!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Wednesday, December 24, 2014

Apakah mantan Presiden, Gubernur sesungguhnya kaya raya ?

Perjalanan yang belum selesai (167)

(Bagian ke seratus enam puluh tujuh, Depok, Jawa Barat, Indonesia, 25 Desember 2014, 14.14 WIB)

Sukarno dan Suharto
Apakah mantan Presiden, Gubernur sesungguhnya kaya raya ?


Suatu siang di kawasan Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur kami berbincang tentang berbagai masalah, antara lain dengan seorang colonel (pensiun Marsekal/Brigadir Jenderal.
Saya tentang sepak terbang Menteri Susi yang mulai menenggelamkan kapal nelayan Thailand berbendera Papua New Gini di Teluk Ambon, Maluku, sampai soal kekayaan para mantan Presiden.
Saya bilang sesuai dengan yang mereka laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Presiden Indonesia itu sedikit alias miskin-miskin.
“Jangan salah mantan presiden itu usai tidak lagi menjabat sangat kaya, itu diperoleh dari prosentase APBN dan kalau Gubernur dari APBD, ini tidak tertulis dan tidak ada di undang-undang,’’ kata Jenderal ini.
‘’Tidak heran kalau mantan Gubernur DKI Jakarta itu kaya-kaya dan pasti punya rekening gendut, begitu juga mantan Presiden.
‘’Anda bisa lihat di rekening Bank mana uang mantan Presiden itu disimpan, lihat saja banknya, kalau cepat melesat kekayaannya maka patut dicurigai ada rekening mantan Presiden atau gubernur yang ditaruh disitu. Juga bisa dilihat pengusaha pemilik bank itu dengan cepat berkembang jadi Konglomeret apa tidak, misalnya gurita bisnisnya berkembang dengan fantastis, tanpa diimbangi kalkulasi logis, ini juga patut dicurigai (Jenderal ini menyebut mantan Presiden menaruh di Bank tertentu).
Kalau betul cerita Jenderal ini berarti mantan Presiden, Gubernur dan Bupati, Walikota itu sebenarnya kaya raya dong, karena selain dari gaji juga dapat royalty (Upeti) dari APBN, APBD dan seterusnya. Wallahualam, ini memang bagian dan urusannya KPK.


Harta kekayaan mantan presiden

Nama : Soeharto
Tempat, tanggal lahir : Kemusuk-Yogyakarta, 8 Juni 1921
Nama Ayah : Kertosudiro
Nama Ibu : Sukirah
Nama Istri : Siti Hartinah (Ibu Tien)
Nama Putra dan Putri :
1. Siti Hardiyanti Hastuti (Mbak Tutut)
2. Sigit Harjojudanto
3. Bambang Trihatmodjo
4. Siti Hediati Herijadi
5. Hutomo Mandala Putra (Tommy)
6. Siti Hutami Endang Adiningsih

Karir Militer dan Politik :
1. Sersan Tentara KNIL
2. Komandan PETA
3. Komandan Resimen – Pangkat Mayor
4. Komandan Batalyon – Letnan Kolonel
5. Pengawal Panglima Besar Sudirman
6. Panglima Mandala (Pembebasan Irian Barat)
7. Panglima Angkatan Darat
8. Pangkopkamtib
9. Presidan RI ( Maret 1968 – 21 Mei 1998)


Kapal
* Bimantara Merek mesin kapal: Mercruiser
* Citra Merek mesin kapal: Mercruiser
* Fountain Merek mesin kapal: Yamaha

* Lemuru Merek mesin kapal: Yamaha * Madrim Merek mesin kapal: Detroit * Sumbadra Merek mesin kapal: Yamaha * Utik Merek mesin kapal: Yamaha

  Mobil * Satu BMW Jeep * Satu Porsche Cayenne * Satu Volkswagen Toureg * Satu Toyota Rush * Satu Volkswagen Caravelle * Satu Mercedes-Benz Jeep * Satu Mercedes-Benz Sedan * Satu BMW Sedan * Satu Hyundai Trajet * Satu Mercedes-Benz Jeep * Satu Range Rover * Satu Hyundai Santa Fe * Lima Kijang * Satu Pickup

  Tanah * Jalan Tanjung 24, 26, Jakarta Pusat: 1.259 meter persegi * Jalan Raya Ciganjur, Pasar Ming gu, Jakarta Selatan: 3.105 meter persegi * Cisarua, Tugu Selatan, Bogor : 3.579 meter persegi * Jalan Tanjung 23, Menteng, Jakarta Pusat: 1.985 meter persegi * Jalan KH Wahid Hasyim 40, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 510 meter persegi * Jalan Raya Ciganjur, Pasar Ming gu, Jakarta Selatan: 3.000 meter persegi * Megamendung, Bogor : 4.650 meter persegi * Kampung Satu, Ciganjur, Jakarta Selatan: 867 meter persegi * Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 2.534 meter persegi * Jalan Simprug Blok G No. 19, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 492 meter persegi * Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan: 4.114 meter persegi * Jalan Moh. Kahfi I, Kamp. Setu, Ciganjur, Jakarta Selatan: 2.290 meter persegi * Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang: 1.480 meter persegi * Kuta, Jimbaran, Bali : 4.350 meter persegi * Kuta, Jimbaran, Bali : 300 meter persegi * Kuta, Jimbaran, Bali : 5.550 meter persegi * Kuta, Jimbaran, Bali : 13.725 meter persegi * Ciganjur RT 006/06, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 200 meter persegi * Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 157 meter persegi * Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu: 44.765 meter persegi * Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan: 2.705 meter persegi * Jalan Casablanca, Jakarta Selatan: 21.250 meter persegi * Jalan Wahid Hasyim 46-A, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 563 meter persegi * Wanakerta, Campaka, Purwakarta: 319.360 meter persegi * Cinangka, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 219.500 meter persegi * Cikopo, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 3.678.140 meter persegi * Situbondo, Jawa Timur: 479,6 hektare * Tanah di Jalan Cempaka Putih Raya No. 1, Jakarta Timur * Jalan Simprug Golf XVI No. 36, Jakarta Selatan. * Jalan Tanjung 29, Jakarta Pusat: 1.130 meter persegi * Tarogong Kecil, Pondok Pinang, Jakarta Selatan: 1.118 meter persegi

