Perjalanan yang belum selesai (167)
(Bagian ke seratus enam puluh tujuh, Depok, Jawa Barat,
Indonesia, 25 Desember 2014, 14.14 WIB)
Sukarno dan Suharto |
Apakah mantan Presiden, Gubernur sesungguhnya kaya raya ?
Suatu siang di kawasan Bandara Halim Perdana Kusumah,
Jakarta Timur kami berbincang tentang berbagai masalah, antara lain dengan
seorang colonel (pensiun Marsekal/Brigadir Jenderal.
Saya tentang sepak terbang Menteri Susi yang mulai
menenggelamkan kapal nelayan Thailand berbendera Papua New Gini di Teluk Ambon,
Maluku, sampai soal kekayaan para mantan Presiden.
Saya bilang sesuai dengan yang mereka laporkan ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Presiden Indonesia itu sedikit alias
miskin-miskin.
“Jangan salah mantan presiden itu usai tidak lagi
menjabat sangat kaya, itu diperoleh dari prosentase APBN dan kalau Gubernur
dari APBD, ini tidak tertulis dan tidak ada di undang-undang,’’ kata Jenderal
ini.
‘’Tidak heran kalau mantan Gubernur DKI Jakarta itu
kaya-kaya dan pasti punya rekening gendut, begitu juga mantan Presiden.
‘’Anda bisa lihat di rekening Bank mana uang mantan Presiden
itu disimpan, lihat saja banknya, kalau cepat melesat kekayaannya maka patut
dicurigai ada rekening mantan Presiden atau gubernur yang ditaruh disitu. Juga
bisa dilihat pengusaha pemilik bank itu dengan cepat berkembang jadi
Konglomeret apa tidak, misalnya gurita bisnisnya berkembang dengan fantastis, tanpa
diimbangi kalkulasi logis, ini juga patut dicurigai (Jenderal ini menyebut mantan
Presiden menaruh di Bank tertentu).
Kalau betul cerita Jenderal ini berarti mantan Presiden,
Gubernur dan Bupati, Walikota itu sebenarnya kaya raya dong, karena selain dari
gaji juga dapat royalty (Upeti) dari APBN, APBD dan seterusnya. Wallahualam,
ini memang bagian dan urusannya KPK.
Harta kekayaan mantan presiden
Nama : Soeharto
Tempat, tanggal lahir : Kemusuk-Yogyakarta, 8 Juni 1921
Nama Ayah : Kertosudiro
Nama Ibu : Sukirah
Nama Istri : Siti Hartinah (Ibu Tien)
Nama Putra dan Putri :
1. Siti Hardiyanti Hastuti (Mbak Tutut)
2. Sigit Harjojudanto
3. Bambang Trihatmodjo
4. Siti Hediati Herijadi
5. Hutomo Mandala Putra (Tommy)
6. Siti Hutami Endang Adiningsih
Karir Militer dan Politik :
1. Sersan Tentara KNIL
2. Komandan PETA
3. Komandan Resimen – Pangkat Mayor
4. Komandan Batalyon – Letnan Kolonel
5. Pengawal Panglima Besar Sudirman
6. Panglima Mandala (Pembebasan Irian Barat)
7. Panglima Angkatan Darat
8. Pangkopkamtib
9. Presidan RI ( Maret 1968 – 21 Mei 1998)
Kapal
* Bimantara Merek mesin kapal: Mercruiser
* Citra Merek mesin kapal: Mercruiser
* Fountain Merek mesin kapal: Yamaha
* Lemuru Merek mesin kapal: Yamaha * Madrim Merek mesin
kapal: Detroit * Sumbadra Merek mesin kapal: Yamaha * Utik Merek mesin kapal:
Yamaha
Mobil * Satu BMW
Jeep * Satu Porsche Cayenne * Satu Volkswagen Toureg * Satu Toyota Rush * Satu
Volkswagen Caravelle * Satu Mercedes-Benz Jeep * Satu Mercedes-Benz Sedan *
Satu BMW Sedan * Satu Hyundai Trajet * Satu Mercedes-Benz Jeep * Satu Range
Rover * Satu Hyundai Santa Fe * Lima Kijang * Satu Pickup
Tanah * Jalan
Tanjung 24, 26, Jakarta Pusat: 1.259 meter persegi * Jalan Raya Ciganjur, Pasar
Ming gu, Jakarta Selatan: 3.105 meter persegi * Cisarua, Tugu Selatan, Bogor :
3.579 meter persegi * Jalan Tanjung 23, Menteng, Jakarta Pusat: 1.985 meter
persegi * Jalan KH Wahid Hasyim 40, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 510 meter
persegi * Jalan Raya Ciganjur, Pasar Ming gu, Jakarta Selatan: 3.000 meter
persegi * Megamendung, Bogor : 4.650 meter persegi * Kampung Satu, Ciganjur,
Jakarta Selatan: 867 meter persegi * Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 2.534 meter persegi * Jalan Simprug Blok G No.
19, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 492 meter persegi * Jalan
Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 4.114 meter
persegi * Jalan Moh. Kahfi I, Kamp. Setu, Ciganjur, Jakarta Selatan: 2.290
meter persegi * Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang: 1.480 meter persegi *
Kuta, Jimbaran, Bali : 4.350 meter persegi * Kuta, Jimbaran, Bali : 300 meter
persegi * Kuta, Jimbaran, Bali : 5.550 meter persegi * Kuta, Jimbaran, Bali :
13.725 meter persegi * Ciganjur RT 006/06, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 200
meter persegi * Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 157 meter persegi * Pulau
Kelapa, Kepulauan Seribu: 44.765 meter persegi * Jalan Simprug Garden II,
Grogol Selatan: 2.705 meter persegi * Jalan Casablanca, Jakarta Selatan: 21.250
meter persegi * Jalan Wahid Hasyim 46-A, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 563 meter
persegi * Wanakerta, Campaka, Purwakarta: 319.360 meter persegi * Cinangka,
Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 219.500 meter persegi * Cikopo, Campaka,
Purwakarta, Jawa Barat: 3.678.140 meter persegi * Situbondo, Jawa Timur: 479,6
hektare * Tanah di Jalan Cempaka Putih Raya No. 1, Jakarta Timur * Jalan
Simprug Golf XVI No. 36, Jakarta Selatan. * Jalan Tanjung 29, Jakarta Pusat:
1.130 meter persegi * Tarogong Kecil, Pondok Pinang, Jakarta Selatan: 1.118
meter persegi
Rekening Bank * Rekening di Bank of America Beverly Hills
Main 460 N Beverly Drive, Beverly Hills, California * Dua rekening giro bank di
BNI Jakarta Pusat
Saham Kepemilikan
99,9 % saham Asriland Penyertaan melalui Asriland: * PT Bumi Kusuma Prima: 55 %
* PT Global Mediacom Tbk (PT Bimantara Citra): 13,82 %
Penyertaan
Bimantara * PT Media Nusantara Citra Tbk: 70 %
* PT Mobile-8 Telecom Tbk: 60,76 % * PT Indonesia Air
Transport Tbk: 79,81 % * PT Plaza Indonesia Realty Tbk: 18,29 % * PT Rajawali
Citra Televisi Indonesia : 69,82 % * PT Elektrindo Nusantara: 51 % * PT Trans
Javagas Pipeline: 49 % * PT Trihasra Bimanusa Tunggal: 35 % * PT Cardig Air: 50
% * PT Bima Kimia Citra: 30 % * PT Multi Nirotama Kimia: 40 % * PT Nusadua
Graha International: 36,56 % * PT Duta Nusabina Lestari: 30 % * PT Usaha Gedung
Bimantara: 100 % * PT. Citra International Finance & Investment
Corporation: 55 % * PT Citra International Under-writers: 55 % * PT Jasa
Angkasa Semesta: 25,50 % * PT Plaza Nusantara Realty: 13,5 % * PT Serasi
Tunggal Karya: 7 % * PT Polychem Undo: 60 % * PT Bukit Sentul Tbk..
* PT Gemini Sinar Perkasa: 65 % * PT Javalas Artha Asri:
99,99 % * PT Andromeda Sekuritas: 33,33 % * PT Asri Pelangi Nusa: 96 % * PT
Bhakti Investama Tbk.: 0,59 % * PT Tugure: 20 % * PT Asia Pacific Petroleum
Refinery Indonesia : 2.500 saham * PT Kapsulindo Nusantara: 63 % * PT Binajasa
Hantarindo: 70 % * PT Herwindo Rintis: 35 % * PT Bina Cakra Niaga: 45 %
Penyertaan Bina
Cakra: * PT Hyundai Indonesia : 99,74 % * PT Kawasaki Motor Indonesia : 7,5 % *
PT Citrakarya Pranata: 70 % * PT Senantiasa Makmur: 10 %
Saham melalui
pihak ketiga: * PT Panji Rama Otomotif: 1.050 saham melalui Djoko Leksono
Sugiarto * PT Bina Cakra Niaga: 45 % melalui Abraxas Capital Limited II * PT
Asri Wahana Intinusa melalui Junanda Puce Syarfuan dan Aziz Mochtar * PT Kekar
Plastindo melalui Anas Bahfen * PT Dinamika Bahari Sejahtera melalui Bimmy Indrawan
Tjahja dan Sugeng Tunggono * PT Binajasa Hantarindo melalui Bob Hippy * PT
Javalas Artha Asri melalui Bambang Wibowo * PT Grandauto Dinamika melalui Djoko
Leksono Sugiarto * Brinkley Associates Ltd * PT Karang Agung Asri: 70 % * PT
Cilegon Saran Industria: 25 % * PT Cilegon Centra Petrokemin: 25 % * PT Pacific
Tribina Petrokimia: 25 % * PT Asri Safari Bali : 100 % * PT Asri Sentra
Citraindo: 100 % * PT Zaman Bangun Perwita: 100 % * PT Cipta Bintani Megah: 50
% * PT Mutiara Citra Jayasanti: 60 %
penyertaan lainnya: * PT Dutarendra Mulia Sejahtera: 20 %
* PT Karunia Alam Abadi: 43 % * PT Kresna Sarana Media: 60 % * Berita Yudha
Press: 51 % * PT Kapsulindo Nusantara: 62,75 % * PT Lamicitra Nusantara * PT
Laksana Citra Nusantara * PT Graha Tama Wisesa: 50 % * PT Adipuri Inti Satya:
10 % * PT Panen Lestari Internusa * PT ITCIKU
* PT Tugu Reasuransi Indonesia : 20 % * PT Citra Marga
Nusaphala Persada Tbk * PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk * PT Cardig Lep
Internasional: 45 % melalui Cardig Air * PT Batamindo Investment Cakrawala
(BIC): 50 % melalui Herwindo * PT Batamindo Executive Village : 60 % melalui
BIC * Private Holding Ltd Taksiran nilai total kekayaan Soeharto dkk. Sulit
ditaksir secara pasti akan tetapi berikut beberapa taksiran yang pernah ada
(padahal angka ini sudah lama, entah berapa sekarang) : 40 Miliyar USD
(Newsweek, 26 Januari 1998) ;
15 Juta USD (Tesis Ph.D. Jeffrey Winters tahun 1991)
Tentang Kekayaan dan Bisnis Keluarga Habibie
Pola bisnis "kekeluargaan" rupanya bukan
monopoli Soeharto. Keluarga BJ Habibie juga menerapkan pola yang sama. Keluarga
Habibie diduga punya kekayaan sekitar 60 juta dollar AS. Apa saja bisnis
keluarga Presiden Habibie? Benarkah Batam menjadi pulau "milik"
keluarga itu? Mengapa Habibie tak segera mengumumkan kekayaannya?
HARTA Soeharto terus dilacak. Kejaksaan Agung sejak 1
Juni 1998 lalu secara resmi sudah memulai kerja besar itu. Jaksa Agung Soedjono
A. Atmonegoro dalam wawancara dengan pers pekan ini bahkan meminta bantuan
masyarakat untuk pelacakan harta pejabat pemerintah, termasuk Keluarga Cendana
(lihat: Laporan Kekayaan Pejabat Disiarkan di Televisi Setiap Hari). Caranya:
membuka Tromol Pos 777 untuk masyarakat yang mengetahui seluk beluk harta para
pejabat, termasuk bekas orang nomor satu Indonesia yang diduga punya harta
trilyunan rupiah itu (lihat: Main Petak Umpet: Sulit Menyembunyikan Aset Orang
Tersingkir Seperti Soeharto).
