FuadAmin |
Fuad Amin Ditangkap, Warga Cemas Bangkalan Rusuh
TEMPO.CO, Bangkalan - Ditangkapnya Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada
Selasa dinihari kemarin membuat sebagian warga Bangkalan cemas. (Baca berita
sebelumnya: Fuad Amin Ditangkap KPK, Ini Motif Suapnya)
Warga khawatir pendukung Fuad, bekas Bupati Bangkalan dua
periode, mengamuk. Walaupun sudah tidak menjadi orang nomor satu, Fuad masih
memiliki pengaruh kuat di Bangkalan. "Sekarang, setelah Fuad ditangkap
KPK, kami khawatir pendukung Fuad berbuat rusuh," kata Jauhari, warga Desa
Jaddih, Kecamatan Socah, Rabu, 3 Desember 2013.
Ketika pemilihan kepala daerah Bangkalan tahun 2012, ujar
dia, para pendukung Fuad membacok orang-orang yang dianggap tak sehaluan.
Pilkada itu akhirnya dimenangi secara mutlak oleh anak Fuad, Mohammad Makmun
Ibnu Fuad alias Ra Momon. (Baca: Hitung Duit Fuad Amin, KPK Butuh Waktu Tujuh
Hari )
Fuad sendiri terpilih menjadi anggota DPRD pada pemilu
legislatif, April lalu. Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu akhirnya
diangkat menjadi Ketua DPRD Bangkalan.
Menanggapi kekhawatiran warga, Wakil Kepala Kepolisian
Resor Bangkalan Komisaris Yanuar Herlambang mengatakan intelijen polisi belum
menemukan indikasi potensi rusuh pasca-penangkapan Fuad. "Belum ada
potensi ke sana," ujarnya. (Baca: Fuad Amin: Dugaan Ijazah Palsu sampai
Suap Migas)
Fuad dan dua orang lainnya ditangkap dalam sebuah operasi
tangkap tangan di rumahnya di Bangkalan. Menurut Wakil Ketua KPK Adnan Pandu
Praja, barang bukti penangkapan tersebut adalah uang Rp 700 juta. Dia
menuturkan pemberian uang sudah dilakukan berkali-kali sejak Fuad masih
menjabat
Bupati Bangkalan dua periode. "Ini suap yang sudah dilakukan
sejak perjanjian pada 2007," ujarnya. (Baca pula: Fuad Amin Ditangkap,
Kontrak Gas PT MKS Dievaluasi)
No comments:
Post a Comment