Korban Feri Tenggelam di Korea Selatan Bertambah
Sembilan orang tewas dan 287 orang lagi belum ditemukan setelah kapal penumpang yang membawa 475 orang, kebanyakan pelajar sekolah menengah, terbalik di pantai Korea Selatan, Rabu (16/4), kata media lokal.
Sebanyak sembilan orang --seorang anggota awak kapal, lima pelajar sekolah menengah, dua guru dan seorang penumpang-- telah dikonfirmasi tewas sekitar pukul 11.00 waktu setempat, Kamis.
Para penyelam dari anggota militer Korea Selatan melakukan pencarian terhadap 300 penumpang feri yang tenggelam di pantai barat laut Negeri Ginseng. Peristiwa itu dikhawatirkan menjadi kecelakaan kapal penumpang terburuk di Korea.
Sebagian besar penumpang hilang adalah siswa Sekolah Menengah Atas Danwon berusia 16-17 tahun yang berencana melancong. Upaya pencarian terhalang kondisi perairan yang buruk.
Para orang tua siswa diombang-ambingkan informasi yang tidak akurat. Sebelumnya, mereka mendapat kabar bahwa semua penumpang berhasil diselamatkan. Kemudian, media setempat melaporkan kebanyakan penumpang selamat. Namun, saat petang tiba, diberitakan bahwa hanya 75 dari 325 siswa berhasil diselamatkan.
Feri menampung 462 awak dan penumpang. Menurut pihak penjaga pantai, empat orang dipastikan tewas dan 174 lainnya berhasil diselamatkan.
Para penumpang bertolak ke pulau Jeju dari sebuah pelabuhan dekat Seoul ketika kapal terbalik dan tenggelam dalam dua jam. Belum ditemukan penyebab kejadian.
Kapal mengirimkan tanda bahaya sekitar pukul 9 pagi waktu setempat di dekat pulau Jindo.
Para korban selamat mendengar suara benturan keras dan kapal pun limbung ke satu sisi. “Para pelajar terlempar ke pelbagai arah,” ujar Kim Hong-kyong, 58 tahun, salah satu penumpang selamat seperti dikutip dari Yonhap News. Kim dan sejumlah penumpang berhasil lolos dari maut dengan menggunakan tambang yang terbuat dari kain gorden. Dengan tambang itu, ia menarik para siswa yang terjebak di ruangan kapal yang lebih rendah.
Muncul kekhawatiran bahwa para penumpang masih terjebak di dalam saat kapal terguling.
Dalam upaya penyelamatan awal, tayangan stasiun TV setempat memperlihatkan pasukan angkatan laut Korea Selatan memanjat sisi kapal dengan susah payah dan menarik penumpang dari jendela serta palka. Kemudian, sejumlah helikopter pun mengangkut mereka.
Kapal induk Amerika Serikat, USS Bonhomme Richard, yang berpatroli di Laut Kuning, turut membantu upaya pencarian.
Para orangtua siswa berkumpul di gedung sekolah untuk mendapat kejelasan mengenai peristiwa. Beberapa orangtua meneriaki wakil dari pihak sekolah dan berkali-kali mencoba menelepon buah hatinya.WSJ
No comments:
Post a Comment