Belum lagi urusan harta Soeharto mulai dilacak, harta
Presiden BJ Habibie juga mulai diungkit-ungkit. Bekas orang nomor dua RI dan
mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi itu diduga juga mempunyai kekayaan
yang cukup besar. Pulau Batam disebut-sebut sebagai ajang bisnis keluarga
Habibie. Malah, Jeffrey A. Winters mensinyalir bahwa Habibie dekat dengan
urusan-urusan berbau kolusi, korupsi, nepotisme (KKN) sejak ia pulang dari
Jerman ke Indonesia. Associate Professor bidang Ekonomi Politik pada
Northwestern University AS ini menilai ada kejanggalan dalam hubungan antara BJ
Habibie dengan bekas Dirut Pertamina Ibnu Sutowo. Winters di tahun 1989 pernah
mewawancarai Ibnu Sutowo. Nama terakhir ini disebut Winters sebagai orang yang
membuat Pertamina bangkrut karena menanggung utang 15 milyar dollar AS pada
pertengahan 1970-an. Ibnu, sebelum dipecat, dianggap Winters sebagai operator
Presiden Soeharto untuk mencari dana politik. Ibnu yang tak pernah diajukan ke
pengadilan ini juga dicap Winters sebagai orang dekat Soeharto yang bahkan
sampai bisa menandatangani rekening-rekening Soeharto di Swis.
Adalah Ibnu yang membawa pulang BJ "Rudy"
Habibie ke Jakarta. Dan bau KKN muncul setelah tiba-tiba saja Rudy Habibie
diangkat sebagai "penasehat Dirut Pertamina" pada 1974-1978. Dan
kemudian Rudy Habibie masuk kabinet sebagai Menristek yang menguasai banyak
jabatan -- di antaranya ia memimpin sejumlah industri strategis.
Di kabinet, Habibie juga ditunjuk memimpin Otorita Batam.
Rupanya, menurut Winters, Habibie kemudian menangguk banyak keuntungan dari
Batam. Sebut saja PT Bimatama Dharma Perkasa, yang merupakan gabungan usaha
yang dijalankan Timmy Habibie, adik Rudy, dengan putra Soeharto, Bambang
Trihatmodjo. Ada lagi PT Citra Lingkungan Lestari, PT Indotri Mandiri Sakti,
dan juga peternakan babi seluas 10 ribu hektar di Pulau Bulan, yang juga
dijalankan Timmy Habibie (lihat: "Timmy Melaju Pesat Berkat Pengaruh
Abangnya"). Soedarsono, adik ipar Rudy, juga lama menangani Batam.
Pengusaha lain yang berusaha di Batam adalah "Yayuk" Habibie, adik
Rudy, Tommy Soeharto, Liem Sioe Liong dan Harry Murdani, adik bekas Panglima
ABRI LB Murdani.
Megawati dan Susolo Bambang Yudhoyono |
Bau nepotisme juga ditebarkan BJ Habibie di berbagai
industri strategis yang dipimpinnya. Anak-anak Habibie -- yang memang
pandai-pandai itu -- ditaruhnya di IPTN dan BPPT. Begitu juga beberapa
kerabatnya. Semua ini dengan cepat mengingatkan orang kepada Soeharto -- tokoh
yang sangat dikagumi Habibie dan disebutnya sebagai "Profesor" itu.
Dari berbagai kegiatan berbau KKN itu, menurut ekonom
asal Australia Michael Backman, seperti dikutip Majalah Far Eastern Economic
Review (FEER), diperkirakan keluarga Habibie memiliki jumlah kekayaan 60 juta
dollar AS.
Seperti Soeharto, kekayaan keluarga Habibie terbentang
luas di berbagai bidang usaha. Mulai dari perkebunan, perdagangan, industri
kimia, hingga pariwisata. Jika keluarga Soeharto menguasai berbagai macam
bisnis di seluruh Indonesia, keluarga Habibie lebih banyak memusatkan kegiatan
bisnisnya di Batam. Pulau itu berbatasan dengan Singapura dan akan dijadikan
sebagai daerah industri. Berbagai kerjasama Indonesia-Singapura juga dibangun
di sana.
Banyak kalangan menyebut Batam identik dengan Habibie.
Maklum saja, sejak tahun 1978, Habibie ditunjuk sebagai Ketua Pengembangan
Industri Batam yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto.
Jabatan tersebut baru dilepasnya setelah MPR menunjuknya sebagai wakil
presiden. Tak heran kalau keluarga Habibie begitu "mengakar" di
Batam.
Jika Soeharto memiliki puluhan yayasan dan beraset
trilyunan rupiah, Habibie hanya mengetuai beberapa yayasan saja. Dan ini sudah
dilakukan sebelum ia menjabat sebagai wakil presiden dan presiden. Seperti
Yayasan Pengembangan Teknologi dan Yayasan Bina Bhakti. Selain itu ada pula
yayasan yang diketuai oleh anggota keluarganya. Seperti Yayasan Amal Abadi
Beasiswa Orbit, yang diketuai oleh Ibu Negara Ny. Asri Ainun Habibie dan
Yayasan Keluarga Batam diketuai Sri Rejeki Habibie, adik Presiden.
Memang, belum jelas benar bisnis apa saja yang dilakukan
oleh Habibie sebelum menjabat presiden. Namun, sebagai gambaran, dua putranya
yaitu Ilham Akbar Habibie dan Kemal Tareq Habibie kini sudah memulai membangun
imperium bisnis. Sedangkan sang adik, Suryatim Abdulrachman Habibie atau lebih
dikenal dengan sebutan "Timmy" sudah lebih dulu berbisnis sejak 1977.
Ia memiliki sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Grup Timsco. Begitu pula
dengan dua adik perempuannya, Sri Rejeki Habibie dan Sri Rahayu Fatima Habibie
sudah mulai berkecimpung dalam dunia bisnis (lihat: Daftar Bisnis dan Beberapa
Jabatan Yang Dipegang Keluarga BJ. Habibie+A1).
