Basarnas Hentikan Operasi Pencarian Korban
AirAsia
Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) akan mempertimbangkan
penghentian operasi pencarian jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang
jatuh di sekitar perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, pada operasi
pencarian hari ke-16.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang
Sulistyo mengatakan, keputusan penghentian operasi pencarian jenazah korban
didasarkan atas penemuan jenazah yang sudah mulai berkurang intensitasnya dalam
beberapa hari ini.
"Tentu semua butuh pertimbangan yang matang, kami di
satu sisi sangat ingin menemukan jenazah penumpang, namun di sisi lain dalam
sebuah operasi pencarian itu tidak mungkin dilakukan tanpa batas waktu,"
ujar Sulistyo usai konferensi pers, Senin (12/1) pagi di kantor Basarnas, Jalan
Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun, Sulistyo belum dapat memberitahukan kapan operasi
pencarian jenazah penumpang pesawat tersebut dihentikan. "Kami harus
berkoordinasi dengan pemerintah, mempertimbangkan hasil evaluasi dari para
anggota penyelam dan kami juga akan mendengarkan masukan dari keluarga
penumpang," katanya.
Saat ini, Basarnas sudah mulai mengurangi kekuatan armada
operasi pencarian, terutama bantuan dari negara asing untuk mengefisiensikan
strategi pencarian.
Beberapa hari terakhir, kata Sulistyo, pihaknya
memusatkan lokasi ditemukannya ekor pesawat sebagai sektor prioritas untuk
menemukan komponen black box, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit
Voice Recorder (CVR). "Namun bukan berarti di area sektor yang lain kami
menghentikan pencarian jenazah penumpang, kami tetap mencari di area mission 1,
2, 3, dan 4," katanya.
Sulistyo menjelaskan, operasi pokok gabungan pencarian
pesawat dan penumpang AirAsia QZ8501 telah dievaluasi dan diperpanjang hingga
tiga kali. "Kalau menurut Undang-Undang dan Standard Operation Procedure
(SOP) yang berlaku, operasi pokok itu harus dievaluasi setiap 7 hari, dari situ
kita bisa memutuskan apakah operasi dapat kita lanjutkan atau kita
hentikan," katanya.
No comments:
Post a Comment