Rekening Bank * Rekening di Bank of America Beverly Hills Main 460 N Beverly Drive, Beverly Hills, California * Dua rekening giro bank di BNI Jakarta Pusat
  Saham Kepemilikan 99,9 % saham Asriland Penyertaan melalui Asriland: * PT Bumi Kusuma Prima: 55 % * PT Global Mediacom Tbk (PT Bimantara Citra): 13,82 %

  Penyertaan Bimantara * PT Media Nusantara Citra Tbk: 70 %

* PT Mobile-8 Telecom Tbk: 60,76 % * PT Indonesia Air Transport Tbk: 79,81 % * PT Plaza Indonesia Realty Tbk: 18,29 % * PT Rajawali Citra Televisi Indonesia : 69,82 % * PT Elektrindo Nusantara: 51 % * PT Trans Javagas Pipeline: 49 % * PT Trihasra Bimanusa Tunggal: 35 % * PT Cardig Air: 50 % * PT Bima Kimia Citra: 30 % * PT Multi Nirotama Kimia: 40 % * PT Nusadua Graha International: 36,56 % * PT Duta Nusabina Lestari: 30 % * PT Usaha Gedung Bimantara: 100 % * PT. Citra International Finance & Investment Corporation: 55 % * PT Citra International Under-writers: 55 % * PT Jasa Angkasa Semesta: 25,50 % * PT Plaza Nusantara Realty: 13,5 % * PT Serasi Tunggal Karya: 7 % * PT Polychem Undo: 60 % * PT Bukit Sentul Tbk..

* PT Gemini Sinar Perkasa: 65 % * PT Javalas Artha Asri: 99,99 % * PT Andromeda Sekuritas: 33,33 % * PT Asri Pelangi Nusa: 96 % * PT Bhakti Investama Tbk.: 0,59 % * PT Tugure: 20 % * PT Asia Pacific Petroleum Refinery Indonesia : 2.500 saham * PT Kapsulindo Nusantara: 63 % * PT Binajasa Hantarindo: 70 % * PT Herwindo Rintis: 35 % * PT Bina Cakra Niaga: 45 %

  Penyertaan Bina Cakra: * PT Hyundai Indonesia : 99,74 % * PT Kawasaki Motor Indonesia : 7,5 % * PT Citrakarya Pranata: 70 % * PT Senantiasa Makmur: 10 %

  Saham melalui pihak ketiga: * PT Panji Rama Otomotif: 1.050 saham melalui Djoko Leksono Sugiarto * PT Bina Cakra Niaga: 45 % melalui Abraxas Capital Limited II * PT Asri Wahana Intinusa melalui Junanda Puce Syarfuan dan Aziz Mochtar * PT Kekar Plastindo melalui Anas Bahfen * PT Dinamika Bahari Sejahtera melalui Bimmy Indrawan Tjahja dan Sugeng Tunggono * PT Binajasa Hantarindo melalui Bob Hippy * PT Javalas Artha Asri melalui Bambang Wibowo * PT Grandauto Dinamika melalui Djoko Leksono Sugiarto * Brinkley Associates Ltd * PT Karang Agung Asri: 70 % * PT Cilegon Saran Industria: 25 % * PT Cilegon Centra Petrokemin: 25 % * PT Pacific Tribina Petrokimia: 25 % * PT Asri Safari Bali : 100 % * PT Asri Sentra Citraindo: 100 % * PT Zaman Bangun Perwita: 100 % * PT Cipta Bintani Megah: 50 % * PT Mutiara Citra Jayasanti: 60 %

penyertaan lainnya: * PT Dutarendra Mulia Sejahtera: 20 % * PT Karunia Alam Abadi: 43 % * PT Kresna Sarana Media: 60 % * Berita Yudha Press: 51 % * PT Kapsulindo Nusantara: 62,75 % * PT Lamicitra Nusantara * PT Laksana Citra Nusantara * PT Graha Tama Wisesa: 50 % * PT Adipuri Inti Satya: 10 % * PT Panen Lestari Internusa * PT ITCIKU

* PT Tugu Reasuransi Indonesia : 20 % * PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk * PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk * PT Cardig Lep Internasional: 45 % melalui Cardig Air * PT Batamindo Investment Cakrawala (BIC): 50 % melalui Herwindo * PT Batamindo Executive Village : 60 % melalui BIC * Private Holding Ltd Taksiran nilai total kekayaan Soeharto dkk. Sulit ditaksir secara pasti akan tetapi berikut beberapa taksiran yang pernah ada (padahal angka ini sudah lama, entah berapa sekarang) : 40 Miliyar USD (Newsweek, 26 Januari 1998) ;

15 Juta USD (Tesis Ph.D. Jeffrey Winters tahun 1991)

Tentang Kekayaan dan Bisnis Keluarga Habibie

Pola bisnis "kekeluargaan" rupanya bukan monopoli Soeharto. Keluarga BJ Habibie juga menerapkan pola yang sama. Keluarga Habibie diduga punya kekayaan sekitar 60 juta dollar AS. Apa saja bisnis keluarga Presiden Habibie? Benarkah Batam menjadi pulau "milik" keluarga itu? Mengapa Habibie tak segera mengumumkan kekayaannya?