Siapa saja yang menjalankan bisnis keluarga orang nomor
satu Indonesia itu? Berikut keterangan yang dikumpulkan TEMPO Interaktif dari
berbagai sumber. Sayang sekali, Fanny Habibie yang dikontak untuk
mengkonfirmasikan semua ini menolak bicara panjang lebar ketika dicoba
diwawancarai TEMPO Interaktif (lihat: "Tidak Ingin Ada Orang Tuding
Habibie").
RA Tuti Marini Puspowardoyo Habibie
Ibunda B.J. Habibie adalah pemegang saham sebanyak 25
persen PT Timsco Indonesia bersama putra bungsunya Timmy Habibie dan menantunya
Miriam Habibie.
Subono Mantofani
Pemilik PT Citra Mantofani ini adalah suami dari kakak
perempuan tertua Habibie, Titi Sri Sulaksmi Habibie. Tercatat sebagai pensuplai
barang-barang (supplier) kepada IPTN. Putra Subono, Andrie Subono, tercatat
sebagai pemilik PT Putralindo Persada yang bergerak dalam bidang transportasi
laut.
Satoto Mohammad Duhri Habibie
Kakak laki-laki tertua B.J. Habibie yang biasa dipanggil
dengan sebutan Toto ini adalah pemilik PT Habindo Satria Perkasa. Ia mendapat
lisensi dari Badan Pengembangan Industri Batam untuk memasok 65 ribu ton minyak
per tahun. Selain itu Sang Kakak juga tercatat sebagai pemasok barang-barang
kebutuhan IPTN.
Alwini Karsum Habibie
Sayang, nama perusahaan kakak Rudy Habibie ini tidak
diketahui. Namun, ia tercatat sebagai partner bisnis IPTN bidang asuransi,
transportasi, dan pelayanan.
Junus Effendi Habibie
Mantan Dirjen Perhubungan Laut dan Dubes RI untuk Inggris
ini adalah adik dari B.J. Habibie. Sempat menjabat Ketua Otorita Batam
menggantikan sang kakak lantaran dilantik sebagai wakil presiden. Fanny --
begitu ia disapa -- belum lama ini mengundurkan diri sebagai penguasa Batam.
"Saya mengundurkan diri agar tidak memberatkan tugas Habibie,"
alasannya. Tidak jelas apakah Fanny memiliki sejumlah perusahaan atau tidak.
Namun, isterinya, Meike Mariam Habibie, tercatat sebagai pemilik saham sebanyak
20 persen di Timsco Indonesia.
Sri Rejeki Habibie
Adik B.J. Habibie ini menikah dengan Soedarsono
Darmosoewito yang menjabat Asisten Ketua Otorita Batam selama 20 tahun. Sang
Adik memang tidak bergerak dalam dunia bisnis, namun suaminya adalah salah
seorang "pemain utama" di Batam. Dengan PT Bimatama Dharma Perkasa,
Soedarsono berkongsi dengan Timmy dan Bambang Trihatmodjo membangun Batam
Island Country Club. Tak hanya itu, dengan bendera PT Indotro Mandiri,
purnawirawan mayor jenderal ini memegang hak khusus untuk membangun dan
mengelola dua pelabuhan Batam.
Sedangkan melalui PT Citra Lingkungan Lestari, ia diberi
hak istimewa untuk melakukan studi analisis dampak lingkungan untuk setiap
investasi di Batam. Sewaktu masih menjabat, ia melicinkan Timmy bersama
Timsco-nya untuk menguasai kawasan industri seluas 500 hektar di Batamindo
Industrial Park.
Sri Rahayu Fatima Habibie
Bersama suaminya Muchsin Mochdar, adik Habibie yang biasa
dipanggil Yayuk ini adalah pemilik perusahaan kontraktor PT Citra Harapan
Abadi. Perusahaan ini bersama Tommy Soeharto dan Rocky Sukendar mengerjakan
landasan pacu beberapa pelabuhan udara di Indonesia. Sedangkan di bidang
perdagangan Yayuk punya PT Trimitra Upayatama. Ia juga tercatat sebagai pemasok
utama PT PAL, IPTN, dan Pindad. Tak hanya memasok di perusahaan di bawah payung
BPIS, tapi Yayuk juga memasok barang untuk Pertamina dan PT Krakatau Steel.
Bersama kelompok Bimantara, Yayuk menjadi salah satu pemegang saham PT Nusa
Tours and Travel.
Sementara itu, Muchsin Mochdar sendiri sudah jadi
konglomerat dengan menguasai 14 perusahaan. Beberapa perusahaannya beroperasi
di luar negeri, seperti di Australia. Di antara usahanya adalah bengkel mobil
mewah dan perkebunan jeruk seluas 200 hektar di Australia. Tak hanya itu,
pasangan ini juga memiliki rumah di Muenchen, Jerman.
Suryatim Abdurrahman Habibie
Di antara kakak dan adik B.J. Habibie, tampaknya Suryatim
atau "Timmy" yang paling banyak memiliki usaha bisnis. Dengan bendera
PT Timsco Indonesia, PT Alpha Tanjung Tangki Indonesia, PT Panadia Indah
Dirgantara, dan PT Repindo Panca, gerak bisnisnya menyentuh semua sektor usaha.
Mulai dari perkebunan, perdagangan, industri kimia, hingga transportasi. Dan
kebanyakan kegiatan usaha bisnisnya bergerak di Batam. Diperkirakan Timmy
memiliki jumlah kekayaan sebanyak satu hingga dua trilyun rupiah dengan 66 perusahaan.
PT Timsco Indonesia didirikan pada 1977 dan seluruh
sahamnya dimiliki keluarga Habibie dengan komposisi 55 persen Timmy, 25 persen
Ny. Tutie Habibie, Ibunda Presiden Habibie, dan 20 persen dimiliki oleh Miriam
Habibie, isteri Fanny Habibie.
Adik bungsu Presiden Habibie ini juga melakukan kongsi
dengan pengusaha-pengusaha kakap lainnya. Sebut saja dengan Ny. Siti Hardijanti
Indra Rukmana atau Mbak Tutut, Timmy bergandengan di bidang telekomunikasi
melalui PT Citra Telekomunikasi Indonesia dengan 25 persen saham. Dengan Grup
Salim dan Bimantara, Timmy membentuk konsorsium dalam PT Herwindo Rintis. Masih
dengan Mbak Tutut, Timmy melalui PT Suhamthabie ikut dalam konsorsium menggarap
proyek terminal terpadu Manggarai -- proyek ini belum berjalan sampai sekarang.
