AirAsia QZ8501: serpihan dan jenasah penumpang Air Asia ditemukan
Tim Basarnas akhirnya Selasa siang menemukan serpihan dan
beberapa jenasah yang mengapung di atas laut selat karimata,Tim sar sudah
mengevakuasi tiga dari enam jenasah yang ditemukan
Tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 mengatakan mereka
melihat serpihan-serpihan di laut di area pencarian pesawat Airbus A320-200
itu.
Sejumlah serpihan tampak mengapung di Laut Jawa di lepas
pantai Kalimantan.
Pesawat yang membawa 162 penumpang dan awak itu, tinggal
landas dari Surabaya pada hari Minggu (28/12) menuju Singapura ketika hilang
kontak dengan menara pengatur lalu lintas udara pada pukul 06:20 WIB.
Flight QZ8501: Yang perlu diketahui tentang AirAsia
bisnis_air_asia
AirAsia saat ini menjadi salah satu maskapai penerbangan
paling sukses di Asia
Tahun 2001, Tony Fernandes, mendirikan maskapai
penerbangan murah di Asia, untuk menyaingi Malaysia Airlines dan Qantas
Australia.
Dengan slogan "Now Everyone Can Fly", saat ini
penerbangan AirAsia menjangkau sekitar 100 tujuan di seluruh lebih dari 15
negara, meskipun banyak sejumlah penerbangan ini dilayani oleh berbagai
maskapai dan anak perusahaan yang menggunakan nama merek perusahaan.
Salah satu maskapai itu adalah, Indonesia AirAsia, yang
mengoperasikan penerbangan QZ8501 dari Surabaya ke Singapura yang hilang kontak
dengan kontrol lalu lintas udara pada Minggu pagi.
Pesawat dengan jenis Airbus A320 melayani lebih dari 30
rute, dengan sejumlah tujuan di negara Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura
dan Australia.
AirAsia memiliki 49% saham Indonesia AirAsia, namun
mempunyai kepala eksekutif terpisah, yaitu Sunu Widyatmoko. Sisa saham
perusahaan ini dimiliki oleh para pemegang saham Indonesia.
Pemerintah Indonesia melarang sejumlah perusahaan asing
mendominasi kepemilikan saham setiap perusahaan penerbangan sipil.
Nama AirAsia erat kaitannya dengan nama pengusaha asal
Malaysia Tony Fernandes, ia menjadi kepala eksekutif dan menjalankan operasinya
pada tahun 2001.
Fernandes yang selalu tampil dengan celana jins dan topi
AirAsia ketika di wawancara, dipandang sebagai Richard Branson-nya Malaysia
Fernandes ingin meniru cara Branson dalam mengambil alih
dominasi British Airways di tahun 1980-an dengan bersaing dengan sejumlah
maskapai besar lainnya seperti Malaysia Airlines
Dia tercatat sebagai salah satu orang terkaya di
Malaysia.
Ketika pesawat ini hilang, dia segera memberikan dukungan
kepada keluarga korban dalam pesan twitternya, dan datang ke Surabaya bersama
para anggota afiliasi Indonesia AirAsia.
tony fernandes
CEO AirAsia Tony Fernandes dalam jumpa pers di Jakarta
Model bisnis AirAsia mirip dengan apa yang disebut dengan
budget airlines atau penerbangan murah. Maskapai menetapkan tarif rata-rata
adalah sekitar 170 ringgit Malaysia.
Dalam tiga bulan hingga akhir September, grup AirAsia
meraup laba 26.5 juta ringgit Malaysia dan mengangkut hampir 5,3 juta
penumpang.
Namun, jumlah penumpang yang diangkut oleh Indonesia
AirAsia turun sebesar 10% pada periode yang sama, yang mengakibatkan kerugian
1,85 juta setelah maskapai itu mengurangi beberapa rute nya.
Jumlah total penumpang yang diangkut oleh maskapai itu
mencapai 8 juta orang pada tahun 2013.
Dalam beberapa tahun terakhir saham Indonesia AirAsia
terangkat di lantai bursa, namun kenaikan sejumlah biaya dan depresiasi mata
uang rupiah terhadap dolar AS menghambat rencana.
Indonesia AirAsia hanya mengoperasikan satu jenis
pesawat-Airbus A320-single-aisle, yang memiliki kursi penumpang sebanyak 150
dan 180. Ujung sayapnya dirancang agar bahan bakar pesawat lebih efisien.
Pihak Airbus mengatakan jenis A320 yang digunakan pada
penerbangan QZ8501 sudah mengumpulkan 23.000 jam terbang pada 13.600
penerbangan.