HARTA Soeharto terus dilacak. Kejaksaan Agung sejak 1 Juni 1998 lalu secara resmi sudah memulai kerja besar itu. Jaksa Agung Soedjono A. Atmonegoro dalam wawancara dengan pers pekan ini bahkan meminta bantuan masyarakat untuk pelacakan harta pejabat pemerintah, termasuk Keluarga Cendana (lihat: Laporan Kekayaan Pejabat Disiarkan di Televisi Setiap Hari). Caranya: membuka Tromol Pos 777 untuk masyarakat yang mengetahui seluk beluk harta para pejabat, termasuk bekas orang nomor satu Indonesia yang diduga punya harta trilyunan rupiah itu (lihat: Main Petak Umpet: Sulit Menyembunyikan Aset Orang Tersingkir Seperti Soeharto).
Belum lagi urusan harta Soeharto mulai dilacak, harta Presiden BJ Habibie juga mulai diungkit-ungkit. Bekas orang nomor dua RI dan mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi itu diduga juga mempunyai kekayaan yang cukup besar. Pulau Batam disebut-sebut sebagai ajang bisnis keluarga Habibie. Malah, Jeffrey A. Winters mensinyalir bahwa Habibie dekat dengan urusan-urusan berbau kolusi, korupsi, nepotisme (KKN) sejak ia pulang dari Jerman ke Indonesia. Associate Professor bidang Ekonomi Politik pada Northwestern University AS ini menilai ada kejanggalan dalam hubungan antara BJ Habibie dengan bekas Dirut Pertamina Ibnu Sutowo. Winters di tahun 1989 pernah mewawancarai Ibnu Sutowo. Nama terakhir ini disebut Winters sebagai orang yang membuat Pertamina bangkrut karena menanggung utang 15 milyar dollar AS pada pertengahan 1970-an. Ibnu, sebelum dipecat, dianggap Winters sebagai operator Presiden Soeharto untuk mencari dana politik. Ibnu yang tak pernah diajukan ke pengadilan ini juga dicap Winters sebagai orang dekat Soeharto yang bahkan sampai bisa menandatangani rekening-rekening Soeharto di Swis.

Adalah Ibnu yang membawa pulang BJ "Rudy" Habibie ke Jakarta. Dan bau KKN muncul setelah tiba-tiba saja Rudy Habibie diangkat sebagai "penasehat Dirut Pertamina" pada 1974-1978. Dan kemudian Rudy Habibie masuk kabinet sebagai Menristek yang menguasai banyak jabatan -- di antaranya ia memimpin sejumlah industri strategis.

Di kabinet, Habibie juga ditunjuk memimpin Otorita Batam. Rupanya, menurut Winters, Habibie kemudian menangguk banyak keuntungan dari Batam. Sebut saja PT Bimatama Dharma Perkasa, yang merupakan gabungan usaha yang dijalankan Timmy Habibie, adik Rudy, dengan putra Soeharto, Bambang Trihatmodjo. Ada lagi PT Citra Lingkungan Lestari, PT Indotri Mandiri Sakti, dan juga peternakan babi seluas 10 ribu hektar di Pulau Bulan, yang juga dijalankan Timmy Habibie (lihat: "Timmy Melaju Pesat Berkat Pengaruh Abangnya"). Soedarsono, adik ipar Rudy, juga lama menangani Batam. Pengusaha lain yang berusaha di Batam adalah "Yayuk" Habibie, adik Rudy, Tommy Soeharto, Liem Sioe Liong dan Harry Murdani, adik bekas Panglima ABRI LB Murdani.



Megawati dan Susolo Bambang Yudhoyono


Bau nepotisme juga ditebarkan BJ Habibie di berbagai industri strategis yang dipimpinnya. Anak-anak Habibie -- yang memang pandai-pandai itu -- ditaruhnya di IPTN dan BPPT. Begitu juga beberapa kerabatnya. Semua ini dengan cepat mengingatkan orang kepada Soeharto -- tokoh yang sangat dikagumi Habibie dan disebutnya sebagai "Profesor" itu.

Dari berbagai kegiatan berbau KKN itu, menurut ekonom asal Australia Michael Backman, seperti dikutip Majalah Far Eastern Economic Review (FEER), diperkirakan keluarga Habibie memiliki jumlah kekayaan 60 juta dollar AS.

Seperti Soeharto, kekayaan keluarga Habibie terbentang luas di berbagai bidang usaha. Mulai dari perkebunan, perdagangan, industri kimia, hingga pariwisata. Jika keluarga Soeharto menguasai berbagai macam bisnis di seluruh Indonesia, keluarga Habibie lebih banyak memusatkan kegiatan bisnisnya di Batam. Pulau itu berbatasan dengan Singapura dan akan dijadikan sebagai daerah industri. Berbagai kerjasama Indonesia-Singapura juga dibangun di sana.

Banyak kalangan menyebut Batam identik dengan Habibie. Maklum saja, sejak tahun 1978, Habibie ditunjuk sebagai Ketua Pengembangan Industri Batam yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto. Jabatan tersebut baru dilepasnya setelah MPR menunjuknya sebagai wakil presiden. Tak heran kalau keluarga Habibie begitu "mengakar" di Batam.

Jika Soeharto memiliki puluhan yayasan dan beraset trilyunan rupiah, Habibie hanya mengetuai beberapa yayasan saja. Dan ini sudah dilakukan sebelum ia menjabat sebagai wakil presiden dan presiden. Seperti Yayasan Pengembangan Teknologi dan Yayasan Bina Bhakti. Selain itu ada pula yayasan yang diketuai oleh anggota keluarganya. Seperti Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orbit, yang diketuai oleh Ibu Negara Ny. Asri Ainun Habibie dan Yayasan Keluarga Batam diketuai Sri Rejeki Habibie, adik Presiden.

Memang, belum jelas benar bisnis apa saja yang dilakukan oleh Habibie sebelum menjabat presiden. Namun, sebagai gambaran, dua putranya yaitu Ilham Akbar Habibie dan Kemal Tareq Habibie kini sudah memulai membangun imperium bisnis. Sedangkan sang adik, Suryatim Abdulrachman Habibie atau lebih dikenal dengan sebutan "Timmy" sudah lebih dulu berbisnis sejak 1977. Ia memiliki sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Grup Timsco. Begitu pula dengan dua adik perempuannya, Sri Rejeki Habibie dan Sri Rahayu Fatima Habibie sudah mulai berkecimpung dalam dunia bisnis (lihat: Daftar Bisnis dan Beberapa Jabatan Yang Dipegang Keluarga BJ. Habibie+A1).

Siapa saja yang menjalankan bisnis keluarga orang nomor satu Indonesia itu? Berikut keterangan yang dikumpulkan TEMPO Interaktif dari berbagai sumber. Sayang sekali, Fanny Habibie yang dikontak untuk mengkonfirmasikan semua ini menolak bicara panjang lebar ketika dicoba diwawancarai TEMPO Interaktif (lihat: "Tidak Ingin Ada Orang Tuding Habibie").

