Wanita muda ISIS menyebarkan paham lewat internet
Jennifer Vincenza M diajukan ke pengadilan di
Duesseldorf, Jerman atas dugaan pendanaan ISIS.
Banyak wanita muda yang tinggal di daerah kelompok yang
menamakan diri Negara Islam atau ISIS menghabiskan waktu di internet untuk
menyebarkan paham kehidupan 'khalifah' baru.
Pesan mereka di media sosial dan bahasa Inggris
sehari-hari yang diwarnai peristilahan agama kadang tidak selalu tepat dan
tidak sesuai dengan usia mereka, seperti dilaporkan wartawan BBC, James
Longman.
Seringkali kata-kata yang dipakai berbentuk penghasutan
serta memutarbalik pemahaman tentang peristiwa saat ini dan catatan sejarah.
Tetapi di dunia maya dan juga dalam sebuah perang tidak
jelas yang semakin dipicu oleh propaganda, pesan-pesan seperti ini sangat
didengar oleh semakin banyak generasi muda Inggris, baik wanita maupun pria.
Mereka memandang bahwa masa depan keagamaan dan rasa
memiliki dapat dipenuhi oleh penduduk dari bagian dunia yang lain.
Kami memandang ini menarik karena acuan budaya pertamanya
adalah sebuah film buatan Disney, menarik karena orang-orang ini warga Barat,
tetapi pada saat yang sama mereka membenci masyarakat Barat.
Ross Frenett
Banyak warga Inggris
Dalam sebuah kajian yang baru dilakukan Institute for
Strategic Dialogue diperkirakan sekitar 3.000 warga Eropa Barat mengunjungi
Suriah dan Irak, dengan sekitar 500 orang diantaranya adalah wanita.
Sulit untuk mengetahui secara pasti seberapa banyak diantara
mereka warga Inggris, tetapi akun di media sosial mengisyaratkan jumlahnya
cukup berarti.
Laporan berjudul Becoming Mulan menemukan keinginan
menciptakan 'rumah' baru Muslim menjadi daya tarik bagi wanita meskipun
sebagian juga menyatakan keinginan untuk berperang.
Judul laporan itu mengutip seorang anak perempuan yang
mengirim pesan di Twitter tentang keinginannya menjadi pejuang dengan
mengunjungi Suriah.
"Kami memandang ini menarik karena acuan budaya
pertamanya adalah sebuah film buatan Disney, menarik karena orang-orang ini
warga Barat, tetapi pada saat yang sama mereka membenci masyarakat Barat,"
kata salah satu penulis laporan, Ross Frenett.
Mengapa kekhalifahan Islam didukung?
Dua pertiga warga Islam di Mesir, Maroko, Indonesia dan
Pakistan mendukung khalifah baru.
Pada bulan Juni, kelompok yang menamakan diri Negara
Islam atau ISIS menyatakan pembentukan kekhalifahan yang meliputi sebagian
wilayah Suriah dan Irak.
ISIS yang terkenal brutal memang jauh dari pemahaman
Islam pada umumnya tentang kekhalifahan, lapor wartawan BBC Edward Stourton.
Tetapi survei yang dilakukan Gallup pada tahun 2006
tentang warga Islam di Mesir, Maroko, Indonesia, dan Pakistan menyebutkan dua
pertiga responden mendukung tujuan "menyatukan semua negara Islam"
dalam sebuah khalifah baru.
Khalifah yang berasal dari kata Arab berarti wakil atau
pengganti dan di al-Quran hal ini dikaitkan dengan pemerintahan yang adil.
Dan bagi warga Islam Sunni saat ini, yang kebanyakan
hidup di bawah rezim otokratis, ide sebuah kekhalifahan berdasarkan prinsip
pemerintahan tanpa paksaan, kemungkinan besar sangat menarik.
Kebesaran Islam
Emir and Caliph of Al-Andalus
Abd-ar-Rahman III (889- 961) - Emir dan Khalifah
Al-Andalus.
Sebagian penganut Islam juga tertarik dengan kekhalifahan
karena hal ini membangkitkan kebesaran Islam.
Sepeninggal Nabi Muhammad, kepemimpinan diteruskan
bergantian oleh empat Khalifah yang dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin
--kekhalifahan yang memperoleh petunjuk yang benar. Sesudahnya, memerintah
kekhalifahan Bani Umayyah, lalu Bani Abbasiyah.
Masa Keemasan Islam juga ditandai dengan kebesaran
pemikiran dan kreativitas kebudayaan.
Istana Abbasiyah di Baghdad menganggap penting sastra dan
musik, di samping kemajuan bidang kedokteran, ilmu pengetahuan dan matematika.
Rekayasa?
ISIS menggunakan berbagai unsur sejarah kekhalifahan
untuk mencapai tujuannya.
Seragam hitam dan bendera kelompok ini mirip dengan jubah
hitam pakaian kerajaan Abbasiyah di abad ke delapan, kata ahli sejarah Hugh
Kennedy.
Nama asli mereka, Negara Islam Irak dan Levant
mengingatkan orang pada masa ketika tidak terdapat batas wilayah pada kedua
negara.
Hal ini menyebabkan kedua wilayah ini menjadi bagian dari
kekhalifahan besar Islam.
Dan keberhasilan ISIS sejauh ini menguasai sejumlah
wilayah di Irak dan Suriah tampaknya dipandang mewakili kuatnya keinginan bagi
terbentuknya kekhalifahan. BBC
No comments:
Post a Comment