Perjalanan yang belum selesai (280)
(Bagian ke dua ratus delapan puluh , Depok, Jawa Barat,
Indonesia, 13 Mei 2015, 08.41 WIB)
Durhaka pada kedua orang tua: termasuk perbuatan dosa besar
Allah dalam surah An Nissa ayat 36 befirman: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannnya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada
dua orang orang ibu-bapa, karib kerabat , anak-anak yatim , orang-orang miskin ,
tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh. Teman sejawat , ibnu sabil, dan hamba sahayamu, sesungguhnya Allah tidak
menyukai oramg-orang yang sombong dan membaga-banggakan diri.
Dosa durhaka pada kedua orang tua, terutama pada ibu kandung, kata Nabi Muhammad
dalam sabdanya termasuk perbuatan dosa yang sangat besar.
Jangan sampai kedua orang tua kita berkata: Nak, nanti
Ayah/Ibu akan ganti uang yang telah anak keluarkan untuk biaya makan/berobat
yang digunakan selama ini”
Bahkan dalam hadist Nabi juga bersabda, kita dilarang
menghina kedua orang tua orang lain, karena boleh jadi orang lain yang dihina itu
akan membalas menghina kedua orang tua kita.
Kita kata Nabi, tidak akan bisa mampu membalas jasa yang
telah diberikan kedua orang tua kita pada kita, karena pengorbanan ibu tidak
bisa disetarakan dengan jumlah uang, mulai dari pengorbanan seorang ibu menjaga
dan merawat kehamilannya, menyusui, merawat sejak bayi, sampai kasih sayang
yang besar.
Salah satu bentuk durhaka anak kepada orang tua adalah
kita tidak pernah mendoakan kedua orang tua kita baik ketika masih hidup dan juga
ketika sudah meninggal.
Doa kepada orang ini selalu dilakukan dan menjadi
kebiasaan para nabi dan Rasul seperti dilakukan Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dan Nabi
Muhammad.
Pentingnya setiap Muslim menhormati kedua orang tua juga
difirmankan Allah dalam Al Quran, surah Ibrahim 40-41,
Surah Nuh 38, surah Al Annam 52, surah Al Isra 22-23, 24 tua
kita, bahkan dalam hadist Nabi Muhammad memerintahkan
Dalam surah Al Isra ini kita diwajibkan mendoakan kedua
orang kita untuk selalu mendoakan kedua orang tua kita setiap kali seusai
sholat.
Perintah ini juga terdapat di surah An Nur 36, surah Lukman
14-15
Dalam surah Lukman ini Allah meminta kita bersyukur pada
Allah (melalui mengerjakan sholat dan bersyukur kepada kedua orang tua melalui
darma bakti kita dan mendoakan untuk kedua orang tua.
Kedurhakaan akan mendatangkan murka Allah, dan diancam
tidak masuk surga.
Bahkan Nabi Muhammad melalui Malaikat jibril bahwa orang
yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya, seperti Uais bin Amir Koroni asal
Yaman walaupun orang miskin, karena ketakwaannya dan darma bhakti pada Ibu,
setiap doanya diijabah (pasti dikabulkan Allah).
Nabi Muhammad sebelum wafat berwasiat kepada para
sahabatnya, ada seorang asal Yaman namnya Uais bin Amir Koroni, ada bekas sopak
di badannya, karena penyakit kusta.
Uais ini, kata Nabi Muhammad karena baktinya pada Ibu
Kandungnya, antara lain selalu mengendong ibunya yang lumpuh, kemana saja Uais
pergi, memiliki karunia dan rahmat Allah berupa doanya diijabah Allah.
‘’Nanti kalau kamu menemui Uais ini, mintakan doa
padanya,’’ wasiat Nabi Muhammad.
Ketika Nabi Wafat, pada masa kekhalifahan Abu Bakar belum
menemui Uais.
Namun pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab barulah
Uais ditemukan anak buah Umar yang memeriksa satu persatu para kabilah yang
datang dari Yaman.
Setelah bertemu Uais, Umar berkata; Doa kan kami wahai
Uais,: ‘’Apalah artinya saya yang miskin, dan hanya tukang mencari rumput
makanan unta kabilah ini,’’jawab Uais. Namun setelah Umar menjelaskan adanya
pesan dan wasiat dari Nabi Muhammad, barulah Uais mengangkat kedua tangannya ke
atas berdoa bagi kebaikan Kekhalifahan Umar dan rakyatnya.
Ini menunjukkan orang terbaik dan termulia disisi Allah
adalah orang yang paling bertakwa seperti yang dicontohkan Uais bin Amir Koroni
asal Yaman ini.
Setelah berbakti pada kedua orang tua kita disuruh
berbuat baik pada karib kerabat, termasuk pada adik, kakak, paman , dan karib
kerabat lain, bantu mereka bila tengah diuji Allah deingan kesempitan rezeki
(miskin), jangan bakhil (pelit) terhadap mereka.
Nabi Muhammad bersabda, bahwa setiap pagi (subuh), turun
dua jenis malaikat, yang satu mendoakan setiap orang yang berinfak (sedakoh)
agar ditambah rezekinya, dan satu malaikat lainnya melaknat orang Pelit dan
mendoakan agar Allah membinasakan (mengambil kembali) harta orang yang pelit. Walaupun
secara fisik orang pelit tidak berkurang satu sen uangnya, tapi kesempitan
hidup akan melanda dia, karena selalu tidak puas atas harta yang telah
dimilikinya, hidupnya pun tidak berkah, harta yang dimilikinya karena tidak
dikeluarkan di jalan Allah akan menjadi ular berbisa siap menerkam tuannya di
neraka.
Karena pelit adlaah satu perbuatan dosa besar.
Ketika kaya raya, sudah jatuh kewajiban Naik Haji/Umroh
dia selalu tunda- tunda, tetapi tidak tour ke negeri Maksiat.Bertaubatlah.
No comments:
Post a Comment