RA Tuti Marini Puspowardoyo Habibie

Ibunda B.J. Habibie adalah pemegang saham sebanyak 25 persen PT Timsco Indonesia bersama putra bungsunya Timmy Habibie dan menantunya Miriam Habibie.

Subono Mantofani

Pemilik PT Citra Mantofani ini adalah suami dari kakak perempuan tertua Habibie, Titi Sri Sulaksmi Habibie. Tercatat sebagai pensuplai barang-barang (supplier) kepada IPTN. Putra Subono, Andrie Subono, tercatat sebagai pemilik PT Putralindo Persada yang bergerak dalam bidang transportasi laut.

Satoto Mohammad Duhri Habibie

Kakak laki-laki tertua B.J. Habibie yang biasa dipanggil dengan sebutan Toto ini adalah pemilik PT Habindo Satria Perkasa. Ia mendapat lisensi dari Badan Pengembangan Industri Batam untuk memasok 65 ribu ton minyak per tahun. Selain itu Sang Kakak juga tercatat sebagai pemasok barang-barang kebutuhan IPTN.

Alwini Karsum Habibie

Sayang, nama perusahaan kakak Rudy Habibie ini tidak diketahui. Namun, ia tercatat sebagai partner bisnis IPTN bidang asuransi, transportasi, dan pelayanan.

Junus Effendi Habibie

Mantan Dirjen Perhubungan Laut dan Dubes RI untuk Inggris ini adalah adik dari B.J. Habibie. Sempat menjabat Ketua Otorita Batam menggantikan sang kakak lantaran dilantik sebagai wakil presiden. Fanny -- begitu ia disapa -- belum lama ini mengundurkan diri sebagai penguasa Batam. "Saya mengundurkan diri agar tidak memberatkan tugas Habibie," alasannya. Tidak jelas apakah Fanny memiliki sejumlah perusahaan atau tidak. Namun, isterinya, Meike Mariam Habibie, tercatat sebagai pemilik saham sebanyak 20 persen di Timsco Indonesia.

Sri Rejeki Habibie

Adik B.J. Habibie ini menikah dengan Soedarsono Darmosoewito yang menjabat Asisten Ketua Otorita Batam selama 20 tahun. Sang Adik memang tidak bergerak dalam dunia bisnis, namun suaminya adalah salah seorang "pemain utama" di Batam. Dengan PT Bimatama Dharma Perkasa, Soedarsono berkongsi dengan Timmy dan Bambang Trihatmodjo membangun Batam Island Country Club. Tak hanya itu, dengan bendera PT Indotro Mandiri, purnawirawan mayor jenderal ini memegang hak khusus untuk membangun dan mengelola dua pelabuhan Batam.

Sedangkan melalui PT Citra Lingkungan Lestari, ia diberi hak istimewa untuk melakukan studi analisis dampak lingkungan untuk setiap investasi di Batam. Sewaktu masih menjabat, ia melicinkan Timmy bersama Timsco-nya untuk menguasai kawasan industri seluas 500 hektar di Batamindo Industrial Park.

Sri Rahayu Fatima Habibie

Bersama suaminya Muchsin Mochdar, adik Habibie yang biasa dipanggil Yayuk ini adalah pemilik perusahaan kontraktor PT Citra Harapan Abadi. Perusahaan ini bersama Tommy Soeharto dan Rocky Sukendar mengerjakan landasan pacu beberapa pelabuhan udara di Indonesia. Sedangkan di bidang perdagangan Yayuk punya PT Trimitra Upayatama. Ia juga tercatat sebagai pemasok utama PT PAL, IPTN, dan Pindad. Tak hanya memasok di perusahaan di bawah payung BPIS, tapi Yayuk juga memasok barang untuk Pertamina dan PT Krakatau Steel. Bersama kelompok Bimantara, Yayuk menjadi salah satu pemegang saham PT Nusa Tours and Travel.

Sementara itu, Muchsin Mochdar sendiri sudah jadi konglomerat dengan menguasai 14 perusahaan. Beberapa perusahaannya beroperasi di luar negeri, seperti di Australia. Di antara usahanya adalah bengkel mobil mewah dan perkebunan jeruk seluas 200 hektar di Australia. Tak hanya itu, pasangan ini juga memiliki rumah di Muenchen, Jerman.

Suryatim Abdurrahman Habibie

Di antara kakak dan adik B.J. Habibie, tampaknya Suryatim atau "Timmy" yang paling banyak memiliki usaha bisnis. Dengan bendera PT Timsco Indonesia, PT Alpha Tanjung Tangki Indonesia, PT Panadia Indah Dirgantara, dan PT Repindo Panca, gerak bisnisnya menyentuh semua sektor usaha. Mulai dari perkebunan, perdagangan, industri kimia, hingga transportasi. Dan kebanyakan kegiatan usaha bisnisnya bergerak di Batam. Diperkirakan Timmy memiliki jumlah kekayaan sebanyak satu hingga dua trilyun rupiah dengan 66 perusahaan.

PT Timsco Indonesia didirikan pada 1977 dan seluruh sahamnya dimiliki keluarga Habibie dengan komposisi 55 persen Timmy, 25 persen Ny. Tutie Habibie, Ibunda Presiden Habibie, dan 20 persen dimiliki oleh Miriam Habibie, isteri Fanny Habibie.

Adik bungsu Presiden Habibie ini juga melakukan kongsi dengan pengusaha-pengusaha kakap lainnya. Sebut saja dengan Ny. Siti Hardijanti Indra Rukmana atau Mbak Tutut, Timmy bergandengan di bidang telekomunikasi melalui PT Citra Telekomunikasi Indonesia dengan 25 persen saham. Dengan Grup Salim dan Bimantara, Timmy membentuk konsorsium dalam PT Herwindo Rintis. Masih dengan Mbak Tutut, Timmy melalui PT Suhamthabie ikut dalam konsorsium menggarap proyek terminal terpadu Manggarai -- proyek ini belum berjalan sampai sekarang.

Bersama Tommy Soeharto, Anthony Salim, dan Hary Moerdani, kakak mantan Pangab Beny Moerdani, Timmy mendirikan PT Sinar Culindo Perkasa. Perusahaan ini bergerak di bidang peternakan babi di Pulau Bulan, sebuah Pulau dekat Batam.

