. Hewan air tersebut berada di dasar kolam di balik bebatuan. Untuk mengundang belut-belut tersebut agar mau muncul ke permukaan, biasanya penduduk setempat memancingnya dengan umpan telur. Tak hanya objek wisata alam. Turis dapat pula mengunjungi Benteng Amsterdam. Terletak di kawasan pantai Utara. Selain panorama pantai nan indah, benteng ini menjadi saksi sejarah keberadaan penjajah asing di Maluku pada masa lampau. Benteng tersebut dibangun Portugis pada 1512, namun diambil alih oleh Belanda pada sekitar awal abad ke-17.

Bila ingin berwisata ke museum, Ambon memiliki Museum Siwa Lima. Di museum seluas 3,7 hektar itu, terdapat beragam koleksi budaya dan sejarah. Seperti, replika arsitektur bangunan tradisional. Diantaranya adalah Rahanteli (rumah adat), dan Baileo (tempat aparat pemerintah bermusyawarah). Terdapat pula replika dapur tradisional Maluku, lengkap dengan peralatan masak tradisionalnya pula. Koleksi pakaian adat tradisional pun lengkap dideretkan di museum tersebut. Koleksi lainnya adalah senjata perang tradisional, alat musik tradisional, goa prasejarah, gerabah, dan kotak pos peninggalan jaman Belanda, Di kawasan museum itu pun terdapat gedung koleksi kelautan. Salah satu kolesinya adalah kerangka Paus Biru yang merupakan sejenis paus terbesar di dunia. Dengan panjang 25 meter dan berat 80 ton. Berada di museum Siwa Lima, dengan jelas kita dapat menikmati keindahan Teluk Ambon. Arusnya begitu tenang dengan hamparan airnya nan biru. Tak heran kota itu dijuluki Ambon Manise.may

Negeri Seribu Pulau, Mutiara, Minyak kayu putih, Cengkih, Pala,  Wisata Pantai. Coba anda tebak di mana letak wilayah yang saya sebutkan – hasil alamnya di atas?
Yup..! Kita sedang membicarakan Provinsi Maluku, lebih tepatnya Pulau Ambon. Memang gak bakalan ada habisnya ya! kekayaan alam dan pariwisata di Maluku ini (Ambon), sungguh-sungguh sangat memukau.
Ok, sebelum anda bosan lantaran membaca pembuka postingan saya yang kurang bermutu ini, mending kita masuk langsung pada inti dari postingan ini, yakni mengenai wisata pantai yang bisa anda nikmati jika berkunjung ke Ibu Kota Maluku (Ambon).  
 
Ibu kota Provinsi Maluku, (Ambon) sudah sangat terkenal dengan wisata bahari/pantainya, bukan saja di kalangan wisatawan lokal, namun sampai pada level Internasional. Bahkan daerah ini pernah menjadi salah satu tulang punggung Devisa dari sektor pariwisata (Di samping bali). Namun itu terjadi beberapa tahun yang lalu, sebelum konflik meluluhlantakan aspek parekonomian, pariwisata, serta keberlangsungan hidup bersaudara yang tertanam sejak jaman nenek-moyang (Pela-Gandong)
Kini pasca konflik yang terjadi pada tahun 1999, daerah ini kembali bangkit dan membuka sayap pariwisata yang sempat menekuk itu. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kunjungan wisata baik domestik dan mancanegara yang terus meningkat dengan pesat.
Berikut ini beberapa alternative lokasi wisata pantai yang dapat anda kunjungi. (selamat berdecak kagum!)

Negeri Seribu Pulau, Mutiara, Minyak kayu putih, Cengkih, Pala,  Wisata Pantai. Coba anda tebak di mana letak wilayah yang saya sebutkan – hasil alamnya di atas?
Yup..! Kita sedang membicarakan Provinsi Maluku, lebih tepatnya Pulau Ambon. Memang gak bakalan ada habisnya ya! kekayaan alam dan pariwisata di Maluku ini (Ambon), sungguh-sungguh sangat memukau.
Ok, sebelum anda bosan lantaran membaca pembuka postingan saya yang kurang bermutu ini, mending kita masuk langsung pada inti dari postingan ini, yakni mengenai wisata pantai yang bisa anda nikmati jika berkunjung ke Ibu Kota Maluku (Ambon).  
 
