Wilayah ISIS |
Perang melawan ISIS 'selama mungkin'
John Kerry mengatakan serangan NI mengancam nilai-nilai
negara koalisi internasional.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry,
mengatakan bahwa perang melawan kelompok militan yang menamakan Negara Islam
atau ISIS, akan berlangsung sepanjang yang diperlukan.
Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan koalisi
internasional untuk melawan Negara Islam di markas NATO di ibukota Belgia,
Brussel, Rabu 3 Desember.
Menurut Kerry, kelompok militan itu mengancam nilai-nilai
dasar yang dianut 60 negara yang tergabung dalam koalisi, namun upaya sejauh
ini sudah ada hasilnya.
"Hasil dari komitmen kita akan dinilai dalam
beberapa tahun ke depan, namun upaya kita sudah berdampak," jelasnya.
"Dua bulan serangan sudah melemahkan kepemimpinan
Daesh (akronim untuk NI) dan menyebabkan kerusakan atas kapabilitas logisitik
dan operasinya," tambah Kerry.
Serangan udara
Serangan udara atas posisi-posisi Negara Islam dianggap
membawa dampak.
Pertemuan di Brussel antara lain membahas upaya untuk
mengurangi masuknya para pejuang asing ke Irak dan Suriah.
Di sela-sela pertemuan, Kerry juga bertemu langsung
dengan Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, yang dilaprokan meminta 'dukungan
yang banyak' agar mampu menumpas NI.
Masih ada perbedaan antara Amerika Serikat dan Turki
dalam menghadapi NI karena Ankara membutuhkan ditetapkannya kawasan yang aman
di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, sebelum pangkalan mereka digunakan
untuk melakukan serangan udara. (BBC)
No comments:
Post a Comment