Perjalanan yang belum selesai (214)
(Bagian ke dua ratus empat belas, Depok, Jawa Barat, Indonesia, 19 Februari 2015, 20.39 WIB)
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu 'anhuma, dari Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
اَلْغَازِي فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ،
وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ. وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ.
“Orang yang berperang di jalan Allah dan orang yang
menunaikan haji dan umrah, adalah delegasi Allah. (ketika) Allah menyeru mereka,
maka mereka memenuhi panggilan-Nya. Dan (ketika) mereka meminta kepada-Nya,
maka Allah mengabulkan (pemintaan mereka).” [4]
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ، شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ
الزَّكَاةِ، وَحَجِّ الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
‘Islam dibangun atas lima pilar: (1) Persaksian bahwa
tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan bahwasanya
Muhammad adalah utusan Allah, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4)
haji ke Baitullah, dan (5) berpuasa Ramadhan.’” [6]
Nenilik firman Allah dan Sabda Nabi Muhammad di atas,
apakah berperang di jalan Allah adalah saling bunuh sesama saudara sesama Muslim
yang kini terjadi di Irak, Suriah, Nigeria, Chad, Afrika, atau di Pakistan,
Afghanistan, Yaman, Libya , Mesir dan banyak tempat lainnya.
Bukankah mereka sama-sama memiliki rukun iman dan
sama-sama mempraktekkan lima pilar seperti firman Allah di atas. Atau mereka
kini tengah melaksanakan ijtihad mereka sendiri, seperti peperangan yang
dilakukan antara sahabat Ali RA dan istrinya Aisyah melawan Khalifah Muawiyah.Bukankan
berperang di jalan Allah nomer satu adalah melawan godaan iblis agar kita
jangan saling bermusuhan atau berperang sesama manusia
Peperangan antara sesama
saudara sesama saudara Muslim itu adalah sudah takdir Allah yang sudah tertulis
dalam kitab "Lauh Mahfuzh" .
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima
puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no.
2653).
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).
Sehingga karena sama-sama berijtihad , maka Allah
berkehendak kedua kelompok itu sama-sama mati sahid dan masuk sorganya Allah,
(Wallahu alam, Hanya Allah saja yang mengetahui perkara Gaib).
Kenapa sahabat Muhammad , Ali dan istrinya Aisyiah yang
juga puteri Nabi Muhammad berperang dan saling bunuh dengan saudara sesama Muslim
, Muawiyah. Padahal kata Allah dalam firmannya bahwa sesama saudara Muslim
tidak halal darahnya untuk dibunuh.
Kedua berseteru itu Muawiyah adalah pengusa yang sah
sebagai khalifah menggantikan Ali ra, sehingga mengangap pengikut Ali tengah
berperang untuk makar dengan penguasa yang sah, sedangkan membela Negara dalam
Islam adalah bagian dari Jihad Fisabililah, dan kelompok Ali juga menganggap
Muawiyah sebagai penguasa yang zolim dan tidak adil sehingga harus diperangi.
Jadi keduanya merasa melakukan ijtihad mereka untuk berjihad.
Jadi, ini adalah memang maha kasih Allah kepada Ummatnya
yang bertakwa, yang sama-sama taat dan patuh kepada perintah Allah sehingga
ditakdirkan untuk saling bunuh, namun tetap kedua kelompok itu diselamatkan
Allah dari masuk neraka, karena sama-sama memiliki niat suci berijtihad.
(Wallahu alam)
Karena ketika Allah akan menciptakan Adam, Malaikat
sempat memprotes, Mengapa Allah menciptakan manusia (adam) yang akan saling
bermusuhan dan saling bunuh di muka bumi. Hanya akulah yang tahu, apa yang
tidak kamu ketahui, Jawab Allah.
Lalu kerika Adam tercipta Allah memerintahkan semua
mahluk ciptaannya sujud pada Adam, seluruh Mahluk, Malaikat, Gunung dan semua
mahluk taat pada Alah untuk bersujud pada Adam, kecuali Iblis, yang dengan
sombong menolak bersujud pada Adam.
