Semakin Banyak Warga AS Belanja Online
Lebih sedikit orang yang keluar masuk toko untuk
berbelanja, dan lebih banyak yang belanja online atau di Internet.
Kesulitan keuangan dan bergesernya kebiasaan belanja
warga Amerika berdampak pada
profitabilitas dari bisnis yang tidak sama dari satu bisnis ke bisnis lainnya.
Wal-Mart dan produsen mainan, Mattel, terus berjuang
karena warga Amerika lebih berhati-hati belanja mereka akibat keadaan ekonomi
yang tidak pasti. Namun Amazon.com meraih keuntungan karena semakin banyak
konsumen memilih belanja online daripada datang ke toko.
Tren ini jelas terlihat selama musim belanja masa liburan
yang lalu, pada antara November hingga Desember, dimana saat itu peritel meraih
40 persen dari keseluruhan penjualan tahunannya. Namun di mana dan bagaimana
warga Amerika membelanjakan uangnya selama bulan-bulan terakhir itu telah
bergeser. Lebih sedikit orang keluar masuk toko selama musim liburan, dan lebih
banyak yang belanja online atau di Internet.
Belanja online meningkat 10 persen menjadi US$46.5 milyar
pada November dan Desember, menurut perusahaan riset Comscore. Sementara itu
penjualan di toko meningkat hanya 2.7 persen menjadi $265.9 milyar, menurut
ShopperTrak, yang memantau data 40.000 toko di Amerika. Dan jumlah konsumen
menurun 14.6 persen.
“Perilaku konsumen berubah dengan cepat. Sementara
tingkat belanja di toko jatuh, pembelian online meningkat,” kata CEO Mattel, Bryan
Stockton, dalam percakapan telepon dengan investor, akhir pekan lalu.
Wal-Mart juga mengantisipasi hasil yang mengecewakan.
Peritel terbesar di dunia ini mengatakan akhir pekan lalu, pendapatan kwartal
keempat tahun fiskal lalu dan juga tahunan, sedikit di bawah perkiraan terendah
yang dibuatnya. (VOA)
No comments:
Post a Comment