Ibu kota Provinsi Maluku, (Ambon) sudah sangat terkenal dengan wisata bahari/pantainya, bukan saja di kalangan wisatawan lokal, namun sampai pada level Internasional. Bahkan daerah ini pernah menjadi salah satu tulang punggung Devisa dari sektor pariwisata (Di samping bali). Namun itu terjadi beberapa tahun yang lalu, sebelum konflik meluluhlantakan aspek parekonomian, pariwisata, serta keberlangsungan hidup bersaudara yang tertanam sejak jaman nenek-moyang (Pela-Gandong)
Kini pasca konflik yang terjadi pada tahun 1999, daerah ini kembali bangkit dan membuka sayap pariwisata yang sempat menekuk itu. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kunjungan wisata baik domestik dan mancanegara yang terus meningkat dengan pesat.
Berikut ini beberapa alternative lokasi wisata pantai yang dapat anda kunjungi. (selamat berdecak kagum!)

1.      Pantai Natsepa


Pantai Natsepa  (Photo : xentaur.multiply.com)
Belum ke Ambon jika belum ke pantai Natsepa. Begitulah analogi orang-orang yang pernah berkunjung dan merasakan indahnya pantai ini.
Hembusan manja angin laut disertai lenggak-lenggok pepohon di sepanjang garis pantai akan membuat anda terpana, belum lagi air laut yang jernih dan super bebas dari sampah, Bahkan saking jernihnya air laut anda bisa dengan mudah menyaksikan ikan-ikan yang berenang serta warni-warni terumbu karang yang membius mata. Semua itu terasa semakin lengkap  dengan permadani pasir putih lembut dan berkilauan yang terhampar luas di bibir pantai. Pokoknya semua keindahan pantai ini tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Yang jelas anda akan merasakan sensasi wisata yang saya jamin belum pernah anda rasakan sebelumnya.
Lokasi Pantai ini berada di Desa Suli Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Jarak yang harus ditempuh untuk mencapai objek wisata pantai yang terkenal dengan pasirnya yang  putih ini yakni  ±15 Km dari pusat kota Ambon dan ±23 Km dari Bandara Internasional Pattimura. Ada beberapa alternative transportasi yang bisa anda gunakan untuk mencapai lokasi ini.


Pantai Natsepa (Photo : ntguide.info )
a.      Dari pusat kota, dengan menggunakan angkot (Rp. 5.000/orang.) Angkot mulai beroperasi pada pukul 04.50  – 21.00 WIT. Ada juga alternative lain, yakni menggunakan mobil charteran, harganya juga sudah pasti berkisar di atas Rp. 100.000
b.      Sedangkan untuk transportasi dari Bandara anda dapat menggunakan angkutan kota (Angkot) menuju daerah “Passo,” nah sesampai di Passo anda harus ganti angkot (Angkot yang melewati Pantai Natsepa di antaranya adalah : Jurusan Tulehu, Tengah-tengah, Liang dan Tial) biayanya hanya Rp.3.000. Anda takut tersesat?? Jangan khawatir anda hanya tinggal memberi tahu tujuan anda pada si supir. Atau jika anda bukan tipe orang yang senang naik turun angkot, maka anda bisa menggunan Taxi langsung dari bandara, kisaran harganya di atas Rp.100.000. sedangkan untuk biaya tiket masuk ke kawasan Natsepa anda cukup merogoh Rp.5.000


Pantai Natsepa saat penomena bulan raksasa (Photo By : Tiara Maharani)
Fasilitas.
Jika anda merasa jemu dengan hanya berendam dan bermain pasir, maka anda bisa merasakan sensasi mancing di pantai pasir putih ini.  Ada juga beberapa alternative yang disediakan oleh pengelola, yakni snorkling dan diving. Ingin memacu adrenalin anda?? Oke! Silahkan rasakan sensasinya saat anda menaiki banana boat. Masih kurang? Silahkan ber-jetski ria. Itu terlalu berbahaya? Jangan takut anda bisa menggunakan perahu/sampan sewaan guna melihat terumbu karang tanpa harus basah-basahan. Kok bisa? Ya iyalah, airnya kan jernih. Hehehe…


  (Photo : blog.salingsilang.com)  
Soal konsumsi anda tidak perlu khawatir, ada beberapa restoran yang dapat anda kunjungi di dalam areal wisata pantai ini. Nah bicara masalah perut, maka satu yang tidak boleh anda lewati yakni, “Rujak Natsepa.”  Campuran buah-buahan segar yang diiris tipis serta ditaburi bumbu kacang ini patut untuk dinikmati sembari menikmati saat-saat matahari tenggelam. Pokoknya saya jamin seribu persen anda tidak akan merasa rugi berkunjung ke pantai ini.
“Terus untuk istirahat gimana??”
Nah! Untuk yang satu itu anda tidak perlu khawatir. Tidak jauh dari pantai natsepa (±200 m) terdapat terdapat Aston Natsepa Resort yang berskala bintang empat dan berada di tepi pantai. Tapi  bila anda khawatir dengan tagihannya nanti, anda dapat mencari penginapan yang harganya relative ekonomis.


