Video 'tunjukkan pemenggalan Kenji Goto'
Sebuah video diunggah ke internet yang diklaim
menunjukkan pemenggalan sandera Jepang, Kenjo Goto, oleh kelompok yang
menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Video menunjukkan seorang pria beraksen Inggris memenggal
kepala Goto.
Di video tertera pula simbol yang sama dengan
simbol-simbol sejumlah video ISIS sebelumnya.
Pemerintah Jepang menyatakan sedang mencari tahu keaslian
video, sementara Amerika Serikat mengecam keras tindakan kelompok militan
tersebut.
“Kami bekerja untuk mengukuhkan keaslian video. Amerika
Serikat mengecam keras aksi ISIS dan kami menyerukan pembebasan segera semua
sandera,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Bernadette Meehan.
Video ini muncul kurang dari seminggu setelah seorang
warga negara Jepang, Haruna Yukawa, dipenggal.
Perundingan
Junko Ishido
Junko Ishido, ibu Kenji Goto, menyerukan agar putranya
segera dibebaskan.
Goto, 47, adalah seorang wartawan lepas terkenal dan
pembuat film yang pergi ke Suriah Oktober lalu.
Dilaporkan ia pergi ke Suriah untuk membebaskan seorang
warga Jepang lainnya, Haruna Yukawa.
Video yang diklaim menunjukkan pemenggalan Yukawa muncul
kurang dari seminggu lalu.
Jepang, bekerja sama dengan Yordania, berusaha
membebaskan Goto dan pilot Yordania, Mu'ath al-Kaseasbeh.
Namun perundingan mencapai jalan buntu Sabtu pagi
(31/01).
Laporan Kenji Goto
Nasib para sandera menjadi berita utama di berbagai
saluran televisi Jepang.
Dalam pesan video Selasa lalu, ISIS menyatakan Goto hanya
“mempunyai waktu hidup 24 jam” dan al-Kaseasbeh "bahkan lebih
singkat".
Kelompok yang menyebut diri Negara Islam itu kemudian
menentukan tenggat waktu saat matahari terbenam hari Kamis bagi pembebasan Goto
dengan syarat Yordania membebaskan perempuan Irak, Sajida al-Rishawi, yang
dijatuhi hukuman mati karena pengeboman di Amman pada 2005.
Tetapi perundingan mungkin menjadi rumit karena Yordania
juga menuntut Kasasbeh dibebaskan.
Belakangan muncul kabar kelompok militan itu berhubungan
lewat email dengan ibu Goto, yang mengeluarkan tuntutan terbuka agar putranya
dibebaskan.
Semula ISIS menuntut pembayaran tebusan US$200 juta untuk
pembebasan dua warga Jepang.
Pemenggalan Goto tuai beragam kecaman
Kecaman atas pemenggalan tawanan asal Jepang, Kenji Goto,
oleh kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, mengalir dari
berbagai belahan dunia.
Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis
bergabung bersama pemerintah Jepang dalam mengecam aksi pemenggalan tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Presiden AS Barack Obama
mengatakan AS mengecam pembunuhan sadis mendiang Goto. Kemudian Perdana Menteri
Inggris David Cameron mengatakan ISIS perwujudan kejahatan yang tidak
memedulikan nyawa manusia.
Adapun juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga,
mengatakan Jepang murka atas perilisan video tersebut. Sebelumnya, Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan Jepang tidak akan menyerah pada terorisme
dan dia akan meningkatkan bantuan ke Timur Tengah.
Dia menambahkan, Jepang akan bekerja sama dengan
komunitas internasional dalam membawa pihak yang bertanggung jawab atas
pembunuhan Kenji Goto ke pengadilan.
Goto, 47, adalah seorang wartawan lepas terkenal dan
pembuat film yang pergi ke Suriah Oktober lalu.
Dilaporkan ia pergi ke Suriah untuk membebaskan seorang
warga Jepang lainnya, Haruna Yukawa.
Video yang diklaim menunjukkan pemenggalan Yukawa muncul
kurang dari seminggu lalu.
Ibunda Kenji Goto mengaku tidak bisa menemukan kata-kata
untuk menggambarkan kematian putranya.
Ibunda Goto, Junko Ishido, mengaku dia tidak bisa
menemukan kata-kata untuk menggambarkan kematian putranya. Goto, menurutnya,
pergi ke Suriah karena kebaikan dan keberanian.
Abang Goto, Junichi, berharap adiknya dapat kembali ke
Jepang dalam keadaan hidup.
“Saya dipenuhi kesedihan (karena) dia tidak bisa
melakukannya,” kata Junichi.
Jepang, bekerja sama dengan Yordania, berusaha
membebaskan Goto dan pilot Yordania, Mu'ath al-Kaseasbeh.
Namun perundingan mencapai jalan buntu Sabtu pagi (31/01). (BBC)
No comments:
Post a Comment