Namun, Iblis dan Adam sama-sama turun ke bumi, namun
Syaitan minta kompensasi pada Allah agar mereka beserta keturunannya diberi
panjang umur sampai hari kiamat, agar bisa membujuk Adam dan keturunannya masuk
neraka bersama iblis.
Agar manusia bisa membentengi diri dari godaan Iblis itu
Allah menurunkan Nabi dan Rasul sebagai pengingat manusia, melalui kitab Zabur
(Nabi Musa), kitab Injil (Nabi Isa) dan Al Quran dan Hadist (Sunnah) Nabi
Muhammad manusia dituntun agar tidak menyimpang dan menegaskan musuh nomer satu
manusia adalah Iblis atau syaitan, bukan sesama manusia, apalagi sesama saudara
Muslim.
Memang sudah takdir Allah bahwa manusia akan terdiri dari
berbagai suku bangsa, negeri, bahasa, ras, etnis, agama. Kalau Allah hendak
mentakdirkan Manusia semua sama , Muslim semua, sesungguhnya Allah akan mampu,
tapi hanya Allah lah yang tahu kenapa Manusia diciptakan beragam jenis ras dan
suku , juga kepercayaan. Sudah cukup kata Nabi Muhammad bahwa Al Quran dan
Sunnah nabi sebagai petunjuk manusia.
Allah tidak memaksa manusia semua masuk Islam, seperti
surah Al Kafirun Allah berfirman, Agama mu adalah agama mu, agama ku adalah
agama ku, Sudah kusempurnakan Agama Islam itu sebagai agamamu seperti sabda
Nabi Muhammad sebelum ajalnya ketika naik haji terakhir, tinggal manusia
mengunakan akalnya untuk belajar dan mengetahui secara ilmiah agama yang benar
disisi Allah dengan belajar dari Ahlinya (ustad/Ulama)
Sejarah , seperti direkam dan diabadikan di dalam Al
Quran, bahwa pengaruh iblis agar manusia bersikap serakah dan haus kekuasaan,
berbuat tidak adil dan angkuh , sehingga karena ingin berkuasa, tidak peduli
menghalalkan segala cara.
Ini sudah ditunjukkan kelompok Geng His Khan yang dari
Mongolia, terus memperluas wilayahnya
dengan kekerasan hingga sampai Hongaria dan Irak, Pengusa Firaun Namrud, yang
karena sangat berkuasa di eranya hingga sombong dan congkak menganggap dirinya
Tuhan.
Namrud baru menyadari bahwa dirinya bukan Tuhan ketika
nyawanya sudah sampai ditenggorokan, ketika dia bersama tentaranya
ditenggelamkan Allah di Laut Mati ketika berusaha mengejar nabi Musa bersama
pengikutnya.
Keserakahan manusia dan sangat dipengaruhi nafsu Iblis
juga terlihat dari tiga serangkai, penguasa Jerman, Hitler, pengusa Italia
Mussolini, dan Kaisar Jepang Hiro Hito yang tega mengirim jutaan tentaranya
untuk menguasai dunia sehingga terjadi perang dunia II yang menewaskan lebih 60
juta jiwa.
Hiro Hito yang mengirim bala tentaranya untuk menginvasi
Cina, Korea, Vietnam, Kamboja, Mianmar sampai Indonesia.
Hitler mengirim jutaan pasukannya untuk menginvasi Negara
Eropa lainnya, Austria, Polandia, Hongaria sampai Rusia.
Italia juga mengrim tentara untuk Invasi sampai ke Afrika
seperi Somalia dan Ethiopia.
Geng His Khan yang bersama ratusan ribu tentaranya
membunuhi rakyat, termasuk perempuan dan anak-anak di Negara yang dikuasainya,
termasuk Muslim di Irak.
Sejarah pertempuran yang bersih dan bebas dari
keserakahan sahwat dunia hanya dilakukan Nabi Muhammad yang berperang hanya
jihad fisabillah, yang melindungi anak-anak dan perempuan. Dan Melindungi
warganya termasuk warganya yang non-Muslim, termasuk Yahudi dan orang Kafir.
Peperangan dan bunuh-bunuhan yang sesuai perintah Allah yang dilakukan Nabi
Muhammad inilah yang harus dicontoh.
No comments:
Post a Comment