   (Photo : aston-international.com)
Sekedar info : 2 Km dari pantai Natsepa terdapat objek wisata yang tak kalah menarik, yakni Pantai Pasir Panjang Desa Tial. Untuk informasi mengenai lokasi yang satu ini akan saya bahas pada postingan selanjutnya.

2.      Pantai Liang (±13 Km dari Pantai Natsepa/ 31 Km dari Kota Ambon)


(Photo : kabarhotel.com)
Pantai yang satu ini tak kalah menariknya, yakniPantai Liang (Hunimua) yang berada di Desa Liang Kec. Salahutu, Kab. Maluku Tengah- ini memiliki keunikan yang hampir sama dengan pantai natsepa, yaitu air yang super jernih serta pasir putih halus yang memenuhi bibir pantai. Lingkungannya pun benar-benar asri dan hijau. Di sana-sini dengan kokohnya pepohonan nyiur dan pepohonan khas daerah pesisir tampak menjadi kontras dengan permadani pasir pantainya. Hembusan angin sepoi-sepoi bakal membuai anda hingga enggan beranjak pulang.


(Photo : sosbud.kompasiana.com)
Perlu di catat : Satu keistimewaan khusus dari Pantai Liang (Hunimua) ini yakni, menempati peringkat pertama terindah di Indonesia berdasarkan hasil penelitian Badan PBB yang mengurusi pembangunan global (UNDP) 1990. Adapun alasan dari terpilihnya pantai ini yakni karena memiliki panorama bawah laut yang sangat memikat. Pantai Liang pun berhasil mengalahkan pantai bunakenpada saat penilaian yang dilakukan oleh badan PBB tersebut.


(Photo : landscapeindonesia.com)
Pihak Jepang dulunya jatuh hati dan sangat terpikat dengan pantai Liang, mereka pun  berniat menanamkan investasinya guna perkembangan pariwisata di Provinsi yang kaya akan wisata baharinya ini (baca : Provinsi Maluku.) Namun karena sengketa tanah antara penduduk tidak bisa diselesaikan, maka pihak infestor memilih bunaken untuk dikembangkan. Nah itu sedikit gambaran agar anda bisa mengetahui betapa eksotisnya Pantai ini.
Untuk fasilitas tidak jauh beda dengan pantai natsepa. Hanya jika anda ingin mencari penginapan atau hotel anda mesti kembali ke kawasan Natsepa yang hanya berjarak 15 Km. Oh iya, rujak di pantai ini pun tak kalah enaknya dengan rujak yang ada di Pantai Natsepa. Pokoknya MANTAP ALE.,


Pantai Liang (Photo : chateauceloteh.wordpress.com)   

3.      Santai Beach


Santai Beach (Photo : flickr.com)
Santai Beach teretak di Desa Latuhalat Kec. Nusa Niwe, Berjarak kurang 16 km dari Pusat Kota Ambon dan dapat di tempuh dalam 30 menit, transposrtasi yang bisa digunakan untuk mencapai daerah ini yakni dengan menggunakan Angkot(Angkutan Kota) atau anda bisa menggunakan mobil charteran. Untuk harga Angkot yakni Rp.6000, sedangkan untuk mobil charteran rata-rata di atas Rp. 100.000


(Photo : dennis11ipa2.blogspot.com)
Dari namanya saja ‘Santai Beach’ saya yakin anda pasti akan merasa santai dan nyaman berada di pantai ini. Santai beach sendiri Tidak begitu berbeda dengan pantai-pantai yang telah saya bahas di atas, yakni pasir putih bersih, laut yang biru dan jernih, serta memiliki Spot diving dan snorkling bagi mereka yang mencintai penjelajahan bawah laut. Untuk peralatan daving anda tidak perlu membawanya jauh-jauh dari kota anda, karena disamping berat dan bakalan jadi Over Bagasi, anda juga akan kerepotan. Lantas bagaimana??? Heheh… jangan panik,,,, di Santai Beach juga menyiapkan Fasilitas untuk olah raga selam yang satu ini. Anda hanya tinggal me-nyewa.
Kalau di pantai Liang (Hunimua) dan Pantai Natsepa menjadikan Rujak sebagai makanan khas-nya, maka beda lagi dengan pantai yang satu ini. Makanannya sangat sederhana, namun rasanya kawan..., saya yakin dapat membuat lidah anda bergoyang bagaikan nyiur-nyiur di pantai ini. Yah, singkong goreng dan teh manis. Simple bukan? Walaupun simple rasanya…. Mantap.Hehehehe… selain singkong goreng anda juga bisa menikmati rujak dan menu-menu lain yang tak kalah gurihnya.


