(Bagian ke seratus lima puluh tujuh, Depok, Jawa Barat,
Indonesia, 06 Desember 2014, 02.47 WIB)
Innalilahi Wainnailaihi Rojiun.
(setiap mahluk hidup yang bernyawa pasti akan mati , (kembali
ke maha pencipta /meninggal/ all human being (species) wold be die (going back to
God almighty/passed away)
Sebagai orang beriman (Muslim), tentu kita percaya pada
takdir dan nasib perjalanan hidup kita di dunia, mulai kita dilahirkan sampai
kita menemui ajal (meninggal dunia).
Seperti diungkapkan para Ustad (guru/ulama) yang
memberikan tauziahnya (ceramah) di Radio dan Televisi Rodja, 50.000 tahun
sebelum Allah subhanawataala menciptakan langit , dan bumi serta seluruh
semesta alam, maka Allah sudah menuliskan seluruh isi takdir dan nasib
perjalanan hidup manusia (Species), dan perjanan isi semesta alam, bahkan daun
yang jatuh dari dahan pohon pun sudah tercatat di buku ‘’ ahlaul mahfush’’ .
Jadi, nasib perjanan itu sudah ada, dan hanya hak
preogatf Allah saja yang bisa merubah nasib perjalanan itu, bila ada permintaan
melalui doa-doa dari para hambanya.
Ada rekan saya yang baru saya kenal, dia ini secara rutin
mengantar istrinya cuci darah di rumah sakit esnawan antariksa, milik angkatan
udara di kawasan Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, setiap Rabu dan sabtu
siang.
Bapak warga cibubur ini bercerita, kalau istrinya terkena
gagal ginjal akibat ‘’keracunan obat’’. Semula istrinya adalah pasien rumah
sakit pasar rebo, Jakarta Timur, namun karena jumlah mesin pencuci darah di
pasar rebo sedikit sehingga tidak cukup menampung banyak pasien , sehingga dia
diromendasikan ke rumah sakit Esnawan.
Bapak yang selalu mengikat istrinya di sepeda motornya
dengan stagen (kain selendang) agar istrinya yang dalam kondisi lemah agar
tidak terjatuh ini pernah menawaarkan, kalau-kalau Istri saya berkeinginan
menitipkan untuk membeli obat-obat tambahan. Biasanya, setiap pasien gagal
ginjal usai dicuci darah selama 4 jam selalu di suntik berbagai obat-obatan
anti biotilk dan berbagai obat tambahan vitamin, di luar obat generik yang
resepnya diberi dokter Hemo dialysis(dr HD) yang semua di cover asuransi, baik asuransi
PTAskes, maupun asuransi BPJS, obat tambahan ini biasanya seharga total Rp
120.000 , yang kata Bapak ini kalau dibeli di toko obat di kramat Jati atau di
Pramuka bisa jauh lebih murah.
Sabtu, bulan lalu terakhir usai cuci darah Ibu ini Nampak
sempoyongan, kondisi badannya sangat lemah.”tekanan darah tinggi istri saya
210/90, dan dia tidak suka minum obat darah tinggi yang diberikan dokter.’’
“Jangan, obat darah tinggi itu harus diminum setiap hari
bagi kita penderita darah tinggi dan diabetes yang komplikasinya sampai ke
darah tinggi, kalau ngak diminum nanti bisa berkomplikasi ke jantung’’, kata
saya.
Setelah mengikat badan istrinya ke badan dia, suami istri
ini meluncur ke rumahnya di bilangan cibubur, Gandaria, Jakarta Timur.
Serelah sempat tiga kali saya tidak bertemu lagi dengan
suami istri ini di rumah sakit esnawan. Saya sama istri saya pun saling lempar
pertanyaan kemana gerangan suami istri ini tidak muncul-muncul lagi. Innalilahi
wainnailai rojiun, ada kabar ibu beberapa orang anak yang masih kecil-kecil ini
telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Padahal suami Ibu ini pernah bertutur
pada istri saya, agar nanti Istrinya dan saya kalau mau sama pasang semino di
tangan di Rumah Sakit Kristen Indonesia (UKI) bareng-bareng (sama-sama). Belum
sempat pasang semino ibu ini sudah dipanggil Allah yang maha kuasa.
Begitu pula nasib Umat manusia, ada yang mengalami nasib
memiliki kekayaan berlimpah, karena selalu sukses bedagang, ada yang selalu
gagal sehingga selalu diliputi kekurangan harta, namun kekayaan dan kemiskinan
itu, dua-duanya adalah ujian dari yang maha kuasa, apakah ketika kita diberi
kekayaan berlebih akan digunakan kekayaan itu untuk ibadah di Jalan Allah,
memberi sadaqoh (sumbangan) kepada fakir miskin, berdarma bakti kepada kedua
orang tua kita, membantu saudara-saudara kita yang kini menderita kesulitan.
Kalau kita menderita kesusahan harta (miskin), kita diuji
apakah kita bersabar, tidak cepat putus asa dari berbagai usaha untuk bangkit
dari keterpurukan.
Bila kita kini tengah menderita sakit, tentu menurut para
Ustad, Allah tengah akan menaikkan derajat pada kita.
