Muhammad Jusuf Kalla |
Munas Tandingan Golkar Serukan Pembubaran KMP dan KIH
VIVAnews - Musyawarah Nasional IX Partai Golongan Karya
tandingan kubu Agung Laksono menghasilkan sejumlah rekomendasi dan sikap
politik, Minggu 7 Desember 2014 malam. Salah satunya sikap Partai Golkar
tentang dua kubu koalisi di parlemen yang saling berhadapan, yakni Koalisi
Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Sidang pleno komisi C merekomendasikan, bubarkan
keberadaan KMP dan KIH yang membelenggu anggota DPR serta kedaulatan
fraksi," kata Yani Iksas, perwakilan Komisi C di hadapan peserta Munas
yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Selain sikap politik mengenai dua kubu koalisi di
parlemen itu, hasil sidang pleno Komisi C merekomendasikan agar partai Golkar
mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung dan mendukung pemerintahan
Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Memperjuangkan pemilihan kepala daerah secara
langsung dan Partai Golkar mendukung pemerintahan hasil pemilu 2014,"
ujarnya.
Poin rekomendasi lainnya yaitu, Golkar mendukung
pemberantasan korupsi dan mendukung KPK serta Kejaksaan dalam penegakan hukum.
Setelah rekomendasi itu disampaikan dan disepakati oleh peserta Munas, kemudian
ketua Steering Committee Munas IX Partai Golkar mengetuk palu untuk sebagai
tanda sah.
Munas tengah diskors 15 menit untuk lobi-lobi menjelang
pemungutan suara calon ketua umum. Sebelumnya, tiga kandidat ketua umum
memaparkan visi-misi mereka, yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus
Gumiwang Kartasasmita.
Sementara itu, setelah Munas ini menghasilkan ketua umum,
hasil Munas Golkar ini rencananya akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM
pada Senin 8 Desember 2014 besok.
Priyo Ungkap "Peran" Wapres Jusuf Kalla di
Munas Ancol
VIVAnews - Anggota Presidium Penyelamat Partai Golongan
Karya, Priyo Budi Santoso, menyatakan pelaksanaan Munas IX Partai Golkar yang
digelar di Ancol, Jakarta Utara, sah dan legal.
Munas Ancol, menurut dia, juga memperoleh dukungan dari
Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I dan II. Juga organisasi massa yang mendirikan
dan didirikan Golkar.
"Kami juga berterima kasih Kapolri izinkan
pelaksanaan, Menkopolhukam juga menjamin," kata Priyo di arena Munas,
Minggu 7 Desember 2014.
Priyo juga mengklaim mantan ketua umum Golkar yang kini
menjabat sebagai Wakil Presiden, Jusuf Kalla, telah memberikan berbagai
pandangan untuk kesuksesan Munas. Priyo juga yakin atas legalitas Munas.
"Munas di sini sah. Karena itu segala hal ingin saya
beritahukan ke DPD I dan II," ujarnya.
Priyo menegaskan bahwa posisi DPP hasil Munas Bali maupun
di sini adalah status quo. Karena itu, keduanya tidak berwenang melakukan
penggeseran, pembentukan kepengurusan atau pergantian apa pun.
"Sejauh menyangkut struktur DPP, sampai nanti
pemerintah dan negara, Menkumham sahkan munas pengurus yang sah," katanya.
No comments:
Post a Comment