Pesawat AirAsia ada 'di dasar laut'
Perkiraan posisi pesawat AirAsia didasarkan pada
koordinat dan evaluasi posisi terakhir pesawat, kata Basarnas Bambang
Soelistyo.
Pesawat AirAsia QZ 8501 kemungkinan berada di dasar laut,
kata kepala Badan SAR Nasional, Bambang Soelistyo.
Bambang Soelistyo mengatakan hipotesis tersebut
didasarkan pada koordinat pesawat ketika hilang kontak.
"Berdasarkan koordinasi yang kita miliki dan
evaluasi, maka perkiraan pesawat mengalami kecelakaan di laut, hipotesisnya
adalah pesawat berada di dasar laut," kata Bambang Soelistyo dalam
konferensi pers di Jakarta, Senin (29/12).
Pencarian dilanjutkan untuk pesawat tersebut satu hari
setelah pesawat Airbus A320-200 itu hilang dengan 162 orang di dalamnya, tetapi
hingga Senin sore tidak ada jejak yang ditemukan.
Pesawat tersebut hilang dari pantauan radar ketika dalam
penerbangan dari Surabaya ke Singapura.
Kerabat penumpang yang sedih dan terpukul menunggu kabar
di Bandara Juanda Surabaya, seperti dilaporkan tim peliputan BBC di lokasi.
Pencarian pesawat yang difokuskan di dekat Pulau Belitung
itu, dihentikan pada Minggu (28/12) malam.
Meski sejumlah kapal terus melakukan pencarian sepanjang
malam, pesawat dan kapal pencari utama yang berasal dari beberapa negara, baru
melanjutkan upaya penyisiran langit dan laut pada Senin (29/12) pagi.
penumpang
Keluarga para penumpang tetap menunggu di Bandara Juanda,
Surabaya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Hadi Tjahjanto,
mengatakan pencarian difokuskan di lokasi yang menunjukkan tumpahan minyak.
Tetapi belum bisa dikonfirmasi apakah tumpahan minyak itu
berasal dari pesawat yang hilang.
Sementara itu, kantor berita Associated Press mengutip
keterangan seorang pejabat Indonesia yang mengatakan bahwa ada objek terlihat
di laut dekat Pulau Nangka oleh pesawat pencari Australia.
Lagi-lagi, tidak jelas apakah objek itu berasal dari
pesawat AirAsia QZ 8501 atau bukan.
Soelistyo mengatakan Indonesia mengerahkan 12 kapal, tiga
helikopter dan lima pesawat militer.
Malaysia akan mengerahkan sebuah pesawat C-130 dan tiga
kapal, sedangkan Singapura meminjamkan sebuah C-130 dan Australia juga
memberikan bantuan.
Saham AirAsia jatuh 7% di perdagangan pagi hari ini di
Kuala Lumpur.
Area pencarian AirAsia QZ8501 diperluas
Memasuki hari ketiga, lokasi pencarian AirAsiayang
diperluas mencakup wilayah diluar rute penerbangan QZ8501.
Wilayah pencarian masih di sekitar Pulau Belitung dan
Kalimantan Barat, dengan dibagi 13 sektor bertambah dari hari sebelumnya yang
hanya mencapai tujuh sektor.
Negara-negara tetangga dan juga AS, Prancis dan Australia
bergabung dalam pencarian di atas laut Jawa.
Pesawat Airbus A320-200, mengangkut 162 orang, hilang
sejak Minggu (28/12) sesaat setelah terbang dari Surabaya menuju Singapura.
Kontak terakhir dengan pilot ketika dia meminta kepada
petugas menara pengatur lalu lintas udara atau Air Traffic Control ATC untuk
menghindari awan.
Pejabat Indonesia mengatakan menara pengatur lalu lintas
udara menyetujui satu permintaan, yaitu dengan memberikan persetujuan terhadap
permintaan kedua, agar pesawat dapat menaikkan ketinggian dalam waktu dua
sampai tiga.
Tidak ada respon dari pesawat, yang kemudian diketahui
hilang dari radar. Tidak ada jejak yang ditemukan dalam dua hari pencarian.
Sementara di Surabaya, wartawan BBC News Clive Myrie
melaporkan sejumlah keluarga dan kerabat penumpang masih terus menunggu kabar
kepastian nasib keluarga mereka.
Pesawat mengangkut 137 penumpang dewasa, 17 anak-anak dan
satu orang bayi, serta dua pilot dan lima kru.
Sebagian besar penumpang adalah warga Indonesia, tetapi
ada satu orang warga Inggris, satu Malaysia, satu orang Singapura dan tiga
Korea Selatan. (BBC)
No comments:
Post a Comment