!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Monday, August 5, 2013

107 orang tewas tiga hari menjelang hari Iedul Fitri 2013.



107 orang tewas tiga hari menjelang hari Iedul Fitri 2013.

Sudah mencapai 107 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di berbagai tenpat di Indonesia akibat arus mudik (pulang ke kampung halamannya) tiga hari menjelang hari raya iedul fitri tahun 2013.

Sebagian besar mereka yang tewas adalah mereka yang menggunakan sepeda motor, walaupun pemerintah sudah mengimbau agar mereka yang pulang mudik tidak menggunakan sepeda motor.


Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia mencatat jumlah korban meninggal pada arus mudik selama dua hari awal pelaksanaan operasi ketupat sejak tanggal 2 dan 3 Agustus 2013 mencapai 60 orang.

Selain jumlah meninggal, sebanyak 71 orang mengalami luka akibat kecelakaan lalu lintas. “Jumlah korban itu merupakan korban dari total 224 kecelakaan selama operasi ketupat di seluruh Indonesia,” kata Inspektur Jenderal Pudji Hartanto, Kepala Korlantas Polri kepada Tempo, Minggu (4/9).

Sebagai pembanding, Pudji mengatakan data kecelakaan pada dua hari awal operasi ketupat tahun 2012 mencapai 346 dengan rincian 64 orang meninggal dan 87 orang luka. “Secara data ini memang penurunan, tetapi itu hanya data, masyarakat harus tetap waspada,” ujar dia.

Pudji mengatakan, selama dua hari ini Korlantas mencatat kecelakaan terbanyak masih didominasi oleh pemudik dengan sepeda motor yaitu sebanyak 263 unit, sedangkan kendaraan roda empat berjumlah 107 unit. “Ironisnya kecelakaan sepeda motor juga kerap terjadi bukan karena tabrakan, namun terjatuh dan kemudian terlindas kendaraan lain seperti di Kendal kemarin,” katanya.

Di jalur pantura Jawa Barat, data Korlantas menyebutkan selama dua hari ini terjadi 9 kecelakaan lalu lintas. “Satu orang meninggal dunia, satu luka ringan, dan satu luka berat,” kata Pudji. Dari jumlah kendaraan, lanjut Pudji selama dua hari ini kecelakaan di jalur pantura Jawa Barat melibatkan sebanyak empat buah roda dua, satu kendaraan roda empat, satu buah bus, dan satu buah mobil barang.

Kasus kecelakaan terus saja terjadi selama momentum mudik Lebaran. Seperti di jalur Nagreg, kecelakaan beruntun terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, Minggu (4/8). Bus Limas yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan Jakarta tujuan Cilacap Jawa Tengah itu menabrak 9 kendaraan yang berada di depannya akibat rem blong. “Bus itu lalu menabrak 6 mobil, truk dan bus lain serta 3 motor,” ujar Kasatlantas Polres Bandung, AKP Eko Munaryanto saat dihubungi.

Kejadian tersebut terjadi di turunan Nagreg. Bus tersebut kemudian berhenti setelah menabrak badan bus ke tebing yang berada di sisi kanan. “Tidak ada korban jiwa, hanya ada 6 penumpang yang mengalami luka ringan serta kerugian materi berupa kerusakan kendaraan,” katanya. Akibat kejadian tersebut, satu lajur di Jalur Nagreg sempat ditutup untuk proses evakuasi. “Jalur sudah clear dan dibuka kembali pukul 09.00 WIB,” tutur Eko.

Terpisah, usai meninjau langsung pemudik di pelabuhan Tanjung Priok, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memantau langsung arus mudik nasional melalui control room di kantor Kementerian Perhubungan.

Control Room merupakan ruang kontrol di Kementerian Perhubungan yang memantau seluruh pergerakan pemudik maupun transportasi di udara laut dan darat. Terdapat 11 layar utama berisi informasi mudik. “Kita punya CCTV di Bandara, pelabuhan, stasiun dan terminal. Hampir semua bisa kita kontrol,” kata Wamenhub Bambang Susantono memberikan penjelasan kepada SBY di Kemenhub, Jakpus, Minggu (4/8).

“Posisi H-5, trafik (Jakarta) yang ke arah timur sudah 327.238 lintasan atau 62 persen. Ke Barat 15,22 persen,” kata Bambang menjabarkan. SBY tampak serius menyimak pemaparan dari Wanehub soal arus mudik itu.

