!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Friday, August 28, 2015

Benarkah ISIS kelompok Sunny, Mengapa ISIS terus mendapat dukungan ?

Perjalanan yang belum selesai (358)

(Bagian ke tiga ratus lima puluh delapan), Depok, Jawa Barat, Indonnesia, 26 Agustus  2015, 14.48 WIB).

Benarkah ISIS kelompok Sunny, Mengapa ISIS terus mendapat dukungan ?

Negara yang menamakan dirinya Negara Islam Irak, Suriah dan Syam (Kekalifahan Islam/ISIS) kini masih menguasai 1/3 wilayah Irak dan suriah.
ISIS dikabarkan didukung 25.000 para jihadis pemuda (pria dan wanita) yang berasal dari 100 negara, termasuk yang berasal dari Inggris, AS, Australia, Eropa, dan Bekas negara Uni Soviet seperti Uzbekistan, Tajikistan dan Azerbaijan, dan banyak negara Arab lainnya.
Namun Arab Saudi menuduh ISIS adalah kelompok Khawarij, yang keluar dari ideologi Islam, sedangkan Wikipedia menyebutkan ISIS adalah gabungan kelompok Sunni dan Salafi.
Itu sebabnya Koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi mendukung 80 negara lainnya yang dipimpin Amerika Serikat untuk terus memerangi ISIS.
Sampai kini memang belum ada peneliti yang independen dan objektif, siapa sebenarnya ISIS, apakah masuk kelompok Sunni, Salafi atau Khawarij, seperti dituduhkan Arab Saudi.

Seorang Ulama Arab Saudi menyatakan bahwa dia belum  menemukan pada kelompok-kelompok sempalan umat Islam yang sesuai dengan para sahabat kecuali Ahlul Sunnah wal Jama'ah dari kalangan pengikut As-Salaf Ash-Shalih Ahlul Hadits.

Adapun Mu'tazilah bagaimana bisa sesuai dengan para sahabat sedangkan tokoh-tokoh besar mereka mencela tokoh besar sahabat dan merendahkan keadilan mereka serta menuduh mereka sesat seperti Al-Washil bin Atho' yang menyatakan : Seandainya Ali, Tholhah dan Az-Zubair bersaksi maka saya tidak menghukum karena persaksian mereka.[Lihat Al-Farqu Bainal Firaq hal.119-120]

Adapun Khawarij telah keluar dari agama dan menyempal dari jama'ah kaum muslimin karena diantara pokok-pokok dasar ajaran mereka adalah mengkafirkan Ali dan anaknya, Ibnul Abbas, Utsman, Thalhah, Aisyah dan Mu'awiyah dan tidaklah berada diatas sifat-sifat para sahabat orang yang melecehkan dan mengkafirkan mereka.

Adapun Shufiyah, mereka meremehkan warisan para Nabi dan merendahkan para penyampai Al-Kitab dan As-Sunnah serta mensifatkan mereka sebagai para mayit. Seorang tokoh besar mereka berkata : Kalian mengambil ilmu kalian, dari mayit sedangkan kami mengambil ilmu kami dari yang maha hidup yang tidak mati (Allah) langsung. Oleh karena itu mereka mengatakan -dengan mulut-mulut mereka untuk menolak sanad hadits- : Telah mengkhabarkan kepada saya hati saya dari Rabb.

Adapun Syi'ah, mereka telah meyakini bahwa para sahabat telah murtad setelah kematian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali beberapa orang saja, lihatlah Al-Kisyiy -salah seorang imam mereka- meriwayatkan satu riwayat dalam kitab Rijalnya hal. 12,13 dari Abu Ja'far, bahwa dia telah menyatakan : Semua orang murtad setelah kematian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali tiga, saya berkata : Siapakah ketiga orang tersebut ? Beliau jawab : Al-Miqdaad bin Al-Aswaad, Abu Dzar Al-Ghifary dan Salman Al-Farisiy.

Dan meriwayatkan dalam hal.13 dari Abu Ja'far, dia berkata : Kaum Muhajirin dan Anshor telah keluar (dari agama) kecuali tiga. [Lihat Al-Kaafiy karya Al-Kulaniy, hal.115]

Lihat juga Khumaini -tokoh besar mereka di zaman ini- mencela dan melaknat Abu Bakar dan Umar dalam kitabnya Kasyful Asroor hal, 131, dia menyatakan : Sesungguhnya syaikhani (Abu Bakar dan Umar) ... dan dari sini kita dapati diri kita terpaksa menyampaikan bukti-bukti penyimpangan mereka berdua yang sangat jelas terhadap Al-Qur'an dalam rangka membuktikan bahwa kedua telah menyelisihinya.

Dan berkata lagi hal 137 : ... dan Nabi menutup matanya (wafat) sedangkan kedua telinga beliau ada ucapan-ucapan Ibnul Khaththab yang tegak diatas kedustaan dan bersumber dari amalan kekufuran, kezindikan dan penyelisihan terhadap ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur'an yang mulia.

