Perjalanan yang belum selesai (197)
(Bagian ke seratus sembilan puluh tujuh, Depok, Jawa
Barat, Indonesia, 30 Januari 2015 01.10 WIB)
Jagalah Amanah, semua akan dipertanggungjawabkan.
Ketika Allah Maha Pencipta akan menciptakan manusia
(Adam) Allah sempat mendapat protes dari para Malaikat.
‘’Mengapa Allah akan menciptakan Manusia (Adam), yang
diantaranya hanya akan saling membunuh, bertikai dan saling bersaing, sedangkan
para Malaikat hanya bertasbih saja memuji Allah’’. Allah hanya menjawab Allah
lebih tahu apa yang tidak diketahui semua mahluk.
Sejarah saling bunuh manusia diawali anak Adam sendiri ,
antara Kabil dan Habil, ini adalah upaya syaitan yang kedua berhasil membujuk
manusia berbuat dosa, pertama membujuk Adam memakan buah Kuldi, kedua menggoda
Habil dan Kabil.
Berikutnya sejarah manusia dipenuhi saling bunuh akibat
keserakahan manusia dan manusia tidak bisa menahan hawa syahwat mereka, apalagi
Iblis setiap saat selalu menggoda.
Sejarah pertikaian, saling berebut wilayah, perang antar
kerajaan dan bunuh-bunuhan terjadi sudah ribuan tahun lalu ini terjadi ketika
banyak pengikut Nabi Musa yang dibunuh tentara Namrud, Firaun di Mesir, perang
sengketa politik dan wilayah diantara kerajaan di Cina, India, Eropa,
Indonesia, sampai perang Dunia I dan II sudah memberikan contoh.
Belum lagi di era modern ada perang Vietnam, perang Korea
akibat perang ideologi, tiga serangkai Hitler (Jerman), Mussolini (Italia) dan
Hirohito (Jepang) yang ingin mengusai dunia sehingga terjadi perang antara
ketiga segara itu dengan sisa dunia (sekutu) yang menewaskan jutaan orang.
Persaingan ideology Perang Vietnam, Korea, perang
Afghanistan , perang Irak-Iran, kini sekutu Amerika Serikat bersama 80 negara
lainnya diantaranya Prancis, Inggris, Australia, Arab Saudi , Uni Emirat Arab sibuk
memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Di Indonesia kini memang tidak ada lagi perang fisik
(bunuh-bunuhan) namun terjadi persaingan kekuasaan, diantaranya ingin secara
ril berkuasa di Indonesia melalui pencalonan anggota Kabinet, dari Menteri,
Jaksa Agung sampai Kapolri.
Kini tinggal Presiden Joko Widodo yang merasa terjepit
untuk menolak setiap calon yang diusulkan Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua
Umum Nasdem Surya Paloh, akibat keinginan balas budi Joko Widodo, karena kedua
partai inilah yang mengusung Jokowi jadi Presiden.
Nampaknya seperti buah simalakama, bagi Jokowi, tapi
kepentingan masa depan rakyat Indonesia jauh lebih penting untuk dipertaruhkan
dibandingkan kepentingan orang paling berpengaruh di belakang layar Jokowi, seperti
Megawati dan Surya Paloh.
Nampaknya Joko Widodo harus sholat Istikharoh (sholat
minta petunjuk) dulu agar mendapat petunjuk dan perlindungan Allah agar
keputusannya tidak mengorbankan kepentingan rakyat Indonesia.
Kini orang paling berkuasa di Mesir Namrud Firaun, Jengis
Khan, Alexander The Great, Mao Tstung, Stalin, Lenin, Presiden Franklin D’rosevelt,
Ronald Reagan, Hitler , Mussolini, Soekarno Raja Arab Saudi Abdullah, Suharto,
pengusaha Bob Sadino, telah mendahului kita (telah meninggal) kini kita semua
akan menyusul. Jadi peliharalah amanah itu, baik berupa kekuasaan , maupun
harta benda, tidak bisa dipertanggungjawabkan di dunia, pasti akan
dipertanggung jawabkan di Hari Pembalasan (Hari kiamat).
