benang |
Inflasi Naik, Sektor Manufaktur Melambat Akibat Kenaikan
Harga BBM
Para ekonom memperkirakan inflasi akan terus naik dalam
beberapa minggu mendatang tapi kemudian turun lagi tahun depan.
Cetak
JAKARTA—
Tingkat inflasi di Indonesia melonjak dan aktivitas
manufaktur menurun ke titik terendah menyusul kenaikan bahan bakar minyak
(BBM), menurut data yang dikeluarkan Senin (1/12).
Inflasi November melonjak menjadi 6,23 persen tahun per
tahun dari 4,83 persen pada Oktober, menurut data dari Badan Pusat Statistik
(BPS). Para ekonom memperkirakan inflasi akan terus naik dalam beberapa minggu
mendatang tapi kemudian turun lagi tahun depan.
Kenaikan harga BBM juga berkontribusi pada perlambatan
aktivitas manufaktur, yang telah melemah dalam beberapa bulan terakhir akibat
jatuhnya permintaan, menurut Indeks
untuk Indonesia dari HSBC.
Ukuran indeks turun menjadi 48.0 pada November dari 49,02
pada Oktober, atau terendah sejak peluncuran indeks pada 2001. Angka di bawah
50 mengindikasikan kontraksi, sementara di atas itu menandakan pertumbuhan.
"Kenaikan harga-harga BBM bersubsidi mungkin telah
meningkatkan harga-harga, meski kita mencatat bahwa baik permintaan domestik
dan eksternal telah melemah bahkan sebelum kenaikan," ujar ekonom HSBC Su
Sian Lim.
Dalam catatan yang lebih positif, data resmi yang dirilis
Senin menunjukkan neraca perdagangan Indonesia mengayun menjadi surplus kecil
US$20 juta pada Oktober dari defisit $270 juta pada bulan sebelumnya karena
turunnya harga-harga minyak bumi memangkas tagihan impor. (AFP)/VOA)
No comments:
Post a Comment