Bersama Tommy Soeharto, Anthony Salim, dan Hary Moerdani,
kakak mantan Pangab Beny Moerdani, Timmy mendirikan PT Sinar Culindo Perkasa.
Perusahaan ini bergerak di bidang peternakan babi di Pulau Bulan, sebuah Pulau
dekat Batam.
Ilham Akbar Habibie
Putra tertua Presiden Habibie ini tampaknya bakal
mengikuti jejak ayahnya. Sepulang belajar dari luar negeri, Ilham langsung
ditarik ke PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Bandung. Namun,
pengangkatannya sebagai pegawai IPTN banyak mendapat kritik lantaran berbau
nepotisme. Pasalnya, Ilham langsung ditempatkan sebagai pegawai dengan pangkat
Golongan IV C dan menduduki kursi salah satu direktur di perusahaan ayahnya
itu.
Kiprahnya di bidang bisnis memang belum banyak kelihatan.
Namun, ia tercatat sebagai pemilik PT Ilthabi Rekatama bersama adiknya, Tareq
Kemal Habibie.
Tareq Kemal Habibie
Meski usianya masih muda, putra kedua Presiden Habibie
ini sudah mulai merintis usaha bisnisnya. Dengan bendera PT Produk Indonesia,
Tareq banyak mendapat limpahan proyek dari sang ayah ketika masih menjabat
Menristek. Misalnya, penyelenggaraan pameran dirgantara di Jakarta dan pameran
teknologi di Hanouver adalah salah satu kegiatan bisnisnya.
Di Batam, yang merupakan wilayah garapan bisnis paman dan
tantenya, Tareq menguasai lahan seluar 16 hektar melalui PT Repindo Mitra Abadi
untuk membangun galangan kapal senilai 100 juta dollar AS. Di bidang properti
ia menguasai sejumlah lahan di Batam melalui PT Griya Rekatama Asri.
Besan dan Kerabat Keluarga Habibie
Laksamana Madya (Purn) Sudibjo Rahardjo, mertua Tareq,
sebelumnya duduk sebagai penasihat Ketua Otorita Batam. Namun, berbarengan
dengan semangat anti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), bersama Fanny
Habibie, ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Letnan Jenderal (Purn) Z.A Maulani berbesan dengan adik
ipar B.J. Habibie, Soedarsono Darmosoewito, suami Sri Redjeki Habibie. Putri
Maulani, Olga, menikah dengan Cipto, putra Soedarsono. Kedekatan mantan Sekjen
Departemen Transmigrasi ini juga terlihat dari hubungan bisnis menantunya, Eko,
dengan putra Fanny Habibie, Nugi.
Dengan begini "kusutnya" hubungan bisnis
Presiden Habibie dengan anak dan kerabatnya, bau KKN memang agak sulit
ditutupi. Maka adalah wajar jika Habibie berdiri di depan dengan mengumumkan
kekayaannya -- itu jika ia berniat benar-benar membersihkan KKN dari
kabinetnya. Jika tidak, maka wajar juga isu dan gosip sekitar kekayaan Presiden
Habibie akan "mengganggu" roda pemerintahannya, seperti juga tatkala
Soeharto memerintah.
Jika dalam soal kekayaannya Habibie tak transparan, tidak
bersedia mengumumkan apa saja miliknya, lalu apa bedanya ia dengan penguasa
sebelumnya?
(Majalah tempo edisi Juni 1998)
Pemerintah AS Dukung Pencarian Harta Soeharto
Pemerintah AS
Dukung Pencarian Harta Soeharto
New York, Kompas
Kompas -
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan terhadap upaya
pencarian harta
kekayaan mantan Presiden Soeharto yang tersembunyi di
luar negeri.
Untuk itu, pusat studi untuk masalah korupsi di Amerika,
akan menolong
mengumpulkan bahan-bahan tentang masalah korupsi mantan
pejabat
Indonesia meskipun pemerintah juga sudah memiliki cukup banyak
data.
Demikian
Presiden Abdurrahman Wahid ketika menyampaikan hasil
pertemuannya
dengan Presiden Amerika Bill Clinton di Gedung Putih,
Washington DC,
Senin (12/6) siang waktu setempat. Akan tetapi,
Abdurrahman
Wahid baru memberikan keterangan kepada wartawan setelah
tiba di New
York, AS, Senin malam.
Pertemuan tidak
resmi antara Abdurrahman Wahid dengan Bill Clinton
berlangsung
sekitar 30 menit, namun hasil pertemuan tersebut tidak
diumumkan secara
resmi kepada pers yang biasa meliput di Wartawan
Indonesia yang
datang ke Washington DC hanya bisa melihat dari luar
pagar Gedung
Putih.
Abdurrahman
Wahid melakukan pertemuan dengan Bill Clinton di sela
pemeriksaan
kesehatan di Rumah Sakit John Hopkins, Baltimore, AS.
Pertemuan tidak
resmi itu baru diketahui rombongan kepresidenan Jumat
sore, setelah
tiba di Salt Lake City, AS. Menurut Abdurrahman Wahid,
Bill Clinton
yang meminta dirinya untuk datang ke Gedung Putih.
"Karena
dari pihak sana (Bill Clinton) ada keinginan untuk bertemu,
saya akhirnya
datang ke Gedung Putih," kata Kepala Negara sebagaimana
dilaporkan
wartawan Kompas Tjahja Gunawan semalam.
Bukti hukum
Alasan
pemerintah meminta bantuan Amerika untuk menyelidiki harta
kekayaan
Soeharto di luar negeri, kata Kepala Negara, karena untuk
menemukan bukti
hukum tentang itu tidak mudah seperti yang digambarkan
semula. Apalagi,
kebanyakan dari harta itu disimpan di luar negeri
ketimbang di
dalam negeri.
"Kita
meminta bantuan (AS) wajar-wajar saja. Saling bantu di dunia ini
biasa,"
kata Presiden menjawab pertanyaan tentang adanya kritik dari
dalam negeri
yang menyebutkan pemerintah dianggap tidak menghormati
kemampuan
domestik dalam memberantas korupsi.