Adapun Murji'ah, mereka berkeyakinan bahwa iman orang-orang munafiq yang berada dalam kenifakan sama seperti imannya Assabiqunal Awalun (orang-orang pertama yang masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar.

Bagaimana mereka semua ini bersesuaian dengan para sahabat sedangkan mereka :

Mengkafirkan orang-orang pilihan dari kalangan mereka
Tidak menerima sedikitpun yang mereka riwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam aqidah dan hukum syari'at.
Mengikuti peradaban Rumawi dan filsafat Yunani

Kesimpulannya
Kelompok-kelompok ini semua ingin menolak para saksi kita terhadap Al-Kitab dan As-Sunnah dan mencela mereka sedangkan mereka lebih pantas dicela dan mereka ini adalah kaum zindiq.

Dengan demikian jelaslah bahwa pemahaman salaf adalah manhaj Al-Firqatun Najiyah dan Ath-Thaifah Al-Manshurah dalam konsep pemahaman, penerimaan dan Istidlal (pengambilan hukum).

Sedangkan orang-orang yang mencontoh para sahabat adalah orang-orang yang beramal dengan riwayat-riwayat (hadits) yang shahih dan otentik dalah hukum syariat, dengan jalan dan pemahaman sahabat, dan ini merupakan jalan hidupnya Ahlul Hadits, bukan jalannya ahlul bid'ah dan hawa. Sehingga benar dan kuatlah apa yang telah kami paparkan ketika kami jelaskan wujud keberhasilan mereka dalam berhukum kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan keberhasilan orang yang mengambil sunnah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan sunnahnya para Khulafaur Rasyidin setelah beliau.


BBC --
Seorang Inggris yang disebut-sebut sebagai "pejihad siber terkemuka," terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak -drone- militer di Suriah, ungkap pejabat AS.
Disebutkan, Junaid Hussain, seorang pemuda 21 tahun dari Birmingham yang pernah dipidana untuk perkara peretasan komputer, adalah seorang "sasaran bernilai tinggi" di kalangan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Menurut AS, terbunuhnya lelaki yang masuk Suriah tahun 2013 itu merupakan pukulan besar buat ISIS.
Michael McCaul, Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security Committee) AS mengatakan, kematian Hussain merupakan "pesan jelas."
"Kita mesti terus bersiaga dan menjaga kemampuan intelijen kita untuk mencegah kemungkinan serangan, dan kita mesti menghancurkan tempat yang menjadi suaka kelompok-kelompok teroris.
Sebelumnya, seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan, "Kami mendapatkan laporan-laporan bahwa seorang teroris ISIS berkebangsaan Inggris diyakini telah terbunuh dalam serangan udara yang dialkukan koalisi di Suriah.

Image caption
Pejihad asal Inggris lain, Abdul Waheed, warga Inggris pertama yang melakukan serangan bom bunuh diri
Hussain, seorang ahli peretas komputer, dihukum penjara enam bulan pada 2012 karena membocorkan secara online kontak-kontak pribadi bekas PM Inggris Tony Blair, dan melakukan panggilan telepon palsu ke sebuah saluran telepon hotline anti-teror.
Juni lalu, surat kabar Inggris The Sun melapaorkan, Hussain terkait dengan sebuah rencana ISIS untuk melakukan serangan bom yang dibuat dengan alat masak bertekanan, pressure-cooker, dalam suatu parade Angkatan Bersenjata di London.
Hussain menikah dengan seorang bekas musikus punk, Sally Jones, dan dikenal sebagai anggota kelompok peretas komputer Team Poison.
Pejabat AS mengatakan, serangan drone yang menewaskan Hussain dilancarkan di dekat kota Raqqa.

Makin banyak wanita Prancis yang dijadikan target untuk bergabung dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Menurut para pengamat terorisme, jumlah wanita yang bergabung ke kelompok ekstrem tersebut lebih banyak dibandingkan laki-laki.
"Banyak wanita di Prancis yang tertarik (untuk bergabung dengan ISIS) karena alasan kemanusiaan," kata Jean-Charles Brisard, direktur Pusat Analisis Terorisme di Paris kepada situs berita Prancis, The Local.
"Propaganda dengan sasaran warga Prancis banyak menampilkan wanita dan anak-anak yang menderita. Video dan foto-foto ini akan menggerakkan (hati) wanita," jelas Brisard.
"Mereka (ISIS) menggunakan nilai-nilai Barat untuk meyakinkan para wanita untuk bergabung dengan mereka (ISI)," tambahnya.
Lebih 130 wanita bergabung
Sejak April 2014 pemerintah membuka sambungan telepon khusus, yang memungkinkan warga melaporkan orang-orang yang sepertinya akan pergi ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan ISIS.
Sejak itu pemerintah menerima tak kurang dari 3.670 laporan.
Data untuk Maret 2015 menunjukkan ada dari 261 orang yang dilaporkan diduga bergabung dengan ISIS, 135 di antaranya adalah wanita.
Laporan yang diterbitkan majelis tinggi Prancis menyebutkan 1.430 warga Prancis telah bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah.

