Eko Patrio Akan Bikin Teh Ninih Penjual Getuk Jadi
Penyanyi Dangdut Beken
Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Jakarta - Eko Patrio yang kini anggota DPR dari Fraksi
PAN berniat mengorbitkan Ninih (18) penjual getuk di jembatan penyeberangan
Kuningan di dekat Pasar Festival, Jakarta. Eko menyiapkan lagu dangdut untuk
Ninih.
"Ninih akan nyanyi lagu dangdut," kata Eko,
Selasa (23/12/2014).
Eko tak main-main, setelah melihat Ninih tampil di TV,
dia kemudian mengontaknya. Ninih juga sudah menandatangani kontrak dengan
manajemen Eko.
"Pencipta lagunya sudah menawarkan lagu ciptaannya
ke penyanyi-penyanyi terkenal. Dan Teh Ninih akan diberikan lagunya. Semuanya
Ninih yang ngolah pokoknya," tutur Eko.
"Saya menyalurkan bakatnya saja," tambahnya.
Ninih sehari-hari berjualan getuk di jembatan Kuningan.
Ninih saat diwawancarai mengaku hanya membantu ibunya di Indramayu. Ninih
kemudian ramai menjadi bahan pemberitaan karena cantik dan berdagang getuk.
Mamuju Pos - Lalu lalang orang di jembatan penyeberangan Jl.
HR. Rasuna Said, Jaksel, pagi ini belum ramai. Tapi sejumlah pedagang sudah
mulai sibuk menjajakan dagangannya.
Salah satunya Turinih (18). Gadis asal Indramayu penjual
penganan khas Jawa ini sudah siap melayani pembeli. Ninih panggilan sapaannya,
saban hari mulai berdagang sekitar pukul 05.30 atau 06.00 WIB. "Biasanya
sama kakak jualan," katanya saat berbincang, Jumat (28/11/2014).
Ninih menjual tiwul, cenil, getuk, ketan hitam dan lupis.
Ada dua bakul yang dibawa anak ke-3 dari 5 bersaudara ini, salah satu bakul
berisi makanan yang sudah dikemas. "Bisa milih bu, kalau mau nggak pakai
getuk," kata Ninih kepada pembelinya yang menginginkan kombinasi paket
penganan hanya tiwul dan cenil.
Ninih menjual satu kemasan penganan seharga Rp5 ribu.
Tidak banyak untung yang bisa didapat dari dagangannya. "Ngga pasti
untungnya, rata-rata (untung) bersihnya Rp50 ribu," lanjutnya bercerita.
Keuntungan itu digunakan lagi oleh Ninih dan kakaknya
Lina membeli modal dagangan. Dia memang biasa membantu kakaknya meracik olahan
penganan. "Saya bantu-bantu aja, sekalian jualan bareng. Tapi hari ini
kakak lagi ga jualan, lagi sakit," imbuh gadis tamatan SD ini.
Sudah 6 bulan Ninih berjualan di kawasan kuningan.
Jembatan penyeberangan tempatnya berdagang selalu berpindah-pindah. "Cari
tempat yang paling ramai aja, yang banyak turun dari busway," tuturnya.
Saat merantau ke Ibu Kota, Ninih sempat menjadi pelayan
di warteg pool taksi di Bekasi. Tapi kemudian dia memilih berhenti kerja lantas
kembali ke kampung dan akhirnya memilih ikut berjualan getuk.
"Nanti uangnya dikumpulin dikirim ke orang tua di
kampung," sebut gadis yang bercita-cita menjadi TKW di Taiwan ini.
No comments:
Post a Comment