Pemimpin: Enam Orang Bersenjata, Tiga Polisi Tewas Di
Chechnya Rusia
Moskow (Antara/Reuters) - Setidaknya enam orang
bersenjata dan tiga polisi tewas dalam pertempuran senjata di mana satu
bangunan diserbu di ibu kota Chechnya, Grozny, Kamis, kata pemimpin wilayah
Rusia selatan yang bergolak.
Serangan, sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin
menyampaikan pidato kenegaraan tahunan di Moskow itu, menggarisbawahi situasi
keamanan yang rapuh di Chechnya lebih dari satu dekade setelah ia mengirim
pasukan untuk menumpas separatis di sana.
Pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin, Ramzan Kadyrov,
menulis di akun Instagrammnya bahwa "enam teroris dimusnahkan"
setelah mereka melepaskan tembakan di satu mobil patroli polisi, menewaskan
tiga petugas, dan kemudian menyerbu kantor perumahan media lokal.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia di
Moskow mengatakan, operasi yang tidak ditentukan itu masih berlangsung di
Grozny, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
Kantor berita Rusia Tass mengutip Kadyrov mengatakan,
beberapa orang bersenjata tetap bersembunyi di satu sekolah di pusat kota.
Tidak jelas apakah sandera itu telah dicomot.
Satu video yang diposting di YouTube menunjukkan apa yang
tampaknya menjadi rekaman dari bentrokan itu. Video Ini menyarankan penyerang
memasuki Grozny sebagai tindakan "pembalasan" atas apa yang
disebutnya penindasan Muslimah.
Kadyrov terus mencengkeram Chechnya setelah perang
separatis pada 1994-1996 dan 1999-2000, namun pemberontakan Islam telah
tersebar di mayoritas Muslim Kaukasus Utara, didorong dengan campuran semangat
keagamaan dan kemarahan atas korupsi serta dugaan pelanggaran hak asasi
manusia.
Pada Oktober, lima polisi tewas dan 12 luka-luka di
Grozny ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan bomnya saat para petugas
mendekatinya meminta surat identifikasi.
No comments:
Post a Comment