Di Solo, ribuan pemudik Kereta Api (KA) semua kelas dan berbagai jurusan memasuki H-4 Lebaran mulai berdatangan ke Kota Solo. Kini, jumlahnya naik 50 persen dari 2012 lalu pada hari yang sama. Kepala Stasiun Solo Balapan, Rustanto, mengatakan, saat ini penumpang kereta Argodwipangga dan Argolawu kelas eksekutif relasi Solo-Jakarta Pergi-Pulang (PP) dan kereta Lodaya Pagi dan Malam kelas bisnis jurusan Solo-Bandung PP mulai terlihat mulai meningkat.

Hal ini disebabkan, sejumlah pemudik dari Jakarta, Bandung dan wilayah lainnya mulai berdatangan ke Solo melalui Stasiun Balapan. “Angka kenaikannya, ya sekitar 50 persen dari tahun lalu pada hari yang sama,” ujar Rustanto, kepada Joglosemar, di ruang kerjanya, Minggu (4/8).

Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun lalu pada bulan yang sama realisasi total kedatangan penumpang selama H-7 hingga H-5 Lebaran tahun ini di Stasiun Balapan hanya 9.687 orang. Jumlah ini turun dari 2012 lalu masih sebanyak 11.757 orang. Sedangkan, pada 2011 masih kisaran jumlah penumpang kereta yang turun di Balapan adalah 9.108 orang. “Karena banyak penumpang yang turun di Klaten dan Yogyakarta mengingat mereka berasal dari kalangan wiraswasta asal Wonogiri, Sukoharjo yang bekerja di Jakarta,” terang Rustanto.

Sementara itu, di Stasiun Jebres jumlah penumpang pemudik yang turun dari kereta Bengawan AC kelas ekonomi jurusan Pasar Senen-Solo PP memasuki H-4 Lebaran telah mencapai 5.678 jiwa. Diprediksi puncak kedatangan pada tanggal 5-6 Agustus atau rata-rata sebanyak 1.700-1.800 orang setiap hari. ”Kini kapasitas kereta selalu terisi penuh,” ujar Kepala Stasiun Jebres, Eksam Puji Santoso.

Pemudik diimbau menolak tawaran berupa makanan atau minuman dari orang demi menghindari kejahatan dengan modus hipnotis. Pemudik juga diimbau meningkatkan pengawasan terhadap barang bawaan dan tidak mengenakan perhiasan.

"Untuk imbauan, kita informasikan kepada penumpang untuk tidak menerima makanan dan minuman dari orang yang tidak dikenal. Ini untuk menghindari hipnotis dan penipuan," kata Komandan Regu (Danru) Teminal Kampung Rambutan, Simon Ginting, Sabtu (3/8/2013).

Seorang pemudik tujuan Singaparna, Jawa Barat, Adun (35), mengatakan kejahatan dengan modus pemberian minuman atau makanan adalah hal biasa, terutama pada masa mudik Lebaran seperti sekarang.

"Yang kita takutin yang suka ngasih minum, kadang-kadang suka dicampur apa gitu. Tapi yang penting dari kitanya nolak," tukas Adun.

"Alhamdulilah, mudah-mudahan enggak lah. Paling cuma pedagang saja yang memaksa. Tapi sekarang enggak terlalu kayak dulu. Amanlah," ujar Adun.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya tindak kejahatan, pihak Terminal Kampung Rambutan bekerja sama dengan polisi dan ormas. Selain itu, pihak terminal juga secara berkala memberikan peringatan kepada pemudik untuk waspada melalui pengeras suara.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa melepas 13.500 pemudik yang mengikuti kegiatan mudik bareng PAN, Sabtu (3/8/2013) di Gelora Bung Karno,  Jakarta. Ada 67 kota/kabupaten yang menjadi sasaran dalam kegiatan mudik bareng kali ini.

Hatta mengatakan, ini adalah kali ketiga PAN menggelar kegiatan serupa. Besarnya animo masyarakat membuat PAN terus menambah kota tujuan dan armada bis yang digunakan. "Dulu pertama kali ada sekitar lima ribu orang yang mengikuti, kemudian meningkat menjadi 10 ribu. Sekarang ada sekitar 13 ribu peserta yang mengikuti," kata Hatta.