Ilham Akbar Habibie

Putra tertua Presiden Habibie ini tampaknya bakal mengikuti jejak ayahnya. Sepulang belajar dari luar negeri, Ilham langsung ditarik ke PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Bandung. Namun, pengangkatannya sebagai pegawai IPTN banyak mendapat kritik lantaran berbau nepotisme. Pasalnya, Ilham langsung ditempatkan sebagai pegawai dengan pangkat Golongan IV C dan menduduki kursi salah satu direktur di perusahaan ayahnya itu.

Kiprahnya di bidang bisnis memang belum banyak kelihatan. Namun, ia tercatat sebagai pemilik PT Ilthabi Rekatama bersama adiknya, Tareq Kemal Habibie.

Tareq Kemal Habibie

Meski usianya masih muda, putra kedua Presiden Habibie ini sudah mulai merintis usaha bisnisnya. Dengan bendera PT Produk Indonesia, Tareq banyak mendapat limpahan proyek dari sang ayah ketika masih menjabat Menristek. Misalnya, penyelenggaraan pameran dirgantara di Jakarta dan pameran teknologi di Hanouver adalah salah satu kegiatan bisnisnya.

Di Batam, yang merupakan wilayah garapan bisnis paman dan tantenya, Tareq menguasai lahan seluar 16 hektar melalui PT Repindo Mitra Abadi untuk membangun galangan kapal senilai 100 juta dollar AS. Di bidang properti ia menguasai sejumlah lahan di Batam melalui PT Griya Rekatama Asri.

Besan dan Kerabat Keluarga Habibie

Laksamana Madya (Purn) Sudibjo Rahardjo, mertua Tareq, sebelumnya duduk sebagai penasihat Ketua Otorita Batam. Namun, berbarengan dengan semangat anti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), bersama Fanny Habibie, ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut.

Letnan Jenderal (Purn) Z.A Maulani berbesan dengan adik ipar B.J. Habibie, Soedarsono Darmosoewito, suami Sri Redjeki Habibie. Putri Maulani, Olga, menikah dengan Cipto, putra Soedarsono. Kedekatan mantan Sekjen Departemen Transmigrasi ini juga terlihat dari hubungan bisnis menantunya, Eko, dengan putra Fanny Habibie, Nugi.

Dengan begini "kusutnya" hubungan bisnis Presiden Habibie dengan anak dan kerabatnya, bau KKN memang agak sulit ditutupi. Maka adalah wajar jika Habibie berdiri di depan dengan mengumumkan kekayaannya -- itu jika ia berniat benar-benar membersihkan KKN dari kabinetnya. Jika tidak, maka wajar juga isu dan gosip sekitar kekayaan Presiden Habibie akan "mengganggu" roda pemerintahannya, seperti juga tatkala Soeharto memerintah.

Jika dalam soal kekayaannya Habibie tak transparan, tidak bersedia mengumumkan apa saja miliknya, lalu apa bedanya ia dengan penguasa sebelumnya?
(Majalah tempo edisi Juni 1998)
Pemerintah AS Dukung Pencarian Harta Soeharto


   Pemerintah AS Dukung Pencarian Harta Soeharto
   New York, Kompas
   
   Kompas - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan terhadap upaya
   pencarian harta kekayaan mantan Presiden Soeharto yang tersembunyi di
   luar negeri. Untuk itu, pusat studi untuk masalah korupsi di Amerika,
   akan menolong mengumpulkan bahan-bahan tentang masalah korupsi mantan
   pejabat Indonesia meskipun pemerintah juga sudah memiliki cukup banyak
   data.
   
   Demikian Presiden Abdurrahman Wahid ketika menyampaikan hasil
   pertemuannya dengan Presiden Amerika Bill Clinton di Gedung Putih,
   Washington DC, Senin (12/6) siang waktu setempat. Akan tetapi,
   Abdurrahman Wahid baru memberikan keterangan kepada wartawan setelah
   tiba di New York, AS, Senin malam.
   
   Pertemuan tidak resmi antara Abdurrahman Wahid dengan Bill Clinton
   berlangsung sekitar 30 menit, namun hasil pertemuan tersebut tidak
   diumumkan secara resmi kepada pers yang biasa meliput di Wartawan
   Indonesia yang datang ke Washington DC hanya bisa melihat dari luar
   pagar Gedung Putih.
   
   Abdurrahman Wahid melakukan pertemuan dengan Bill Clinton di sela
   pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit John Hopkins, Baltimore, AS.
   Pertemuan tidak resmi itu baru diketahui rombongan kepresidenan Jumat
   sore, setelah tiba di Salt Lake City, AS. Menurut Abdurrahman Wahid,
   Bill Clinton yang meminta dirinya untuk datang ke Gedung Putih.
   
   "Karena dari pihak sana (Bill Clinton) ada keinginan untuk bertemu,
   saya akhirnya datang ke Gedung Putih," kata Kepala Negara sebagaimana
   dilaporkan wartawan Kompas Tjahja Gunawan semalam.
   
   Bukti hukum
   
   Alasan pemerintah meminta bantuan Amerika untuk menyelidiki harta
   kekayaan Soeharto di luar negeri, kata Kepala Negara, karena untuk
   menemukan bukti hukum tentang itu tidak mudah seperti yang digambarkan
   semula. Apalagi, kebanyakan dari harta itu disimpan di luar negeri
   ketimbang di dalam negeri.
   
   "Kita meminta bantuan (AS) wajar-wajar saja. Saling bantu di dunia ini
   biasa," kata Presiden menjawab pertanyaan tentang adanya kritik dari
   dalam negeri yang menyebutkan pemerintah dianggap tidak menghormati
   kemampuan domestik dalam memberantas korupsi.
   
   Abdurrahman mengungkapkan, ada pertanyaan besar dari keluarga Soeharto
   yang menanyakan jaminan dari pemerintah jika harta kekayaan Soeharto
   diserahkan kepada negara. Apakah mantan Presiden kedua itu akan
   diperlakukan dengan baik seandainya menyerahkan harta kekayaannya
   kepada negara?
   
