.
Wabah ebola tewaskan 80 orang di Guinea
Hingga Selasa (1/4), sebanyak 122 kasus dugaan Ebola dan yang dikonfirmasi, termasuk 80 kematian, telah dilaporkan di Guinea, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa.
"Walaupun di Liberia sendiri tak ada penularan, orang yang tertular adalah warga negara Liberia yang telah mengunjungi Guinea dan kemudian telah terinfeksi. Ada tujuh kasus dugaan dan yang dikonfirmasi di antara empat orang yang meninggal," kata Gregory Hartl, Juru Bicara WHO, pada satu taklimat.
"Kasus di Sierra leone telah diperiksa negatif," katanya.
Ketika menjawab pertanyaan mengenai luasnya penyebaran virus itu, Hartl menegaskan wabah Ebola saat ini "lebih kecil dibandingkan dengan wabah lain pada masa lalu, seperti di Uganda dan Republik Demokratik Kongo pada 1990-an." Wabah terbesar Ebola, menurut catatan, telah menewaskan 400 orang.
Hartl mengatakan virus mematikan tersebut, dengan angka kematian sampai 90 persen, menyebar dari desa di bagian tenggara Guine sampai ke Ibu Kotanya, Conakry, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.
Ia menegaskan, "Prioritas saat ini ialah menghentikan rantai penyebaran dan melacak semua kontak."
WHO telah memperingatkan negara tetangga Guinea agar meningkatkan pengawasan bagi penyakit tersebut sejalan dengan demam yang mengakibatkan pendarahan akibat virus, terutama di sepanjang perbatasan darat.
Sejauh ini, WHO tidak menyarankan pembatasan perjalanan dan perdagangan sehubungan dengan wabah tersebut.
Ibu Kota Guinea, Conakry, pada Ahad malam (30/3) melaporkan korban jiwa paling akhir akibat demam Ebola.
Pemerintah Guinea telah menjamin rakyat bahwa wabah Ebola, yang menyebar pada 9 Februari, telah "dapat dikendalikan".
Juru Bicara Pemerintah Alberta Damantang Camara mengatakan, Ahad, wabah Ebola "telah dapat dikendalikan" dengan dukungan organisasi kesehatan internasional.
Data statistik resmi paling akhir mengenai demam Ebola memperlihatkan 122 orang telah terserang penyakit tersebut.
No comments:
Post a Comment