Banjir kepung Istana Joko Widodo, dan beberapa ruas jalan
Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kompleks Istana Kepresidenan tak
luput dari bencana banjir yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur
Jakarta, Senin (9/2/2015) pagi hingga siang ini. Tepatnya di depan Istana
Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, air tampak menggenangi ruas jalan sehingga
menyulitkan kendaraan bermotor untuk melintas.
Pantauan Kompas.com, ketinggian air berkisar 20-30 cm
membuat Jalan Medan Merdeka Utara dari arah Gambir menuju ke Harmoni hanya satu
jalur yang bisa dilalui. Arus lalu lintas lumpuh. Kendaraan pun mengular dari
depan Mahkamah Agung.
Genangan air tampak merata dari Jalan Medan Merdeka Utara
hingga Harmoni. Puluhan pengendara sepeda motor yang nekat menerabas banjir tak
berdaya dan mesin kendaraan akhirnya mati di tengah jalan.
Terlihat para pengendara motor hingga bajaj terpaksa
harus mendorong kendaraannya melintasi banjir setinggi sekitar 50 cm
tersebut.
Bus kecil milik Sekretariat Negara bahkan bernasib sial
saat sudah akan masuk ke dalam gerbang utama Sekretariat Negara di Jalan
Veteran, mesin bus itu lalu mati.
Hanya bus APTB yang baru mengangkut penumpang dari Halte
Harmoni yang masih berani melintas di sekitar jalan itu. Air pun terlihat cukup
tinggi karena sudah mencapai bibir bus dan menenggelamkan utuh ban dari bus
besar itu.
Hingga kini, hujan deras masih mengguyur di sekitar area
itu. Sekitar 10 orang petugas kepolisian dan Satpol PP berhamburan di sekitar
genangan air untuk memberitahukan kepada para pengendara untuk tidak
melanjutkan perjalanan ke jalan yang tergenangi air atau pun sekadar membantu
para pengendara yang mengalami kesulitan dengan kendaraannya. Akibat banjir
yang terjadi, arus lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Utara pratis tak
bergerak.
Genangan air juga memacetkan sejumlah ruas jalan seperti
di jalan Ahmad Yani (kebon nanas), jalan r soeprapto cempaka putih, perumahan
green garden, Jakarta Barat, Kelurahan Serdang, Sumur batu Cempaka Putih, dan
beberapa titik lainnya yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
No comments:
Post a Comment