(Photo : malukueyes.com)
Untuk tempat peristirahatan?
di sekitar lokasi Santai Beach terdapat penginapan yang harganya terjangkau. Sekedar pengingat….! Jangan lupa Alat dokumentasi untuk mengabadikan liburan anda.

OK.. Sampai di sini dulu.. tapi jangan khawatir sebab masih banyak lokasi wisata pantai di Ambon yang akan saya bahas.
Selamat berlibur di tanah  Ambon Manise….

eelokan Wisata Timor Timur (Timor Leste)
Posted in Timor Timur By Admin On March 16, 2013
Tidak ada hal yang mudah dijalani di Timor Timur (disebut Timor-Leste dalam bahasa Portugis yang lebih disukai oleh masyarakat setempat) karena berkah dan bencana yang terjadi di sana. Kemerdekaan bukanlah hal yang begitu saja mudah didapatkan; bertahun-tahun dihabiskan dengan konflik yang selalu memanas antara pemerintah Portugis dan Indonesia yang diperkeruh dengan tragedi, dan sejarah terbaru ini menunjukkan alasan mengapa sebuah negara tidak boleh serta-merta mendeklarasikan dirinya sebagai negara baru (seperti yang terjadi pada tahun 2002) dan berharap segala hal dapat berjalan mulus sesudahnya. Wisatawan akan turut merasakan sejumlah tantangan yang juga dihadapi oleh rakyat Timor dalam memperjuangkan kebutuhan sandang-pangan sehari-hari, dan mungkin ini menjadi alasan terbaik bagi Anda untuk berkunjung.





Bukittinggi

Wisata Timor Timur (Timor Leste)
Infrastruktur pariwisata nyaris tak berkembang, namun para wisatawan dapat menjelajah keindahan alam tanpa perlu bersusah payah. Kegiatan menyelamnya luar biasa, pedesaannya sangat elok dan para penduduknya benar-benar menyambut kedatangan wisatawan. Setelah Anda puas mengunjungi ibukota, langkahkan kaki Anda menuju timur, ke kota Dili dan temukan pantai terbaik dari negara ini, atau segera menuju ke Pulau Atauro untuk kegiatan snorkeling yang spektakuler. Hampir sama seperti penduduk lokal yang selalu dapat menemukan cara untuk menjalani kehidupan di sana, begitu pula Anda akan merasakannya – yang akan menjadikan perjalanan Anda lebih terasa bermanfaat.

Tentu saja, lintasan jalan rayanya sangat buruk dan perjalanan menuju satu tempat ke tempat lainnya akan terasa sangat lama, tetapi sisi lain dari hal ini adalah Anda akan sering diajak melalui jalan yang jarang dilalui orang lain. Anda dapat melebur dalam ritme kebudayaan yang unik, yang memadukan irama kehidupan ala Eropa dan Asia. Anda akan selalu disapa melalui anggukan dan lambaian tangan dari setiap orang yang Anda temui. Anda akan segera menyadari bahwa hal termudah yang tersaji dariTimor Timur adalah keelokannya.



Dili merupakan ibukota negara Timor Leste yang dahulu sempat menjadi salah satu provinsi di Indonesia. Selain menjadi ibukota negara, Kota Dili juga menjadi kota terbesar di Timor Leste. Kota Dili berada di Pulau Timor yang berbatasan langsung dengan provinsi Nusa Tenggara Timur, lebih tepatnya berada di pesisir utara Pulau Timor. Di sebelah selatan berbatasan dengan Australia yang dipisahkan oleh Laut Timor. Budaya di kota ini banyak dipengaruhi oleh budaya Portugis.


Dili Sejarah
Orang-orang Portugis mulai menghuni Dili sekitar tahun 1520 dan pada tahun 1596 Dili menjadi ibukota negara Timor Portugis. Pasukan Jepang pernah menduduki kota ini pada masa Perang Dunia II. Pasukan Indonesia merebut Dili setelah sembilan hari Timor Portugis mengumumkan kemerdekaannya dari Portugis pada tanggal 28 November 1975. Setelah berhasil direbut oleh Indonesia, Timor Portugis menjadi provinsi ke-27 di Indonesia dan berganti nama menjadi Timor Timur yang beribukota di Dili. Namun pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Timur melepaskan diri dari Indonesia dan membentuk negara baru, Timor Leste. (Bersambung)

No comments:

Post a Comment