Kisah Penciptaan Adam as dalam Al Quran
1. الله(Allah) berfirman akan menjadikan khalifah seorang
Manusia. Malaikat menyatakan kekhawatirannya. الله berfirman “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
2. Adam diciptakan dari bahan dasar tanah liat kering
seperti tembikar dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Perkiraan :
a. الله menciptakan Adam as tidak pada sembarang tempat,
tapi pada tempat khusus yang kokoh (Rahim Alam ciptaan الله )
b. Tanah liat kering seperti tembikar dari lumpur hitam
yang diberi bentuk adalah Saripati Tanah yang sudah mengalami Rekayasa Genetika
Teknologi الله yang menjadi bahan dasar cikal bakal makhluk Adam as.
c. Saripati tanah itu kemudian dalam Rahim Alam Ciptaan الله
menjadi air mani, segumpal darah, segumpal daging, tulang belulang, dibungkus
daging, jadilah manusia sempurna yang sangat berbeda dengan bentuk awal yang
berupa saripati tanah.
3. Saat Adam masih dalam Rahim Alam Ciptaan الله, setelah
الله meniupkan ruh Nya, Malaikat disuruh Sujud menghormat. Iblis membangkang.
Iblis dikutuk dan diusir dari Jannah.
Sampai saat tersebut Adam as belum bertemu dengan Iblis,
sebab Adam as belum “lahir” masih dalam Proses Penciptaan. الله menyempurnakan
kejadian dan meniupkan roh (ciptaan)Nya adalah dalam Rahim, bukan setelah
lahir.
4. Iblis dikutuk dan diusir dari Jannah, bukannya merasa
bersalah dan meminta ampun kepada الله, iblis malah menyatakan “perang” dan
akan selalu berusaha menyesatkan manusia.
5. Setelah Adam as “lahir” dan “diberi pengetahuan”, الله
mendemontrasikan kemampuan Adam kepada malaikat, untuk menyakinkan malaikat
tentang Adam as yang telah diciptakanNya.
6. Hawa diciptakan dari Adam as.
Perkiraan :
a. الله menciptakan Hawa tidak pada sembarang tempat,
tapi pada tempat khusus yang kokoh (Rahim Alam ciptaan الله ) seperti Adam as.
b. Bahan dasar penciptaan Hawa adalah sperma Adam.
7. Adam dan Hawa mendiami Jannah, dengan larangan
mendekati sebuah pohon.
Informasi Tambahan :
Jannah (surga) tempat di mana Adam dan Hawa tinggal
bukanlah Jannah (surga) yang dijanjikan الله sebagai balasan bagi Orang yang
beriman dan beramal saleh kelak di Akherat.
Surga yang dijanjikan الله itu tidak ada satu kondisi pun
yang memungkinkan penghuninya bisa diusir keluar.
8. Adam Hawa dipertemukan pertama kali dengan Iblis. الله
memperingati Adam tentang permusuhan dan kedengkian Iblis kepada dia dan
istrinya.
9. Iblis berhasil membujuk Adam dan istrinya untuk
melanggar larangan Tuhan. Adam Hawa menyesal dan keduanya meminta ampun kepada الله.
Setelah Adam menerima beberapa kalimatNya, الله menerima tobat Adam.
10. Adam Hawa keluar dari Jannah.
Penjelasan Dalam Al Quran :
1.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ
خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ
(٣٠)ه
30. Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi“.
Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. [QS. Al
Baqoroh/2 : 30]
2.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
(٢٦)ه
26. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.[QS. Al Ĥijr/15 : 26]
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (١٤)ه
14. Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti
tembikar, [QS. Ar Roĥmān/55 : 14]
هُوَ الَّذِي يُصَوِّرُكُمْ فِي الأرْحَامِ كَيْفَ يَشَاءُ لا
إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٦)ه
6. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana
dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. [QS. ‘Āli `Imrōn/3 : 6]
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (١٢)ثُمَّ
جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (١٣)ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً
فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ
لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
(١٤)ه
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. [QS. Al Mu’minūna/23
: 12 – 14]
3.
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإنْسَانِ
مِنْ طِينٍ (٧)ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (٨)ثُمَّ سَوَّاهُ
وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ
قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ (٩)ه
7. yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan
sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. 8. kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. 9. kemudian Dia menyempurnakan
dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. [QS.