Hatta mengatakan, sebanyak 67 kota ini tersebar mulai dari Sumatera hingga Jawa Timur. Guna mendukung kegiatan tersebut, setidaknya sebanyak 248 armada bis telah disediakan untuk mengangkut para penumpang.

"Setiap tahun, kita harus bisa melakukan tindakan nyata bagi masyarakat. Salah satunya dengan memberikan layanan mudik gratis ini, agar masyarakat bisa mendapat rasa aman dan nyaman," ujarnya.

Untuk diketahui, dari sekitar 13.500 pemudik yang mengikuti kegiatan ini, sekitar delapan ribu pemudik menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tiga ribu lainnya menuju Jawa Timur, sementara sisanya menuju Sumatera dan Jawa Barat.

Para pemudik yang mengikuti acara mudik bareng PAN ini telah mendaftar sejak 19 Juli lalu. Dimana 50 persen diantaranya merupakan pemudik yang telah mengikuti kegiatan mudik bareng PAN selana tiga kali berturut-turut.

 Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie melepas 1.947 peserta mudik gratis di Kantor Dewan Pembina Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (3/8/2013). Aburizal mengatakan, kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun jelang Hari Raya Idul Fitri.

"Mudik gratis ini setiap tahun kami lakukan. Saya berharap, semoga para pemudik bisa berlebaran bersama keluarga pada waktunya, meskipun macet, insyaAllah nanti bisa sampai dengan selamat," kata Ical.

Ical mengungkapkan, kegiatan mudik gratis ini bertujuan memberi kesempatan pemudik yang akan kembali ke kampung halaman.

"Ada 33 armada bus yang kami siapakan," ujar Ical.

Tidak hanya itu, kata Ical, Golkar menyediakan satu buah sarung untuk setiap pemudik. Mengenai arus balik, pihaknya menyiapkan bus yang sama dengan jangka waktu keberangkatan dua minggu setelah keberangkatan.

"Total 18 kota tujuan pemudik di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa timur," kata Ical.

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) "blusukan" ke terminal bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, untuk melihat situasi mudik, Senin (5/8/2013).

Dalam kesempatan itu, Presiden meninjau beberapa titik lokasi di dalam area terminal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com Presiden sempat mendengarkan paparan Kepala Terminal Kampung Rambutan Dwi Basuki mengenai situasi dan keadaan terminal saat ini.

Presiden menanyakan beberapa hal seperti masalah situasi keamanan sampai dengan pemeriksaan sopir bus di terminal tersebut.

"Ada Pak, juga untuk tes urine ditemukan tiga pengemudi yang ditemukan psikotropika dan kami rekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan," papar Dwi menjawab pertanyaan.

Dwi juga menjelaskan mengenai pengamanan yang melibatkan kepolisian di teminal. Selain itu, Dwi memaparkan rencana perbaikan dan upaya peningkatan pelayanan di terminal kepada Presiden.

Setelah itu, Dwi meminta Presiden memantau langsung keadaan terminal tersebut.

Presiden kemudian "blusukan" di bagian dalam terminal.  Lokasi pertama yang dikunjungi SBY, yakni di posko kesehatan di dalam terminal.

Keberadaan orang nomor satu di Indonesia itu mencuri perhatian pemudik yang menyebabkan mereka berkerumun untuk menyaksikan kedatangan Presiden.

Beberapa kali warga sempat bersalaman dengan Presiden dan mengangkat handphone mereka untuk mengambil gambar SBY.

Setelah itu, Presiden masuk ke dalam sebuah bus kelas eksekutif jurusan Jakarta-Tasikmalaya.

Di dalam bus, Presiden menyapa beberapa penumpang. Setelah meninjau kondisi bus sekitar lima menit, Presiden kemudian menuju ke tempat lokasi pemeriksaan tes kesehatan dan kelaikan kendaraan.

SBY juga sempat meninjau ruang tunggu di dalam terminal. Sesekali, warga —terutama para ibu— menerobos barisan Paspampres dan menyalami langsung Presiden.

Di ruang tunggu, Presiden kemudian menengok loket penjualan tiket bus yang adalah lokasi terakhir "blusukan" di terminal itu.

No comments:

Post a Comment