Rusia menahan tokoh utama oposisi
Alexei Navalny melalui akun twitternya mengajak kalangan
oposisi untuk terus menentang Presiden Vladimir Putin.
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ditahan saat
menggelar unjuk rasa di Moskow beberapa jam setelah hukuman dalam kasus
penipuan ditangguhkan.
Saudara lelakinya, Oleg, telah dijatuhi hukuman penjara
3,5 tahun atas tuduhan yang sama.
Navalny telah mengunggah fotonya saat menggelar
demonstrasi di lapangan Manezh dan itu adalah fotonya yang terakhir sebelum dia
ditangkap.
Dia sejak awal mengatakan hukuman terhadap dirinya lebih
bermotif politik dan terkait sikap oposisinya terhadap Presiden Vladimir Putin.
Navalny telah meminta pendukungnya untuk "turun ke
jalan" setelah dia ditangkap.
Aparat kepolisian menghadang kelompok unjuk rasa
penentang Putin di lapangan Manezhka.
Dia kemudian menulis dalam akun twitternya, "Saya
memang dikenai tahanan rumah. Tetapi hari ini saya ingin bergabung dengan
kalian (dalam unjuk rasa). Itulah sebabnya saya bergabung ke (lapangan)
#Manezhka".
Ketika dia tiba di lokasi unjuk rasa, polisi langsung
menahan pemimpin oposisi dan menempatkannya dalam mobil tahanan polisi.
Kasus penipuan
Setelah ditangkap, dia mengirim tulisan dalam twitternya,
"Saya meminta semua tidak meninggalkan Manezhka sampai polisi memaksanya.
Mereka tidak bisa menahan aksi kita."
Alexei Navalny sangat marah ketika saudaranya, Oleg,
dihukum penjara dalam kasus penipuan.
Bersama istrinya, Alexei Navalny dalam sebuah unjuk rasa
menentang Putin pada 2013 lalu.
Dia menuduh Presiden Vladimir Putin menjadikan
keluarganya sebagai target dengan tujuan melemahkan aksi perlawanannya.
Jaksa penuntut sebelumnya menuntut 10 tahun penjara atas
Alexei Navalny dan delapan tahun untuk saudaranya, Oleg, dalam tuduhan kasus
penipuan.
Namun demikian, hukuman Alexei Navalny diubah menjadi
tahanan rumah sejak Februari lalu.
Pria 38 tahun ini adalah tokoh oposisi Rusia dan menjadi
peraih suara terbanyak nomor dua dalam pemilihan walikota Moskow tahun lalu
dengan meraup 27% suara.
Selama ini dia dikenal pula sebagai penulis blog yang
sering mengungkap dugaan kasus korupsi di Rusia. (BBC)
No comments:
Post a Comment