As Sajdah/32 : 7 – 9]
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ
طِينٍ (٧١)فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
(٧٢)فَسَجَدَ الْمَلائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ (٧٣)إِلا إِبْلِيسَ اسْتَكْبَرَ
وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ (٧٤)قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا
خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ (٧٥)قَالَ أَنَا خَيْرٌ
مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ (٧٦)قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا
فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (٧٧)وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (٧٨)ه
71. (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat:
“Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah”. 72. Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya”.
73. lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya,
74. kecuali Iblis; Dia menyombongkan diri dan adalah Dia Termasuk orang-orang
yang kafir.
75. Allah berfirman: “Hai iblis, Apakah yang menghalangi
kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih)
tinggi?”.
76. iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena
Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah”.
77. Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga;
Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, 78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap
atasmu sampai hari pembalasan”. [QS. Şōd/38 : 71 – 78]
4.
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (٧٩)قَالَ
فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (٨٠)إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (٨١)قَالَ
فَبِعِزَّتِكَ لأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٨٢)إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
(٨٣)قَالَ فَالْحَقُّ وَالْحَقَّ أَقُولُ (٨٤)لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ
تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ (٨٥)ه
79. iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku
sampai hari mereka dibangkitkan”.
80. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu Termasuk
orang-orang yang diberi tangguh, 81. sampai kepada hari yang telah ditentukan
waktunya (hari kiamat)”.
82. iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan
menyesatkan mereka semuanya, 83. kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka[1304].
84. Allah berfirman: “Maka yang benar (adalah sumpah-Ku)
dan hanya kebenaran Itulah yang Ku-katakan”. 85. Sesungguhnya aku pasti akan
memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang
mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya. [QS. Şōd/38 : 79 – 85]
5.
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى
الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
(٣١)قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ
الْحَكِيمُ (٣٢)قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ
بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ (٣٣)ه
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar
orang-orang yang benar!”
32. mereka menjawab: “Maha suci Engkau, tidak ada yang
Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35].”
33. Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada
mereka Nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
Nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”. [QS. Al Baqoroh/2 : 31 –
33]
6.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ
كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (١)ه
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu. [QS. An Nisā’/4 : 1]
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ
جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلا تَضَعُ إِلا بِعِلْمِهِ وَمَا
يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلا فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ
عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (١١)ه
11. dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari
air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).
dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan
dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang
berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan)
dalam kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah
mudah. [QS. Fāţir/35 : 11]
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ
مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا
شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ
تَعْقِلُونَ (٦٧)ه
67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian
dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu
sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada
masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu
ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai
kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). [QS. Al Mu’min/40 :
67]
7.
وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلا مِنْ
حَيْثُ شِئْتُمَا وَلا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
(١٩)ه
19. (dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah
kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja
yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah
kamu berdua Termasuk orang-orang yang zalim”. [QS. Al ‘A`rōf/7 : 19]
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا وَعْدَ اللَّهِ
حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلا (١٢٢)ه
122. orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan
saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu
janji yang benar. dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?
[QS. An Nisā’/4 : 122]
8.
وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ
نَجِدْ لَهُ عَزْمًا (١١٥)وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا
إِلا إِبْلِيسَ أَبَى (١١٦)فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ
فَلا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى (١١٧)إِنَّ لَكَ أَلا تَجُوعَ فِيهَا
وَلا تَعْرَى (١١٨)وَأَنَّكَ لا تَظْمَأُ فِيهَا وَلا تَضْحَى (١١٩)ه
115. dan Sesungguhnya telah Kami perintahkan[947] kepada
Adam dahulu, Maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya
kemauan yang kuat.
116. dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada Malaikat:
“Sujudlah kamu kepada Adam”, Maka mereka sujud kecuali iblis. ia membangkang.
117. Maka Kami berkata: “Hai Adam, Sesungguhnya ini
(iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah
sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi
celaka. 118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan
telanjang, 119. dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula)
akan ditimpa panas matahari di dalamnya”. [QS. Ţōhā/20 : 115 – 119]
9.
فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا
كَانَا فِيهِ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ
مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (٣٦)فَتَلَقَّى آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ
عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (٣٧)ه
36. lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga
itu[38] dan dikeluarkan dari Keadaan semula[39] dan Kami berfirman: “Turunlah
kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat
kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”
37. kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari
Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang. [QS. Al Baqoroh/2 : 36 – 37]
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ
عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ
إِلا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ (٢٠)وَقَاسَمَهُمَا
إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ (٢١)فَدَلاهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ
بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ
وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ
لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ (٢٢)قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
(٢٣)ه
20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada
keduanya untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu
auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon
ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau tidak menjadi
orang-orang yang kekal (dalam surga)”. 21. dan Dia (syaitan) bersumpah kepada
keduanya. “Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat kepada
kamu berdua”,
22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah
itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah aku telah
melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu:
“Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
23. keduanya berkata: “Ya Tuhan Kami, Kami telah
Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi
rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi.
[QS. Al ‘A`rōf/7 : 20 – 23]
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ
عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لا يَبْلَى (١٢٠)فَأَكَلا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا
سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ وَعَصَى آدَمُ
رَبَّهُ فَغَوَى (١٢١)ثُمَّ اجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَتَابَ عَلَيْهِ وَهَدَى (١٢٢)ه
120. kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya,
dengan berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948]
dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu
nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah
ia[949].
122. kemudian Tuhannya memilihnya[950] Maka Dia menerima
taubatnya dan memberinya petunjuk. [QS. Ţōhā/20 : 120 – 122]
10.
قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ
مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
(٣٨)وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ
فِيهَا خَالِدُونَ (٣٩)ه
38. Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga
itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati”.
39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [QS. Al
Baqoroh/2 : 38 – 39]
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأرْضِ
مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (٢٤)قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ
وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ (٢٥)ه
24. Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian
kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu
yang telah ditentukan”.
25. Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi
itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. [QS. Al
‘A`rōf/7 : 24 – 25]
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا
يَشْقَى (١٢٣)وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (١٢٤)قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ
بَصِيرًا (١٢٥)قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ
تُنْسَى (١٢٦)وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِآيَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ
الآخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى (١٢٧)ه
123. Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga
bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang
kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia
tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
124. dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka
Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam Keadaan buta”.
125. berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau
menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, Padahal aku dahulunya adalah seorang yang
melihat?”
126. Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu
ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun
dilupakan”.
127. dan Demikianlah Kami membalas orang yang melampaui
batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. dan Sesungguhnya azab di
akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. [QS. Ţōhā/20 : 123 – 127]
PEMBUNUHAN PERTAMA KALI DIMUKA BUMI
Anak-anak adam tidak pernah terlintas dalam pikiran
mereka untuk membunuh sesama mereka. Karena pembunuhan itu adalah kejadian yang
tidak pernah mereka alami dikalangan mereka. Namun iblis dan anak buahnya telah
bertekad bulat untuk menyeret anak-anak Adam kedalam perbuatan saling
menumpahkan darah diantara mereka. Kemarahan Qabil kepada Habil yang dipicu
oleh membaranya api kedengkian kepada saudaranya, adalah kendaraan tunggangan
syaiton untuk menggiring anak Adam itu kepada perbuatan keji membunuhadik
kandungnya sendiri.
Bermula Adam merasa resah di suatu sore, mengapa Habil
belum kembali kekeluarganya dari kegiatannya mengembala kambing dan sapinya,
padahal hari sudah semakin gelap. Akhirnya Adam memerintahkan Qabil untuk
menjemput adiknya agar cepat pulang. Dan ketika Qabil ketemu Habil di tempat
gembalanya, diajaklah sang adik untuk segera pulang karena dinanti ayah dan ibu
dirumah. Dan diperjalanan pulang itu, Qabil sempat kembali mengungkit kekesalannya,
mengapa persembahan kurbannya tidak di terima oleh Allah sementara kurban sang
adik justru diterima Allah. Habil mencoba menasihati kakaknya agar dapat
membuka mata untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya. Habil menyatakan
kepada kakaknya: “Hanyalah yang diterima kurbannya oleh Allah itu adalah dari
orang yang ikhlas dalam ketakwaannya.” Mendengar nasihat ini, Qabil yang sedang
membara kemarahannya kepada sang adik, bertambah marah lagi dan menyalalah api
kemarahan itu sehingga tidak dapat dikendalikan. Qabil menyatakan kepada
adikya: “Oo, jadi kau rupanya menuduh aku tidak ikhlas dalam mempersembahkan
kurban kepada Allah. Atau yang ikhlas itu hanya kamu suja?”