Abdurrahman mengungkapkan,
ada pertanyaan besar dari keluarga Soeharto
yang menanyakan
jaminan dari pemerintah jika harta kekayaan Soeharto
diserahkan
kepada negara. Apakah mantan Presiden kedua itu akan
diperlakukan
dengan baik seandainya menyerahkan harta kekayaannya
kepada negara?
"Saya
katakan, jaminan untuk itu, kalau mau tertulis, sepulang saya
dari luar
negeri, segera kami bikin. Bahkan, kalaupun beliau
(Soeharto)
diadili dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan, pemerintah
akan memberikan
pengampunan. Saya rasa mayoritas bangsa setuju," ujar
Abdurrahman
Wahid.
Pintar
menyembunyikan
Ditanya tentang
jumlah harta kekayaan mantan Presiden Soeharto di luar
negeri,
Abdurrahman Wahid mengatakan, "Kami belum menanyakan soal itu.
Anda ini maunya
cepat-cepat saja," ujar kepala Negara. Masalah yang
dihadapi
pemerintah dalam menyelidiki kasus korupsi mantan pejabat
adalah karena
ketiadaan bukti hukum yang kuat.
"Orang dulu
pintar menyembunyikan harta. Mereka menyimpan seluruh
hartanya di luar
negeri, mana ada yang disimpan di Indonesia," ujar
Presiden lagi.
Tim dari pusat studi untuk masalah korupsi dari AS
sudah datang ke
Indonesia. "Mereka sudah bertemu saya dan mereka akan
ke Jakarta
lagi," katanya.
Mengapa
penyelidikan terhadap harta kekayaan Soeharto tidak dimulai
dari harta yang
ada di dalam negeri baru kemudian diikuti dengan
penyelidikan
terhadap harta di luar negeri, tanya pers. Menurut
Presiden,
penyelidikan terhadap harta Soeharto di luar negeri
dilakukan
beriringan dengan yang ada di dalam negeri.
"Memangnya
kami nganggur selama ini, kerja dong. Kami kerja kok,
dikira enggak
gitu lho. Cuma, orang enggak sabar ingin cepat selesai.
Enggak bisa
segampang itu. Istilahnya, menyimpannya pintar dan
menyembunyikannya juga pintar," ujar Presiden menjawab pertanyaan
soal
hasil konkret
yang telah dicapai pemerintah terhadap penyelidikan
harta kekayaan
Soeharto di dalam negeri.
Dalam pertemuan
dengan Bill Clinton, demikian Abdurrahman Wahid,
pihaknya
menyatakan terima kasih kepada Presiden AS atas bantuan
Amerika dalam
menjaga keutuhan teritorial Indonesia dari ancaman
separatis.
"Menurut
Clinton, kalau hanya karena berbeda pendapat lalu orang
membuat negara
dan bendera sendiri, lama-lama kita akan memiliki 500
negara di dunia
ini," kata Abdurrahman Wahid menirukan ucapan Bill
Clinton.
Ketika Presiden
menanyakan kepada Menteri Luar Negeri Alwi Shihab
tentang materi
lain yang dibicarakan dengan Bill Clinton, Alwi
mengatakan, Bill
Clinton mengatakan kepada Abdurrahman Wahid, "We want
to see your
administration successful."
"Ah
sudahlah, kalau (hal itu) diceritakan pada wartawan Indonesia,
percuma,"
kata Abdurrahman yang kemudian disambut gelak tawa
wartawan.*
Kekayaan Megawati Soekarnoputri
PENGUMUMAN HARTA KEKAYAAN
PENYELENGGARA
NEGARA
BIDANG :
EKSEKUTIF
LEMBAGA : KANTOR
WAKIL PRESIDEN
I. DATA PRIBADI
1. Nama : Hj.
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
2. Jabatan :
WAKIL PRESIDEN RI
3. Tempat &
Tanggal Lahir : JOGYAKARTA, 23 Januari 1947
4. Jenis Kelamin
: WANITA
5. Nama Istri :
H. MOH. TAUFIQ KIEMAS
6. Alamat Kantor
: Jl. MERDEKA SELATAN NO. 6. JAKARTA PUSAT
7. Tanggal
Pelaporan : 23 Maret 2001
I. DATA
HARTA
A.
HARTA TIDAK BERGERAK
a. TANAH & BANGUNAN .Rp. 24.309.433.000
1. Tanah & Bangunan seluas 509 m2 & 285 m2, di
Kodya JAKARTA PUSAT, yang
berasal dari
WARISAN, perolehan tahun 1994, NJOP Rp.
1.700.165.000
2. Tanah & Bangunan seluas 207 m2 & 124 m2, di
Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1992, NJOP Rp
202.048.000
3. Tanah & Bangunan seluas 1820 m2 & 90 m2, di
Kodya JAKARTA PUSAT, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1986, NJOP Rp
3.421.690.000
4. Tanah & Bangunan seluas 152 m & 100m2, di
Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1996, NJOP Rp
137.704.000
5. Tanah & Bangunan seluas 4300 m2 & 400 m2, di
Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1982, NJOP Rp
1.896.200.000
6. Tanah & Bangunan seluas 135 m2 dan 111 m2, di
Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1986, NJOP Rp
119.745.000
7. Tanah & Bangunan seluas 145 m2 & 100 m2, di
Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1998, NJOP Rp
159.190.000
8. Tanah seluas 800m2, di Kabupaten PANDEGLANG,
yang berasal dari
HASIL SENDIRI, perolehan
tahun 1985, NJOP Rp 160.000.000
9. Tanah & Bangunan seluas 2875 m2 & 300 m2, di
Kabupaten TANGERANG, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1998, NJOP Rp
1.142.800.000
10. Tanah & Bangunan seluas 1283 m2 & 300m2, di
Kodya JAKARTA UTARA, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1996, NJOP Rp
3.017.616.000
11. Tanah & Bangunan seluas 2331 m2 & 256 m2, di
Kodya JAKARTA BARAT, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1990, NJOP Rp
2.884.345.000
12. Tanah & Bangunan seluas 2470 m2 & 256 m2, di
Kodya JAKARTA BARAT, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1990, NJOP Rp
2.924.340.000
13. Tanah & Bangunan seluas 2470 m2 & 500 m2, di
Kodya JAKARTA BARAT, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1997, NJOP Rp
3.015.590.000
14. Tanah & Bangunan seluas 1500 m2 & 250 m2, di
Kodya JAKARTA UTARA, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1998, NJOP Rp
3.528.000.000
b. KAPAL LAUT > 10.000 DWT ..Rp 0
B.