   "Saya katakan, jaminan untuk itu, kalau mau tertulis, sepulang saya
   dari luar negeri, segera kami bikin. Bahkan, kalaupun beliau
   (Soeharto) diadili dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan, pemerintah
   akan memberikan pengampunan. Saya rasa mayoritas bangsa setuju," ujar
   Abdurrahman Wahid.
   
   Pintar menyembunyikan
   
   Ditanya tentang jumlah harta kekayaan mantan Presiden Soeharto di luar
   negeri, Abdurrahman Wahid mengatakan, "Kami belum menanyakan soal itu.
   Anda ini maunya cepat-cepat saja," ujar kepala Negara. Masalah yang
   dihadapi pemerintah dalam menyelidiki kasus korupsi mantan pejabat
   adalah karena ketiadaan bukti hukum yang kuat.
   
   "Orang dulu pintar menyembunyikan harta. Mereka menyimpan seluruh
   hartanya di luar negeri, mana ada yang disimpan di Indonesia," ujar
   Presiden lagi. Tim dari pusat studi untuk masalah korupsi dari AS
   sudah datang ke Indonesia. "Mereka sudah bertemu saya dan mereka akan
   ke Jakarta lagi," katanya.
   
   Mengapa penyelidikan terhadap harta kekayaan Soeharto tidak dimulai
   dari harta yang ada di dalam negeri baru kemudian diikuti dengan
   penyelidikan terhadap harta di luar negeri, tanya pers. Menurut
   Presiden, penyelidikan terhadap harta Soeharto di luar negeri
   dilakukan beriringan dengan yang ada di dalam negeri.
   
   "Memangnya kami nganggur selama ini, kerja dong. Kami kerja kok,
   dikira enggak gitu lho. Cuma, orang enggak sabar ingin cepat selesai.
   Enggak bisa segampang itu. Istilahnya, menyimpannya pintar dan
   menyembunyikannya juga pintar," ujar Presiden menjawab pertanyaan soal
   hasil konkret yang telah dicapai pemerintah terhadap penyelidikan
   harta kekayaan Soeharto di dalam negeri.
   
   Dalam pertemuan dengan Bill Clinton, demikian Abdurrahman Wahid,
   pihaknya menyatakan terima kasih kepada Presiden AS atas bantuan
   Amerika dalam menjaga keutuhan teritorial Indonesia dari ancaman
   separatis.
   
   "Menurut Clinton, kalau hanya karena berbeda pendapat lalu orang
   membuat negara dan bendera sendiri, lama-lama kita akan memiliki 500
   negara di dunia ini," kata Abdurrahman Wahid menirukan ucapan Bill
   Clinton.
   
   Ketika Presiden menanyakan kepada Menteri Luar Negeri Alwi Shihab
   tentang materi lain yang dibicarakan dengan Bill Clinton, Alwi
   mengatakan, Bill Clinton mengatakan kepada Abdurrahman Wahid, "We want
   to see your administration successful."
   
   "Ah sudahlah, kalau (hal itu) diceritakan pada wartawan Indonesia,
   percuma," kata Abdurrahman yang kemudian disambut gelak tawa
   wartawan.*