Belum sempat Habil menjelaskan perkataannya kepada sang
kakak, langsung saja Qabil menyambar batu
besar hendak ditimpakan kepada adiknya. Melihat gelagat kakaknya itu
Habil langsung mengingatkan: “jangan engkau lakukan perbuatan dzalim itu
kepadaku dan aku sama sekali tidak berkeinginan untuk melukai engkau meskipun
engkau mendzalimi aku. Karena kalau sampai engkau membunuh aku, niscaya engkau
akan menjadi orang yang menyesal dan paling merugi.” Qabil sudah tidak lagi
mendengar peringatan adiknya karena telinganya telah menjadi tuli karena hawa
nafsu kemarahan yang sedang membakar dirinya. Dan Qabil langsung saja
menimpakan batu besar itu ke kepala adiknya dan tewaslah Habil seketika itu.
Tumpahlah dimuka bumi untuk yang pertama kali, darah korban kedzaliman
bersamaan dengan tenggelamnya matahari di sore hari itu. Anak Adam mulai menumpahkan
darah sesama mereka dan ini adalah petaka pembunuhan pertama kali terjadi di
muka bumi diantara anak-anak adam.
Jasad Habil tergeletak tak bernyawa dihadapan Qabil dan
mulailah muncul rasa penyesalan ketika Qabil melihat akibat perbuatannya yang
keji itu. Dan Qabil tidak bisa berbuat apa-apa dengan mayat Habil sehingga esok
harinya ketika terbit matahari. Di saat itu Allah Ta’ala mengirim dua ekor
burung gagak yang saling menyerang satu dengan lainnya dan terbunuhlah salah
satu dari kedua ekor burung tersebut mati sehingga burung gagak yang masih
hidup itu menggali tanah dengan kedua cakarnya dan menyeret temannya yang telah
mati itu untuk dimasukkan ke lubang yang telah di gali dan di uruklah burung
gagak yang mati itu dengan tanah. Semua kejadian itu disaksikan oleh Qabil dan
segera ditirunya tindakan burung gagak tersebut. Ia segera mencari kayu untuk
menggali tanah dan kemudian dia meletakkan mayat Habil di dalam lubang tanah
itu dan menguruknya dengan tanah.[QS. Al-Maidah 30-31].
Setelah mengubur mayat adiknya. Qabil segera bergegas
pulang untuk mengajak adiknya yang cantik untuk pergi bersamanya melarikan diri
dari sang ayah dan kemudian menikahi adiknya itu. Adam sangat sedih dan
menyesal ketika mengetahui perbuatan Qabil terhadap Habil itu dan lagi setelah
itu dia mengambil adiknya untuk diajak pergi bersamanya. Sehingga adam
menyatakan kepada Qabil dengan penuh kemarahan: “Pergilah engkau dari sini, dan
engkau selama hidupmu akan terus menerus dalam ketakutan dan engkau selamanya
tidak akan merasa aman dari kejahatan orang yang melihatmu.”
Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan
bahwa tidak ada seorang pun di muka bumi yang membunuh sesama manusia dengan
dzalim, kecuali pasti anak adam yang pertama mendapat bagian dosa pembunuhan itu.[Demikian
diriwayatkan hadis ini oleh Al-Bukhari,Muslim dan segenap ahli hadis kecuali
Abu Dawud]. Karena ialah yang menjadi pelopor perbuatan membunuh bagi setiap
anak Adam sampai hari kiamat. Sehingga Qabil demikian terus-menerus dikirimi
dosa pembunuhan yang dzalim pada setiap kali terjadi pembunuhan itu.
—–
* Kandungan tulisan ini, pernah disampaikan dalam kajian
rutin Qashashul Anbiya’ yang disampaikan oleh Ust Ridwan Hamidi, Lc di Masjid
Darul Ulum Yogyakarta. Kajian ini diselenggarakan oleh Wahdah Islamiyah
Yogyakarta.
Sumber: Majalah Salafy edisi 06/TH V//1429 H/2008 M.
No comments:
Post a Comment