HARTA BERGERAK
a. ALAT TRANSPORTASI .Rp 1.553.000.000
1. MOBIL, merk T. LOCRUISER, tahun pembuatan
1982, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun 1982, nilai jual Rp 75.000.000
2. MOBIL, merk DAIHATSU FEROZA, tahun pembuatan
1995, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun 1995, nilai jual Rp 50.000.000
3. MOBIL, merk VOLVO, tahun
pembuatan 1997, yang
berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
1997, nilai jual Rp 200.000.000
4. MOTOR, merk HONDA ASTREA, tahun pembuatan
1992, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun 1992, nilai jual Rp 4.000.000
5. MOTOR, merk HONDA ASTREA, tahun pembuatan
1994, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun nilai jual Rp 5.000.000
6. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
pembuatan 1992, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1992,
nilai jual Rp
4.000.000
7. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1993, nilai jual Rp
4.000.000
8. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
pembuatan 1994, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1994, nilai jual Rp
5.000.000
9. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1993,
nilai jual Rp
4.000.000
10. MOBIL, merk T. KIJANG KF50, tahun pembuatan
1995, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun 1995, nilai jual Rp
60.000.000
11. MOBIL merk V.W.1200, tahun pembuatan 1961,
yang berasal dari HIBAH, perolehan tahun 1961,
nilai jual Rp 75.000.000
12. MOBIL, merk T. KIJANG KF 80 LG, tahun
pembuatan 1997, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1997, nilai jual Rp
110.000.000
13. MOBIL, merk TOYOTA, tahun
pembuatan 1980, yang
berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
1990, nilai jual Rp 75.000.000
14. MOBIL, merk KIJANG, tahun pembuatan 1998, yang
berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
1998, nilai jual Rp 100.000.000
15. MOBIL, merk PAJERO, tahun pembuatan 1997, yang
berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
1997, nilai jual Rp 300.000.000
16. MOBIL , merk TOYOTA CROWN, tahun pembuatan
1997, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun 1997, nilai jual Rp
300.000.000
17. MOBIL, merk KIJANG, tahun pembuatan 1997, yang
berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
1997, nilai jual Rp
70.000.000
18. MOBIL, merk NISSAN, tahun pembuatan 1992, yang
berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
1992, nilai jual Rp 100.000.000
19. MOTOR, merk HONDA ASTREA, tahun pembuatan
1992, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun 1992, nilai jual Rp 3.000.000
20. MOTOR, merk ASTREA GRAND, tahun pembuatan
1993, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
perolehan tahun 1993, nilai jual Rp 3.000.000
21. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1993, nilai jual Rp
3.000.000
22. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, perolehan tahun 1993, nilai jual Rp
3.000.000
b. LOGAM MULIA, BATU MULIA, BARANG -BARANG SENI,
BARANG-BARANG ANTIK ..Rp 777.500.000
1. Yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan
dari tahun 1968 sampai dengan 1978, dengan
nilai jual Rp 508.000.000
2. Yang berasal dari HIBAH, perolehan tahun 1968,
dengan nilai jual -
3. Yang berasal dari WARISAN, perolehan tahun
1957, dengan nilai jual Rp 269.500.000
c. PETERNAKAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN, PERTANIAN,
KEHUTANAN, PERTAMBANGAN ..Rp 0
d. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 32.000.000.000
1. SPBNU: 34-12803 ; 34 - 11703, yang berasal
dari HASIL SENDIRI, sejumlah 2 UNIT, perolehan
tahun 1982, nilai jual Rp 8.000.000.000
2. SPBNU: 34-11601, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, sejumlah 1 UNIT, perolehan tahun
1990, nilai jual Rp 3.000.000.000
3. SPBNU:34-11707, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, sejumlah1 UNIT, perolehan tahun 1998,
nilai jual Rp 4.000.000.000
4. SPBNU: 34-10201, yang berasal dari HASIL
SENDIRI, sejumlah 1 UNIT, perolehan tahun
1988, nilai jual Rp.4.000.000.000
5. ARLOJI, yang berasal dari
HASIL SENDIRI,
sejumlah 10 BUAH, perolehan tahun 1970, nilai
jual Rp.500.000.000
6. ALAT-ALAT RUMAH TANGGA, yang berasal dari
HASIL SENDIRI, sejumlah 1 SET,
perolehan tahun
1992, nilai jual Rp.500.000.000
7. SPBU:34-14403:34-14401:34-15805, yang berasal
dari HASIL SENDIRI, sejumlah 3 UNIT, perolehan
tahun 1994, nilai jual Rp.12.000.000.000
C.
SURAT BERHARGA
1. Tahun investasi 1979, yang berasal dari HASIL
SENDIRI nilai jual Rp.737.586.660
D.
GIRO SERTA KAS LAINNYA
1. Yang berasal dari HASIL SENDIRI dengan nilai
Rp.824.396.101
E.
PIUTANG ...Rp 0
TOTAL HARTA (II) Rp 60.201.915.761
II. HUTANG
. ..Rp 392.600.277
1.
Hutang dalam bentuk USAHA sebesar Rp 392.600.277
III. TOTAL
HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 59.809.315.484
Jakarta, 12
April 2001
MENGETAHUI,
KOMISI PEMERIKSA
KEKAYAAN
PENYELENGGARA
NEGARA
KETUA DATA
DIPROSES OLEH,
SEKRETARIAT
JENDERAL
KOMISI EMERIKSA
KEKAYAAN
PENYELENGGARA
NEGARA
KEPALA BIRO DATA
(JUSUF SYAKIR)
(DEDDY ROOSADIONO)
Kekayaan Pribadi Susilo Bambang Yudhoyono Rp 4,5 Milyar
tahun 2004
Pada tahun 2004, harta kekayaan Susilo Bambang Yudhoyono
mencapai Rp 4,5 Milyar lebih berdasarkan audit KPK.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0409/01/Politikhukum/1243868.htm
Rabu, 01 September 2004
Yudhoyono dan Hasyim Muzadi Klarifikasi Kekayaan
Jakarta, Kompas – Calon presiden dari Partai Demokrat,
Susilo Bambang Yudhoyono, dan calon wakil presiden dari PDI-P, Hasyim Muzadi,
datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (31/8), untuk mengklarifikasi
kekayaan yang mereka miliki. Kekayaan yang dimiliki Yudhoyono meningkat menjadi
Rp 4,567 miliar dan kekayaan yang dimiliki Hasyim Muzadi menjadi Rp 7,696
miliar.
