Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina kembali diserukan
BANDUNG, KOMPAS.com — Dukungan terhadap kemerdekaan
Palestina kembali diserukan oleh para pemimpin negara peserta Konferensi Asia
Afrika di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat (24/4/2015).
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyatakan kembali
mendorong penghentian kekerasan dan mendukung kemerdekaan Palestina.
"Mari kita gelorakan kembali semangat Bandung. Mari
kita lanjutkan perjuangan pemimpin kita 60 tahun lalu. Kekerasan harus
dihentikan. Kemerdekaan Palestina harus terus diperjuangkan," kata
Presiden Jokowi dalam acara puncak Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka,
Bandung.
Jokowi menyebutkan, semangat para pemimpin yang hadir
dalam Konferensi Asia Afrika pada 1955, seperti Presiden Indonesia Soekarno, PM
India Jawaharlal Nehru, PM Myanmar U Nu, masih dapat dirasakan.
"India adalah sebuah cita-cita, Pakistan adalah
sebuah cita-cita, Myanmar adalah sebuah cita-cita, Indonesia juga adalah sebuah
cita-cita. Cita-cita tentang kehidupan merdeka, adil, dan sejahtera yang
menginspirasi semangat Bandung. Dari kota ini, mereka menggelorakan perjuangan
kemerdekaan dan memperjuangkan kedaulatan. Begitulah sikap luhur para negawaran
pendahulu kita. Cita-cita mereka lebih besar dari zamannya," kata Jokowi.
Sikap dukungan terhadap Palestina kembali disinggung
Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab serta Ketua Uni Afrika sekaligus Presiden
Zimbabwe Robert Mugabe. "Afrika mendukung rakyat Palestina untuk
mendapatkan keadilan dan merdeka di negara mereka sendiri," kata Mugabe.
Sokongan terhadap Palestina dituangkan dalam Deklarasi
Palestina, salah satu dari tiga dokumen yang disepakati di forum KAA.
Sehubungan dengan itu, Presiden Joko Widodo menetapkan langkah untuk membuka
konsulat kehormatan di Ramallah, Tepi Barat.
Sokongan itu disambut baik oleh Perdana Menteri Palestina
Rami Hamdallah. Dia pun menyatakan bahwa sudah saatnya semua negara mengakui
Palestina.
Langkah konkret
Selain Palestina, Robert Mugabe menyoroti perlunya
langkah konkret untuk memperkuat kerja sama di kawasan Asia dan Afrika.
"Kita harus memperkuat kerja sama dan interaksi kita
agar bermanfaat bagi kawasan kita, untuk negara kita, dan rakyat kita,"
kata Mugabe.
Adapun Presiden Jokowi mengatakan, peta dunia sudah
berubah. Demikian pula tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di Asia
Afrika, seperti kemiskinan dan kesenjangan ekonomi yang dapat diatasi dengan
kerja sama.
"Kita menyadari bahwa cita-cita kita harus diraih
melalui kerja sama dan harus bermitra dengan negara lain. Sebagai Presiden
Indonesia yang memiliki 250 juta penduduk, Indonesia belum bebas dari kemiskinan
dan kami masih tertinggal dari negara maju di belahan bumi lain. Selain itu,
kita harus bahu-membahu meningkatkan kesejahteraan rakyat kita melalui kerja
sama ekonomi dan perdagangan," ujarnya.
Pengamat hubungan internasional dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI), Ganewati Wuryandari, mengatakan, negara-negara Asia dan
Afrika dapat menjadi kekuatan ekonomi baru jika dapat bekerja sama di bidang
ekonomi dan perdagangan.
Namun, syarat utamanya, kata Wuryandri, adalah
negara-negara peserta KAA harus menyelesaikan persoalan dalam negeri mereka,
seperti politik, ekonomi, dan konflik antar-negara peserta.
BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
mengaku bangga bisa menjadi khatib pada ibadah salat Jumat di Masjid Raya Jawa
Barat, Bandung, Jawa Barat, Jumat, (24/4/2015).
"Tentu ada rasa kebanggaan," kata pria yang
akrab disapa Aher ini di Bandung, Jumat, (24/4/2015).
Menurut Aher, momen ini sungguh tak bisa dilupakan.
Sebab, para jemaah salat Jumat adalah para tamu dan kepala negara Asia Afrika.
Selain itu, Presiden RI Joko Widodo turut menjadi jemaah.
"Ini kan sejarah hidup. Boleh jadi hanya sekali
dalam seumur hidup ceramah di depan Presiden RI dan di depan para kepala negara
se-Asia Afrika (yang beragama muslim)," kata Aher.
Aher mengatakan, salah satu poin yang disampaikan usai
perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 ini bisa melahirkan perdamaian
dan saling mempererat persaudaraan di antara negara-negara di seluruh dunia,
terutama di Asia Afrika.
"Pesannya, melahirkan perdamaian, pesan
persaudaraan, pesan kemanusiaan dan dalam kontek keislaman, diperkuat lagi
dengan persaudaraan atas nama agama," kata dia.
"Jadi, Asia Afrika itu dipersaudarakan dengan
persaudaraan keislaman dan persaudaraan keislaman sekaligus, karena ternyata
lebih dari separuh penduduk Asia Afrika adalah muslim," ujarnya.
Tak hanya dihadiri para tamu dan kepala negara Asia
Afrika, prosesi ibadah salat Jumat ini juga diikuti masyarakat Bandung.
Meski pengamanan berlangsung ketat saat KAA, tapi
masyarakat Bandung tak dilarang untuk beribadah salat Jumat bersama. Meski
begitu, pengamanan ketat tetap terlihat di masjid. Masyarakat yang memasuki
masjid diperiksa dan digeledah oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
No comments:
Post a Comment