Kekayaan Megawati Soekarnoputri

                         PENGUMUMAN HARTA KEKAYAAN
                            PENYELENGGARA NEGARA
                                      
   BIDANG : EKSEKUTIF
   LEMBAGA : KANTOR WAKIL PRESIDEN
    I. DATA PRIBADI
       
   1. Nama : Hj. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
   2. Jabatan : WAKIL PRESIDEN RI
   3. Tempat & Tanggal Lahir : JOGYAKARTA, 23 Januari 1947
   4. Jenis Kelamin : WANITA
   5. Nama Istri : H. MOH. TAUFIQ KIEMAS
   6. Alamat Kantor : Jl. MERDEKA SELATAN NO. 6. JAKARTA PUSAT
   7. Tanggal Pelaporan : 23 Maret 2001
         I. DATA HARTA
              A. HARTA TIDAK BERGERAK
                   a. TANAH & BANGUNAN .Rp. 24.309.433.000
                        1. Tanah & Bangunan seluas 509 m2 & 285 m2, di
                           Kodya JAKARTA PUSAT, yang berasal dari
                           WARISAN, perolehan tahun 1994, NJOP Rp.
                           1.700.165.000
                        2. Tanah & Bangunan seluas 207 m2 & 124 m2, di
                           Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1992, NJOP Rp
                           202.048.000
                        3. Tanah & Bangunan seluas 1820 m2 & 90 m2, di
                           Kodya JAKARTA PUSAT, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1986, NJOP Rp
                           3.421.690.000
                        4. Tanah & Bangunan seluas 152 m & 100m2, di
                           Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1996, NJOP Rp
                           137.704.000
                        5. Tanah & Bangunan seluas 4300 m2 & 400 m2, di
                           Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1982, NJOP Rp
                           1.896.200.000
                        6. Tanah & Bangunan seluas 135 m2 dan 111 m2, di
                           Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1986, NJOP Rp
                           119.745.000
                        7. Tanah & Bangunan seluas 145 m2 & 100 m2, di
                           Kodya JAKARTA SELATAN, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1998, NJOP Rp
                           159.190.000
                        8. Tanah seluas 800m2, di Kabupaten PANDEGLANG,
                           yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan
                           tahun 1985, NJOP Rp 160.000.000
                        9. Tanah & Bangunan seluas 2875 m2 & 300 m2, di
                           Kabupaten TANGERANG, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1998, NJOP Rp
                           1.142.800.000
                       10. Tanah & Bangunan seluas 1283 m2 & 300m2, di
                           Kodya JAKARTA UTARA, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1996, NJOP Rp
                           3.017.616.000
                       11. Tanah & Bangunan seluas 2331 m2 & 256 m2, di
                           Kodya JAKARTA BARAT, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1990, NJOP Rp
                           2.884.345.000
                       12. Tanah & Bangunan seluas 2470 m2 & 256 m2, di
                           Kodya JAKARTA BARAT, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1990, NJOP Rp
                           2.924.340.000
                       13. Tanah & Bangunan seluas 2470 m2 & 500 m2, di
                           Kodya JAKARTA BARAT, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1997, NJOP Rp
                           3.015.590.000
                       14. Tanah & Bangunan seluas 1500 m2 & 250 m2, di
                           Kodya JAKARTA UTARA, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1998, NJOP Rp
                           3.528.000.000
                   b. KAPAL LAUT > 10.000 DWT ..Rp 0
              B. HARTA BERGERAK
                   a. ALAT TRANSPORTASI .Rp 1.553.000.000
                        1. MOBIL, merk T. LOCRUISER, tahun pembuatan
                           1982, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun 1982, nilai jual Rp 75.000.000
                        2. MOBIL, merk DAIHATSU FEROZA, tahun pembuatan
                           1995, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun 1995, nilai jual Rp 50.000.000
                        3. MOBIL, merk VOLVO, tahun pembuatan 1997, yang
                           berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
                           1997, nilai jual Rp 200.000.000
                        4. MOTOR, merk HONDA ASTREA, tahun pembuatan
                           1992, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun 1992, nilai jual Rp 4.000.000
                        5. MOTOR, merk HONDA ASTREA, tahun pembuatan
                           1994, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun nilai jual Rp 5.000.000
                        6. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
                           pembuatan 1992, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1992, nilai jual Rp
                           4.000.000
                        7. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
                           pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1993, nilai jual Rp
                           4.000.000
                        8. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
                           pembuatan 1994, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1994, nilai jual Rp
                           5.000.000
                        9. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
                           pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1993, nilai jual Rp
                           4.000.000
                       10. MOBIL, merk T. KIJANG KF50, tahun pembuatan
                           1995, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun 1995, nilai jual Rp 60.000.000
                       11. MOBIL merk V.W.1200, tahun pembuatan 1961,
                           yang berasal dari HIBAH, perolehan tahun 1961,
                           nilai jual Rp 75.000.000
                       12. MOBIL, merk T. KIJANG KF 80 LG, tahun
                           pembuatan 1997, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1997, nilai jual Rp
                           110.000.000
                       13. MOBIL, merk TOYOTA, tahun pembuatan 1980, yang
                           berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
                           1990, nilai jual Rp 75.000.000
                       14. MOBIL, merk KIJANG, tahun pembuatan 1998, yang
                           berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
                           1998, nilai jual Rp 100.000.000
                       15. MOBIL, merk PAJERO, tahun pembuatan 1997, yang
                           berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
                           1997, nilai jual Rp 300.000.000
                       16. MOBIL , merk TOYOTA CROWN, tahun pembuatan
                           1997, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun 1997, nilai jual Rp
                           300.000.000
                       17. MOBIL, merk KIJANG, tahun pembuatan 1997, yang
                           berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
                           1997, nilai jual Rp 70.000.000
                       18. MOBIL, merk NISSAN, tahun pembuatan 1992, yang
                           berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun
                           1992, nilai jual Rp 100.000.000
                       19. MOTOR, merk HONDA ASTREA, tahun pembuatan
                           1992, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun 1992, nilai jual Rp 3.000.000
                       20. MOTOR, merk ASTREA GRAND, tahun pembuatan
                           1993, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           perolehan tahun 1993, nilai jual Rp 3.000.000
                       21. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
                           pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1993, nilai jual Rp
                           3.000.000
                       22. MOTOR, merk HONDA ASTREA GRAND, tahun
                           pembuatan 1993, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, perolehan tahun 1993, nilai jual Rp
                           3.000.000
                   b. LOGAM MULIA, BATU MULIA, BARANG -BARANG SENI,
                      BARANG-BARANG ANTIK ..Rp 777.500.000
                        1. Yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan
                           dari tahun 1968 sampai dengan 1978, dengan
                           nilai jual Rp 508.000.000
                        2. Yang berasal dari HIBAH, perolehan tahun 1968,
                           dengan nilai jual -
                        3. Yang berasal dari WARISAN, perolehan tahun
                           1957, dengan nilai jual Rp 269.500.000
                   c. PETERNAKAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN, PERTANIAN,
                      KEHUTANAN, PERTAMBANGAN ..Rp 0
                   d. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 32.000.000.000
                        1. SPBNU: 34-12803 ; 34 - 11703, yang berasal
                           dari HASIL SENDIRI, sejumlah 2 UNIT, perolehan
                           tahun 1982, nilai jual Rp 8.000.000.000
                        2. SPBNU: 34-11601, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, sejumlah 1 UNIT, perolehan tahun
                           1990, nilai jual Rp 3.000.000.000
                        3. SPBNU:34-11707, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, sejumlah1 UNIT, perolehan tahun 1998,
                           nilai jual Rp 4.000.000.000
                        4. SPBNU: 34-10201, yang berasal dari HASIL
                           SENDIRI, sejumlah 1 UNIT, perolehan tahun
                           1988, nilai jual Rp.4.000.000.000
                        5. ARLOJI, yang berasal dari HASIL SENDIRI,
                           sejumlah 10 BUAH, perolehan tahun 1970, nilai
                           jual Rp.500.000.000
                        6. ALAT-ALAT RUMAH TANGGA, yang berasal dari
                           HASIL SENDIRI, sejumlah 1 SET, perolehan tahun
                           1992, nilai jual Rp.500.000.000
                        7. SPBU:34-14403:34-14401:34-15805, yang berasal
                           dari HASIL SENDIRI, sejumlah 3 UNIT, perolehan
                           tahun 1994, nilai jual Rp.12.000.000.000
              C. SURAT BERHARGA
                   1. Tahun investasi 1979, yang berasal dari HASIL
                      SENDIRI nilai jual Rp.737.586.660
              D. GIRO SERTA KAS LAINNYA
                   1. Yang berasal dari HASIL SENDIRI dengan nilai
                      Rp.824.396.101
              E. PIUTANG ...Rp 0
                 TOTAL HARTA (II) Rp 60.201.915.761
        II. HUTANG . ..Rp 392.600.277
              1. Hutang dalam bentuk USAHA sebesar Rp 392.600.277
        III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 59.809.315.484
       
   Jakarta, 12 April 2001
   
   MENGETAHUI,
   KOMISI PEMERIKSA KEKAYAAN
   PENYELENGGARA NEGARA
   KETUA DATA DIPROSES OLEH,
   SEKRETARIAT JENDERAL
   KOMISI EMERIKSA KEKAYAAN
   PENYELENGGARA NEGARA
   KEPALA BIRO DATA
   