Kedua calon ini datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) secara terpisah. Yudhoyono datang pagi hari pukul 10.00 didampingi dua
orang yang ditunjuk sebagai kuasanya. Yudhoyono diperiksa tim pemeriksa aset
yang dipimpin Sjahruddin Rasul. Adapun Hasyim datang ke KPK pukul 16.00 dan
diperiksa tim pemeriksa yang dipimpin Erry Rijana Hardjapamekas. KPK akan
mengumumkan kekayaan keempat calon presiden dan cawapres tanggal 3 September.
Jumlah kekayaan Yudhoyono setelah dikoreksi KPK menjadi
Rp 4,567 miliar (M), naik sebanyak Rp 25 juta dari laporan kekayaannya setelah
mengakhiri masa jabatan Menko Polkam Rp 4,542 M. Kekayaan itu terdiri atas
harta berupa tanah dan bangunan Rp 1,184 M. Harta bergerak berupa alat
transportasi sebesar Rp 807 juta; logam mulia, batu mulia, barang seni, dan
barang antik Rp 46,4 juta; harta bergerak lainnya Rp 29 juta yang sudah
disesuaikan dengan harga pasar/depresiasi nilai; uang tunai, deposito, giro,
tabungan Rp 2,761 M. Total harta Rp 4,829 M lalu dikurangi kredit mobil satu unit
Rp 261,142 juta, total kekayaan Yudhoyono sebesar Rp 4,567 M.
Tak Lagi Jadi Presiden, SBY Diminta KPK Laporkan Harta
Kekayaan
news.liputan6.com — Selasa, 04 November 2014 19:18 —
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini belum juga melaporkan
perubahan harta kekayaannya melalui [Laporan Harta Kekayaan](2128899
"") Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK).Padahal, SBY yang secara resmi sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden
sejak 20 Oktober lalu memiliki kewajiban untuk melaporkan perubahan harta
kekayaannya."Presiden 2009-2014, setelah lengser belum melapor," ujar
Juru Bicara KPK Johan Budi di kantornya, Jakarta, Selasa (4/11/2014).Meski
begitu, lanjut Johan, SBY memiliki waktu 3 bulan untuk melaporkan perubahan
aset miliknya selama menjadi presiden. Dan itu terhitung sejak 20 Oktober 2014.
KPK pun mengimbau SBY segera melaporkan LHKPN."Ada 3 bulan waktu untuk
melapor. Sekarang belum 3 bulan. Kita imbau lapor LHKPN setelah tidak
menjabat," imbuh dia.Selain SBY, KPK juga mengimbau para menteri di
Kabinet Indonesia Bersatu II untuk melaporkan perubahan LHKPN selama menjabat.
Hingga kini, KPK baru menerima 14 laporan yang diserahkan. 4 Nama terakhir yang
melapor adalah mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, mantan Menteri Percepatan
Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini, mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi,
dan mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim.Berdasarkan UU
Nomor 28 Tahun 1999 dan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), setiap penyelenggara negara diwajibkan melaporkan harta kekayaan
ke KPK setelah dilantik dan ketika sudah tidak lagi menjabat. Kewajiban ini
sudah berlaku sejak 1999.Ada pun penyelenggara negara yang dimaksud dalam UU
itu adalah, [pejabat negara](2126732 "") pada lembaga tertinggi
negara, pejabat negara pada lembaga tinggi negara, menteri, gubernur, hakim,
serta pejabat lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Kekayaan Jokowi Rp 29,8 M, Utang Rp 1,9 M
Warta Kota - Calon presiden pasangan nomor urut dua Joko
Widodo di tengah warga ketika berkampanye ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan, Senin (30/6). Joko Widodo yang berpasangan dengan calon wapres Jusuf
Kalla tersebut berkampanye ke sejumlah pasar tradisional dan pusat perbelanjaan
di Jakarta dan Tangerang Selatan serta bertemu dengan buruh di Cikupa
Tangerang, Banten untuk menggalang dukungan dalam rangka memenangkan Pemilu
Presiden 9 Juli 2014. Warta Kota/henry lopulalan
presiden-jokowi-saksikan-penandatanganan-mou-ntt-dan-dki_20141221_140900.jpg
Presiden Jokowi Saksikan Penandatanganan MoU…
presiden-jokowi-resmikan-pusat-sejarah-konstitusi_20141219_220233.jpg
Presiden Jokowi Resmikan Pusat Sejarah Konstitusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan data yang dirilis
Komisi Pemberantasan Korupsi, Calon Presiden Joko Widodo memiliki kekayaan
senilai Rp 29,8 miliar atau tepatnya Rp 29.892.946.012 dan USD 27.633.
Sementara utang Jokowi adalah Rp 1.936.939.782
Berikut adalah rincian kekayaan harta Joko Widodo yang
dibacakan sendiri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam acara pengumuman laporan
kekayaan calon presiden dan wakil presiden.
I. Harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan
sebanyak 24 bidang senilai Rp 29.453.455.000
II. Alat Transportasi sebanyak 12 unit senilai Rp 954.500.000
II. Usaha senilai Rp572.440.076
IV. Logam Mulia sebanyak 16 buah senilai Rp 27.200.000
V. Batu Mulia sebanyak empat buah senilai Rp 15.000.000
VI. Harta bergerak lainnya sebanyak 83 unit senilai Rp
319.150.000
VII. Uang tunai, deposito, tabungan, giro dan setara kas
lainnya sebanyak 16 rekening senilai Rp 488.140.718 dan tiga rekening senilai
27.633 dolar AS
VIII. Utang senilai Rp 1.936.939.782
Total nilai harta kekayaan Joko Widodo adalah
Rp29.892.946.012 dan 27.633 dolar AS.
---
No comments:
Post a Comment