Bila kita kini menderita sakit. Pertama. Sakit itu
terjadi karena Allah ingin menaikkan derajat pada kita, kedua sakit itu bisa
terjadi karena Azhab dari Allah karena kita pernah berbuat dosa besar. Namun
kedua-duanya itu terjadi karena Allah sangat sayang pada kita, Allah ingin agar
dengan sakit itu kita semakin ingat pada Allah dan semakin memperkuat keimanan
kita (Taubat).
Salah satu penyakit yang melumpuhkan kita, adalah Gagal
Ginjal. Penyakit ini umumnya di derita akibat komplikasi darah tinggi,
diabetes, dan minum obat-obatan overdosis, atau minum obat tanpa resep dokter,
minum tonikum dan obat kuat, minuman dan makanan terlalu banyak bahan kimia
pengawet, dan komplikasi lain, atau menuman keras beralkohol atau Tuak (arak).
Biasanya bila tingkat kreatin pada darah kita tinggi,
angka diatas 2, ini salah satu gejala ginjal kita tidak bisa menyaring berbagai
makanan dan minuman dan racun di dalam tubuh, sehingga tingkat keratin (racun)
pada darah itinggi, dan bila ini terjadi,bisa menyebabkan kematian bagi
penderitanya, sehingga dia harus menjalani proses cuci darah (hemo dialysis)
tiga kali seminggu, paling sedikit dua kali seminggu, untuk membantu fungsi
ginjalnya yang rusak.
Dalam melakukan proses cuci darah, biasanya pasien di
pasangkan doublelement (alat pipa) di leher yang menyambungkan aliran darah
dari tubuh ke mesin.
Pemasangan doublelement ini dilakukan selain melalui cara
konvensional (melalui jarum) ke lengan
atau paha.
Cara doublement ini hanya bersifat sementara, antara tiga
bulan sampai setahun, cara yang lebih permanen adalah melalui semino di lengan,
semino adalah penyambungan arteri (aliran darah) di lengan kita.
Proses cuci darah biasa memakan waktu antara 4 – 5 jam
sekali proses.
Memang melakukan cuci darah ini bagai orang kecanduan ,
dilakukan secara rutin, agar kualitas hidup kita terjaga, paling tidak ginjal
kita bisa terus bekerja, walau digantikan fungsinya dengan mesin.
Lalu apa yang kita lakukan dengan empat jam telentang di
kasur itu , apakah kita hanya melamun saja memikirkan nasib hidup kita. Tentu
saja kalau kita membaca surah Wal Ashr, Demi masa, Wal ashr (demi masa) dsb,
maka kita tidak diperbolehkan membuang waktu percuma.
Kita bisa banyak berzikir, ishtighfar, baca surah
Al-Ihlas, membaca alquran, melihat , mendengar Radio dan TV Rodja (melalui head
phone), membaca al-quran, membaca buku.
Bagi mereka yang tengah menderita sakit berat seperti
sakit gagal ginjal apalagi bagi mereka yang pernah terkena stroke, tentu secara
fisik tidak mampu lagi kerja ke kantor, pabrik atau mencangkul sawah, ladang,
atau mencari ikan di laut.
Terpaksa dia harus menyesuaikan diri dengan kondisi fisik
yang ada, tidak lagi tentunya kuat naik kendaraan umum bekerja di pabrik atau
kantor di tengah kemacetan lalu lintas di jalan.
Salah satu pekerjan yang bisa dilakukan adalah dengan
bekerja melalui rumah seperti menulis melalui blogs, berusaha melalui blogs
seperti menulis berbagai artikel yang kita muat melalui bogs yang kita miliki
sendiri atau melalui blogs orang lain atau melalui media on line orang lain.
Kalau kita buat blogs sendiri kita bisa muat lokasi iklan melalui kerjasama
pola marketing dengan program affiliate.
Memang tidak ada satu pun usaha bisnis kita melalui rumah
bisa berjalan dengan mudah, namun dilakukan melalui proses usaha dan kerja
keras, jangan putus asa kalau gaga;, tentu nantinya akan menemui keberhasilan,
dan bila kita selalu menemui kegagalan yang berulang-ulang, namun jangan cepat
putus asa, harus bersabar, coba lagi dan terus berusaha. Harus diingat Allah
sudah menentukan kadar rezeki yang akan kita peroleh. Dan rezeki itu tidak
harus berupa materi dan kekayaan , kemudahan, kesehatan, dan kita masih
bernafas juga rezeki dari Allah Maha Penguasa.
Ksengsaraan, usaha, bersabar, hanya berlaku bagi Umat
manusia selagi dia hidup di dunia, namun di akherat bila mereka masuk surga,
maka akan hidup berbahagia selamanya , bila masuk neraka, maka akan disiksa
sesuai kadar dosa yang telah diperbuatnya.
Oleh sebab itu agar kita selamat hidup di dunia dan di
akherat, maka Allah memerintahkan kita hidup sesuai petunjuk dari kitab suci Al
Quran dan As Sunnah Nabi Muhammad SAW.
No comments:
Post a Comment