   (JUSUF SYAKIR) (DEDDY ROOSADIONO)

Kekayaan Pribadi Susilo Bambang Yudhoyono Rp 4,5 Milyar tahun 2004

Pada tahun 2004, harta kekayaan Susilo Bambang Yudhoyono mencapai Rp 4,5 Milyar lebih berdasarkan audit KPK.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0409/01/Politikhukum/1243868.htm
Rabu, 01 September 2004
Yudhoyono dan Hasyim Muzadi Klarifikasi Kekayaan
Jakarta, Kompas – Calon presiden dari Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dan calon wakil presiden dari PDI-P, Hasyim Muzadi, datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (31/8), untuk mengklarifikasi kekayaan yang mereka miliki. Kekayaan yang dimiliki Yudhoyono meningkat menjadi Rp 4,567 miliar dan kekayaan yang dimiliki Hasyim Muzadi menjadi Rp 7,696 miliar.
Kedua calon ini datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara terpisah. Yudhoyono datang pagi hari pukul 10.00 didampingi dua orang yang ditunjuk sebagai kuasanya. Yudhoyono diperiksa tim pemeriksa aset yang dipimpin Sjahruddin Rasul. Adapun Hasyim datang ke KPK pukul 16.00 dan diperiksa tim pemeriksa yang dipimpin Erry Rijana Hardjapamekas. KPK akan mengumumkan kekayaan keempat calon presiden dan cawapres tanggal 3 September.
Jumlah kekayaan Yudhoyono setelah dikoreksi KPK menjadi Rp 4,567 miliar (M), naik sebanyak Rp 25 juta dari laporan kekayaannya setelah mengakhiri masa jabatan Menko Polkam Rp 4,542 M. Kekayaan itu terdiri atas harta berupa tanah dan bangunan Rp 1,184 M. Harta bergerak berupa alat transportasi sebesar Rp 807 juta; logam mulia, batu mulia, barang seni, dan barang antik Rp 46,4 juta; harta bergerak lainnya Rp 29 juta yang sudah disesuaikan dengan harga pasar/depresiasi nilai; uang tunai, deposito, giro, tabungan Rp 2,761 M. Total harta Rp 4,829 M lalu dikurangi kredit mobil satu unit Rp 261,142 juta, total kekayaan Yudhoyono sebesar Rp 4,567 M.

Tak Lagi Jadi Presiden, SBY Diminta KPK Laporkan Harta Kekayaan

news.liputan6.com — Selasa, 04 November 2014 19:18 — Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini belum juga melaporkan perubahan harta kekayaannya melalui [Laporan Harta Kekayaan](2128899 "") Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Padahal, SBY yang secara resmi sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden sejak 20 Oktober lalu memiliki kewajiban untuk melaporkan perubahan harta kekayaannya."Presiden 2009-2014, setelah lengser belum melapor," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi di kantornya, Jakarta, Selasa (4/11/2014).Meski begitu, lanjut Johan, SBY memiliki waktu 3 bulan untuk melaporkan perubahan aset miliknya selama menjadi presiden. Dan itu terhitung sejak 20 Oktober 2014. KPK pun mengimbau SBY segera melaporkan LHKPN."Ada 3 bulan waktu untuk melapor. Sekarang belum 3 bulan. Kita imbau lapor LHKPN setelah tidak menjabat," imbuh dia.Selain SBY, KPK juga mengimbau para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II untuk melaporkan perubahan LHKPN selama menjabat. Hingga kini, KPK baru menerima 14 laporan yang diserahkan. 4 Nama terakhir yang melapor adalah mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini, mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim.Berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 dan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setiap penyelenggara negara diwajibkan melaporkan harta kekayaan ke KPK setelah dilantik dan ketika sudah tidak lagi menjabat. Kewajiban ini sudah berlaku sejak 1999.Ada pun penyelenggara negara yang dimaksud dalam UU itu adalah, [pejabat negara](2126732 "") pada lembaga tertinggi negara, pejabat negara pada lembaga tinggi negara, menteri, gubernur, hakim, serta pejabat lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Kekayaan Jokowi Rp 29,8 M, Utang Rp 1,9 M

Warta Kota - Calon presiden pasangan nomor urut dua Joko Widodo di tengah warga ketika berkampanye ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (30/6). Joko Widodo yang berpasangan dengan calon wapres Jusuf Kalla tersebut berkampanye ke sejumlah pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di Jakarta dan Tangerang Selatan serta bertemu dengan buruh di Cikupa Tangerang, Banten untuk menggalang dukungan dalam rangka memenangkan Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Warta Kota/henry lopulalan
 presiden-jokowi-saksikan-penandatanganan-mou-ntt-dan-dki_20141221_140900.jpg
Presiden Jokowi Saksikan Penandatanganan MoU…
 presiden-jokowi-resmikan-pusat-sejarah-konstitusi_20141219_220233.jpg
Presiden Jokowi Resmikan Pusat Sejarah Konstitusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan data yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi, Calon Presiden Joko Widodo memiliki kekayaan senilai Rp 29,8 miliar atau tepatnya Rp 29.892.946.012 dan USD 27.633. Sementara utang Jokowi adalah Rp 1.936.939.782
Berikut adalah rincian kekayaan harta Joko Widodo yang dibacakan sendiri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam acara pengumuman laporan kekayaan calon presiden dan wakil presiden.
I. Harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebanyak 24 bidang senilai Rp 29.453.455.000
II. Alat Transportasi sebanyak 12 unit senilai Rp 954.500.000
II. Usaha senilai Rp572.440.076
IV. Logam Mulia sebanyak 16 buah senilai Rp 27.200.000
V. Batu Mulia sebanyak empat buah senilai Rp 15.000.000
VI. Harta bergerak lainnya sebanyak 83 unit senilai Rp 319.150.000
VII. Uang tunai, deposito, tabungan, giro dan setara kas lainnya sebanyak 16 rekening senilai Rp 488.140.718 dan tiga rekening senilai 27.633 dolar AS
VIII. Utang senilai Rp 1.936.939.782
Total nilai harta kekayaan Joko Widodo adalah Rp29.892.946.012 dan 27.633 dolar AS.

---

No comments:

Post a Comment