!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Thursday, April 16, 2015

Tips melapangkan rezeki.


Perjalanan yang belum selesai (262)

(Bagian ke dua ratus enam puluh dua , Depok, Jawa Barat, Indonesia, 8 April 2015, 22.37 WIB)


Tips melapangkan rezeki.

Ada tiga hal yang paling penting bagi kita untuk melapangkan rezeki, dan dimudahkan segala kehidupan baik di dunia ,maupun selamat di akherat.
Pertama, kita harus bertakwa dan bertaubat pada Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan selama ini. Syarat menjadi orang yang bertakwa tentu saja, selain mengucapkan kalimat Tauhid Laillahailaulah Muhammadarasulallah (Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah Rasul utusan Allah), kemudian sholat lima waktu tepat pada waktunya, berpuasa pada bulan Ramadhan, membayar zakat, dan naik Haji bila mampu.
Kemudian, yang kedua menyambung silaturahim dengan saudaranya seiman, Orang tua atau saudara kandung, selain mempermudah datangnya rezeki juga memperpanjang umur (sisa umur akan berfaedah dan bermanfaat bagi sesama manusia dan semakin meningkat kualitas ibadah dan bertaubat).
Selain itu berinfak (sedakoh) sebagian rezeki yang diperoleh untuk orang miskin, anak yatim miskin, kedua orang tua, dan membantu saudaranya yang mengalami kesulitan hidup.(sakit dan musibah lain).
Allah berfirman dalam surah Hud ayat (3) Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadanya (Jika kamu mengerjakan yang demikian), Niscaya Allah akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Allah akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling maka aku kuatir kamu akan ditimpa siksa di hari kiamat.
Ayat ini memberi tahu kita bahwa kalau kita ingin dilapangkan rezeki, maka kita harus bertakwa dan bertaubat.
Karena salah satu hambatan sempitnya rezeki adalah maksiat atau banyaknya dosa, terutama dosa besar seperti syirik dan berzina, sehingga kita harus bertaubat dulu atas segala dosa yang telah kita lakukan.
Apalagi Allah dan Nabi Muhammad dalam sabdanya mengatakan setiap anak adam (manusia) pasti pernah berbuat dosa, karena memang Allah menciptakan fitrah manusia cenderung berbuat dosa.
Nabi Adam sendiri yang diciptakan Allah langsung, bermaksiat dengan menentang Allah memakan buah kuldi (akibat bujukan iblis), sehingga tergelincir dari surga ke bumi. Namun Nabi Adam segera bertaubat dan Taubatnya diterima Allah.
Nabi Muhammad bersabda, bila tidak ada lagi manusia yang bertaubat pada Allah, maka Allah akan membinasakan seluruh manusia, dan akan menciptakan manusia baru yang berbuat dosa, lalu bertaubat.
Namun bukan berarti kita dibenarkan berbuat dosa, karena kita tidak tahu sampai kapan usia kita berakhir. Jangan sampai kita berbuat maksiat lalu mati tanpa sempat bertaubat.
Saya punya teman satu kantor, suatu ketika kami merayakan ulang tahun bos saya di restauran besar. Saya satu meja berdua dengan teman saya itu, bedanya selain memesan snaks (makanan kecil), dia memesan minuman keras (Margaretha) saya sendiri hanya memesan soda, karena menyadari haramnya minuman keras. Itu terjadi sekitar pukul 22.00 malam.
Usai acara pesta kami pulang ke rumah masing-masing, dan sesampainya di rumah saya ditelpon salah satu rekan saya yang lain, bahwa teman saya satu meja tadi sesampainya di rumahnya pukul 02.pagi muntah-muntah kemudian meninggal, diduga paru dan lambungnya kepanasan akibat minuman keras beralkohol tadi. Mudah-mudahan sebelum meninggal teman saya itu sempat bertaubat (mengucapkan Istighfar) pada Allah.


10 Kunci Pintu Rezeki Sesuai Syar'i

Membuka pintu rejeki dengan cara syar’I sangat dianjurkan dalam Islam, karena pada hakikaknya semua rejeki yang kita dapat tersebut datang dan berasal hanya dari Allah SWT. Oleh karenanya kita dilarang mencari rejeki dengan jalan haram. Seperti datang ke Dukun, minta bantuan jin dll.

Allah SWT memerintahkan kita untuk membuka rejeki-rejeki tersebut dengan jalan yang telah diterangkan baik dalam Al Quran atau Hadits. Dan berikut kunci untuk membuka rejeki yang telah disyariatkan:

Pertama: Istigfar dan Taubat
Allah swt berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12)
Kedua: Taqwa kepada Allah SWT
Allah berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Qs. Ath-Thalaq: 2-3)

Ketiga: Tawakal kepada Allah SWT
Nabi Muhammad saw bersabda, “Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah  dengan sebenar-benar tawakkal, nescaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung, mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang  di petang hari dalam keadaan kenyang.” (Ahmad dan Tirmizi)
Keempat: Beribadah Sepenuh hati
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepada Ku, nescaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, nescaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” ( Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah).
Kelima: Silaturrahim
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” (Bukhari).
Keenam: Berbuat baik kepada orang yang lemah

Rasulullah saw bersabda, “Bantulah orang-orang lemah, kerana kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i).

Ketujuh: Berinfaq dan Shadaqah
Allah berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).
Kedelapan: Hijrah dijalan Allah
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, nescaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (Qs. An-Nisa`: 100).

Kesembilan: Berinfak bagi penuntut ilmu syariah
Disebutkan sebuah kisah, “Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah saw. Salah seorang daripadanya mendatangi nabi dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu pada nabi, maka Baginda saw bersabda, “Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia.” (Tirmizi, Hakim).

Kesepuluh: Melanjutkan haji dengan umrah

Firman Allah swt, “Lakukanlah haji dan umrah, kerana sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, sebagaimana api dapat menghilangkan karat besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur kecuali syurga.” (Ahmad, Tirmizi, dan An-Nasa`i).

1 comment: