Arab Saudi Serbu Yaman Perangi Houthi, serbuan didukung 8
negara OKI, Mesir, Pakistan
Washington/Riyadh, GATRANews - Arab Saudi melancarkan
operasi militer ke Yaman untuk memerangi milisi Syiah Houthi yang mengancam
pemerintahan di sana, kata duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat seperti
dikutip AFP.
"Operasi militer ini untuk mempertahankan pemerintah
yang sah," kata Duta Besar Adel al-Jubeir kepada wartawan di Washington
seperti dilaporkan Antara.
Sementara itu dari Riyadh dilaporkan bahwa lima negara
kawasan Teluk menyatakan akan melindungi Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi
dari pemberontak Syiah Houthi yang semakin mendekati kota Aden di mana sang
presiden mengungsi setelah kabur dari ibu kota Sanaa.
Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Uni Emirat Arab
mengatakan mereka "telah memutuskan untuk menjawab permintaan Presiden
Hadi untuk melindungi Yaman dan rakyatnya dari agresi milisi (Syiah)
Houthi".
Sejarah Konflik Yaman hingga Konflik Syi'ah - Salafi
kaitannya dengan AS
Posted on Friday,
7 November 2014 | garis 04:43 Blog Title
Jihad Zone, Kultweet
Muslimedianews.com ~ Republik Yaman adalah salah satu
negara di timteng yang juga terkena imbas Arab Spring. Di negara ini, revolusi
berlangsung dalam rangka menggulingkan Ali Abdullah Saleh, rezim diktator 33
tahun.
33 tahun, terhitung sejak Ali Abdullah Saleh menjadi
Presiden Yaman Utara.
Ya, sejatinya Ali abdullah Saleh adalah Presiden dari
Yaman Utara sejak 1978, ketika masih belum bersatu dengan Yaman Selatan.
Yaman Utara & Yaman Selatan akhirnya bersatu dengan
sebuah nama negara; Republik Yaman.
Ketika bersatunya Yaman Utama & Yaman Selatan pada
tahun 1990, Ali Abdullah Saleh menjadi Presiden Republik Yaman yang pertama.
Sebelum masuk pada pembahasan, biar nyaman, kita kenali
dulu negeri Yaman. Yaman pada masa lalunya mendapatkan kemakmuran karena
dijadikan jalur perdagangan Asia - Afrika.
Dari sisi historisitasnya, Yaman termasuk salah satu
pusat peradaban tertua di dunia. Bangsa Romawi Kuno menyebut negara ini sebagai
“Arabia Felix”, atau Arab yang berbahagia, karena dimakmurkan oleh perdagangan.
Kaisar Agustus pernah melancarkan serangan untuk merebut
wilayah ini, namun gagal. Kerajaan Aksum dari Ethiopia berhasil menaklukkan
Yaman pada tahun 520. Pada tahun 570, Yaman berada dalam penguasaan Parsia
Sassanid.
Sedangkan pada abad ke-7, kekhalifahan Islam mulai
menguasai wilayah ini. Yaman termasuk salah satu negara berpenduduk Islam nomer
satu di dunia. Hampir semua penduduknya beragama Islam.
Orang-orang keturunan Arab di Indonesia sebagian besarnya
berasal dari Yaman. Yaman juga dikenal sebagai
negeri tempat menuntut ilmu agama Islam, tepatnya di kota Hadramaut. Dari kota
Hadramaut, dakwah Islam disyi'arkan ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebelum Reunifikasi antara Yaman Utara & Yaman
Selatan, negara ini larut dalam sejarah konflik berdarah.
Kita bahas Yaman Utara dulu..
Yaman bagian Utara memperoleh kemerdekaannya pada tahun
1918 setelah lama di bawah kekuasaan “Khilafah” Turki Utsmani. Setelah lepas
dari “Khilafah”, Yaman Utara berdiri dengan nama: Kerajaan Yaman, dengan Raja
pertama Yahya Muhammad Hamid ed-Din.
Kerajaan Yaman dalam perjalanannya dikudeta militer pada
tahun 1962, sekaligus mengakhiri era Kerajaan Yaman & lahir Republik Arab
Yaman.
Presiden Republik Arab Yaman pertama adalah Abdullah
as-Sallal.
Raja Yaman yg digulingkan adl. Muhammad al-Badr. | ceritanya,
ia baru seminggu jd Raja menggantikan ayahnya yg wafat.
Pengikut setia Raja Yaman yg dikudeta melawan &
terjadilah perang saudara antara faksi Kerajaan Yaman versus faksi Republik
Arab Yaman. Kerajaan Yaman didukung oleh Kerajaan Arab Saudi, sedang Faksi
Republik didukung oleh Uni Soviet. Perang Saudara akhirnya berakhir, dan
dimenangkan oleh faksi Republik di tahun 1970 & mendapat pengakuan oleh
Kerajaan Arab Saudi.
Sedangkan, Yaman Selatan merdeka dari jajahan Inggris
pada tahun 1967, dan mendirikan negara Republik Demokratik Rakyat Yaman.
Presiden Yaman Selatan pertama adalah Qathan Muhammed al Shaabi.
Negara Yaman selatan satu2nya negara Arab yang
terpangaruh paham Marxis. Namun, seiring bangkrutnya negara-negara komunis di
dunia, Yaman Selatan akhirnya sepakat dgn Yaman Utara Reunifikasi secara damai
1990.
Ali Abdullah Saleh menjadi ketua dewan Presiden Yaman,
dan tidak lama kemudian ia menjadi Presiden Yaman secara mutlak.
Pada tahun 1994, konflik perang saudara menerpa Yaman,
antara pemerintah Yaman dengan pengikut partai sosialis di wilayah selatan
Yaman. Konflik ini dipicu keinginan untuk melepaskan diri dan membentuk kembali
negara Yaman Selatan.
Perang yang dikenal dengan sebutan “Perang Musim Panas
94” ini pun berakhir setelah Pemerintah Yaman berhasil menguasai keadaan. Setelah Yaman bagian selatan reda, Yaman
kembali digoyang pemberontakan di wilayah utara, di provinsi Sa'adah.
Provinsi Sa'adah berbatasan langsung dengan Arab Saudi.
Pemberontakan ini dipimpin oleh kelompok Al-Houthi.
Kelompok Al Houthi ini sebenarnya ada sejak tahun 1994,
namun pada tahun 2004 mulai melakukan perlawanan total. Nama Al Houthi di
nisbatkan pada pemimpin mereka yang tewas dibunuh tentara Yaman, bernama
Hussein Badreddin Al-Houthi pada tahun 2004.
Awalnya kelompok ini menamakan diri “As-Shabab
Al-Mukminin” kelompok oposisi yang menentang invasi AS di Iraq & campur
tangan AS di Yaman. Setelah pemimpin gerakan ini Hussein Badreddin Al Houthi
terbunuh, saudaranya yg bernama Abdul Malik Houthi menggantikan posisinya.
Ia mempopulerkan nama Al Houthi sebagai nama gerakannya
dan mengalami kemajuan perjuangan yang signifikan. Gerilyawan Al Houthi mayoritas Muslim
Zaidiyah (salah satu aliran dalam Syi'ah), maka dianggap ancaman serius bagi
Yaman dan Arab Saudi.
Untuk mengatasi Gerilyawan Al Houthi Arab Saudi bahkan
sudi menyuntikkan dana ke Yaman setiap tahun 2Milyar USD. Dengan target
menjamin keamanan wilayah perbatasan Arab Saudi - Yaman. Arab Saudi khawatir
pemberontakan itu merembet ke wilayahnya.
Yaman & Arab Saudi juga menuding ada peran Iran di
balik pemberontakan Al Houthi, bahwa senjata Al Houthi itu disuplai Iran.
Parahnya, Pemerintah Yaman mempersenjatai suku-suku membentuk milisi untuk
menghadapi kelompok Al Houthi.
Di sisi lain, Arab Saudi & Yaman adalah partner
bangsa Arab yang keduanya memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat. Selama
Yaman memerangi Al Houthi, AS diduga kuat terlibat membantu, dengan bukti
jet-jet tempur yg lalu lalang adalah milik AS.
Menguatnya bantuan Amerika Serikat ke Yaman tersebut
menarik perhatian Al Qaeda. Kenapa demikian, karena Al Qaeda dalam
pernyataannya memang selalu mengincar di manapun AS berada.
Babak baru konflik Yaman vs Al Qaeda dimulai...
Jihadis Al Qaeda pun segera berdatangan dan menampakkan
diri di Yaman Selatan. Yaman Selatan yang dulu dipengaruhi komunis, kini
menjadi basis kelompok Salafi Jihadi Al Qaeda. Yaman mewanti-wanti AS untuk
tidak menerjunkan pasukannya ke Yaman, karena takut rakyat Yaman berbalik
mendukung Al Qaeda.
Serangan Al Qaeda diarahkan ke instansi milik AS di
Yaman. Yaman Selatan pun bergejolak. Yaman bersumpah memerangi Al Qaeda karena
mulai mengacak-ngacak wilayahnya. Dana dari AS pun untuk menanggulangi Al Qaeda
di Yaman mengalir & meningkat tajam, dari sebelumnya 70 Juta USD naik 150
juta USD pada 2011.
AS cukup berbaik hati dengan menjadikan suntikan dana itu
sebagai hibah pada Yaman.
Presiden Ali Abdullah Saleh memang dipusingkan mengatasi
gejolak di dua front yakni Wilayah Utara (Syi'ah Houti), Selatan (Al Qaeda).
Maka untuk mengatasi Syiah Houti, Ali Abdullah Saleh menggaet sokongan dari
Arab Saudi, sedangkan utk menumpas Al Qaeda ia berpartner dg AS
Meski digoyang dengan 2 kekuatan berbeda, yakni Syi'ah
Houthi & Salafi Jihadi Al Qaeda, Ali Abdullah Saleh masih kokoh memimpin
Yaman. Hingga akhirnya petaka bagi kekuasaan Ali Abdullah Saleh itu datang di
saat ia memasuki masa 30 tahun memimpin Yaman.
Ali Abdullah Saleh akhirnya tumbang, bukan karena
pemberontakan senjata oleh Al Qaeda atau Al Houthi tapi oleh Revolusi Rakyat.
Revolusi Rakyat Arab, yang menggema di beberapa negara Arab menuntut lengsernya
para diktator di negeri Arab, termasuk Yaman.
Demonstrasi 1 juta massa mendesak Ali Abdullah Saleh
lengser dari kursi Presiden yang ia duduki 30 tahun lebih. Demonstrasi dipicu
ketika Ali Abdullah Saleh berusaha mengusulkan amandemen konstitusi yang
membuatnya agar tetap langgeng berkuasa. Terlebih Rezim Ali Abdullah Saleh
tidak mampu menyejahterakan rakyat Yaman.
Kemiskinan yg meningkat di kalangan rakyat produktif,
kurangnya kebebasan berpolitik, korupsi tinggi, angka pengangguran mencapai
40%. Di bawah Ali Abdullah Saleh, rakyat juga diresahkan oleh masalah keamanan,
seperti pemberontakan Al Qaeda di Selatan & Al Houthi di Utara. Maka Rakyat
kompak mendesak Ali Abdullah Saleh turun dari jabatan, demonstrasi digelar
seantero Yaman.
Ali Abdullah Saleh, mencoba meredam demonstran dengan
menawarkan tidak akan maju lagi jadi presiden & akan turun di 2013
Demonstran menolak tawaran Ali Abdullah Saleh, dan memintanya agar turun tahta
sesegera mungkin.
“Rakyat menginginkan pergantian rezim!” “Tolak korupsi,
tolak kediktatoran!” teriak para demonstran di Univ. Sana'a, Yaman.
“Yaumul Ghadab” atau “Hari Kemarahan” diselenggarakan
para demonstran utk menggulingkan Ali Abdullah Saleh dari kursi Presiden.
Presiden Ali Abdullah Saleh telah kehilangan
legitimasinya, rakyat sudah tidak percaya lagi padanya.
Sementara itu negara-negara teluk dipimpin big boss Arab
Saudi juga meminta dia untuk mundur sebelum Yaman semakin memburuk.
Ali Abdullah Saleh tidak hanya kehilangan dukungan dari
rakyatnya, sekutunya di luar negeri pun memintanya untuk lengser. Ali Abdullah
Saleh mencoba mengulur-ulur waktu, beberapa kali rencana negara-negara teluk
untuk memfasilitasi transisi kepemimpinan molor.Sampai akhirnya Ali Abdullah
Saleh menjadi korban pengeboman pada awal Juni 2011.
Nyawa Ali Abdullah Saleh tertolong, ia dilarikan ke Arab
Saudi untuk menjalani pengobatan. Perginya Ali Abdullah Saleh ke Saudi untuk
pengobatan disambut suka cita rakyat Yaman & menolak Ali untuk kembali lagi
ke Yaman. Setahun kemudian, Ali Abdullah Saleh dibawah tekanan Arab Saudi resmi
menyerahkan jabatan Presiden ke Wapres Yaman; Abd. Mansyur Hadi.
Ditengah hiruk pikuk Arab Spring di Yaman, Al Houthi
dengan leluasa mengendalikan Yaman di Wil. Utara, sedang Al Qaeda di Wil.
Selatan.Al Qaeda terus membangun kekuatan, bahkan pada 2009 terjadi merger 2
kelompok Jihadis Saudi & Jihadis Yaman dg nama AQAP.
AQAP kini dipimpin oleh Nasser al Wuhaysi, mantan
sekretaris pribadi Osama, belakangan ia sering muncul memberikan ancaman pada
AS & Yaman. AS merespon mengirimkan
drone untuk mengebom kamp-kamp pelatihan AQAP di Yaman.
AQAP tidak tinggal diam, bulan lalu menangkap seseorang
mata-mata AS, lalu dibunuh & digantung di gawang sepakbola.
AQAP terus menunjukkan aktifitasnya Jihadnya di Yaman.
Bahkan beberapa kali terlibat bentrok dengan Kelompok Al Houthi. Dan baru-baru
ini, Drone Amerika kembali melakukan "pembersihan" militan AQAP di
Yaman.
Drone Amerika terus menyasar target basis militan. AQAP
menuding ada peran Arab Saudi di balik pengeboman Yaman. Beredar gambar
pangkalan AS di Arab Saudi yang diterbitkan WikiLeaks dimana Drone AS
diluncurkan.
AQAP berkata; “Kini Arab Saudi menarik senapan yang dulu
di todongkan pada wajah Al Houthi, dan di todongkan pada kami”
Memang Yaman kini tengah dalam pusaran "sejuta
konflik" di berbagai sisi negeri. Yaman saat ini, jauh berbeda dengan masa
lalu, yg dikenal dengan negeri Arabia Felix (Arab yang berbahagia).
No comments:
Post a Comment