Burqa |
Ibu kota Xinjiang larang burqa di tempat umum
Seorang pengamat mengatakan pelarangan burqa di tempat
umum bisa memanaskan suasana di Urumqi.
Pemerintah ibu kota Provinsi Xinjiang, Urumqi, di Cina
barat berencana melarang pemakaian burqa di tempat-tempat umum.
Media pemerintah memberitakan pihak berwenang Urumqi sudah
setuju untuk melarang burqa, sebagai bagian dari upaya untuk menghilangkan
busana Muslim di kawasan yang banyak didiami oleh etnik Muslim Uighur tersebut.
Mayoritas wanita Muslim Uighur memakai jilbab yang
menampakkan wajah secara keseluruhan, namun makin banyak yang memakai burqa
-seperti di Arab Saudi dan Pakistan- yang hanya menampakkan bagian mata saja.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan pelarangan burqa di
tempat-tempat umum sudah disetujui parlemen Urumqi, hari Rabu (10/12).
Pemerintah Cina menuduh kelompok separatis Islam sebagai
penyebab gelombang kekerasan yang menewaskan ratusan orang dalam dua tahun
terakhir.
Para pegiat Uighur mengatakan kebijakan pemerintah Cina
yang represif, yang antara lain tidak mengakui keberagaman budaya, menjadi
penyebab memanasnya suasana di Xinjiang.
Ahli Cina di Universitas La Trobe di Melbourne, James
Leibold, mengatakan pelarang ini "bisa memanaskan" suasana dan
menambah ketegangan di Urumqi.
Kepada kantor beri
ta Reuters, Leibod mengatakan pelarangan
bisa menjadi "simbol resistensi". (BBC)
No comments:
Post a Comment