David Cameron akan mencoba beberapa metode baru untuk mengatasi radikalisasi. Dia mengatakan Inggris sudah terlalu lama menjadi “masyarakat toleran yang pasif”.
PM Inggris itu akan menyampaikan pada Dewan Keamanan Nasional rencana kontra-ekstremismenya yang akan disertakan dalam pidato tanggal 27 Mei.
Rancangan undang-undang ini akan mencakup peraturan imigrasi baru, wewenang menutup tempat berkumpulnya kaum garis keras dan ‘peraturan terkait gangguan ekstrimisme’.
Cameron akan mengatakan pentingnya menghadapi ideologi garis keras yang "beracun."
Proposal itu pertama kali dirancang oleh Menteri Dalam Negeri Theresa May sebelum pemilu Inggris.
Rencana itu mungkin ditentang oleh sejumlah anggota parlemen baru karena dapat melanggar hak kebebasan berbicara rakyat Inggris, kata koresponden BBC Danny Shaw.
Penyebaran kebencian
Langkah-langkah itu juga akan mencakup aturan larangan bagi organisasi garis keras yang menyebar kebencian di tempat umum, yang aktivitasnya belum digolongkan kegiatan organisasi teroris.
Menurut rincian yang diberikan May di konferensi partai Konservatif tahun lalu, aturan tersebut akan berlaku jika para menteri "cukup percaya" bahwa suatu kelompok tertentu bermaksud menghasut ketegangan agama atau ras, mengancam demokrasi, atau jika ada kebutuhan mendesak melindungi masyarakat dari bahaya, atau dari risiko kekerasan, kerusuhan, pelecehan atau tindak pidana lainnya.
Image copyrightEPA
Image caption
Theresa May merancang aturan ini sejak lama, namun dahulu tak mendapat dukungan mitra pemerintah
Bila larangan itu disetujui, yang akan langsng dikaji oleh Pengadilan Tinggi maka keanggotaan atau pemberian dana kepada organisasi seperti itu dianggap tindak pidana.
Hukum tentang gangguan ekstrimisme diberlakukan kepada individu dengan kriteria yang sama.
Dengan rencana-rencana pemerintah itu, Komisi Lembaga Amal akan diberikan tambahan kekuasaan untuk “memilah lembaga-lembaga yang menyalahgunakan dana untuk ekstemisme dan terorisme”, dan badan pengawas siaran Ofcom dapat menindak stasiun yang menyiarkan konten mengandung pesan garis keras.
Kefanatikan dan kebodohan
May akan mengatakan kepada Dewan Keamanan Nasional, bahwa pemerintah akan memberdayakan berbagai lembaga untuk “menantang kefanatikan dan kebodohan”.
Image copyrightGetty
Image caption
Pemerintah akan memberdayakan berbagai lembaga untuk “menantang kefanatikan dan kebodohan”.
Cameron akan mengatakan RUU baru ini akan makin menyulitkan mereka yang menyebarkan pandangan garis keras.
“Sudah terlalu lama kita menjadi masyarakat toleran yang pasif, dengan mengatakan pada warga ‘selama anda patuh hukum, kami akan membiarkan anda’,” bunyi pernyataan Cameron.
Pemerintah Konservatif tidak akan lagi menggunakan "metode pendekatan terdahulu yang sudah gagal,” tambahnya, dan mengatakan bahwa Inggris harus menghadap dengan etags i “ideologi Islam garis keras yang beracun.”

Dua komandan senior militer Irak dibunuh bersama-sama tiga orang lainnya lewat sebuah serangan bom kendaraan.
Hal ini terjadi di sebuah daerah arah utara ibukota provinsi Anbar, Ramadi, dimana pasukan pemerintah menghadapi milisi kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Salah satu korban tewas adalah Jenderal Abdel Rahman Abu Ragheef, wakil komandan operasi di provinsi yang strategis tersebut.
Pimpinan divisi kesepuluh, Brigadir Safeen Abdel Majeed, juga tewas pada serangan di daerah Jerayshi itu, kata juru bicara operasi bersama Brigadir Jenderal Yahya Rasool seperti dikutip kantor berita Reuters.
Dia mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa pihak militer mencegat kendaraan berisi bahan peledak yang menargetkan mereka, "tetapi ledakan yang terjadi membuat mereka menjadi martir."
Belum diterima pernyataan resmi pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini.
Militer dan polisi dengan dukungan milisi Syiah, pejuang Sunni dan serangan udara pimpinan Amerika Serikat sedang berusaha menguasai kembali kota yang terletak 100 km arah barat Baghdad itu, tetapi perkembangan operasi ini berjalan lamban.


No comments:

Post a Comment