Perjalanan yang belum selesai (278)
(Bagian ke dua ratus tujuh puluh delapan , Depok, Jawa
Barat, Indonesia, 12 Mei 2015, 06.10 WIB)
Kiamat sudah dekat
Seorang Ustad dalam tauziahnya di radio Rodja Selasa pagi
(12 Mei 2015) mengungkapkan bahwa tanda-tanda kiamat besar sudah dekat.
Ustad ini mengawali tauziahnya (ceramah) dengan mengutip
sebuah hadist (al-hikmah/sunnah) dialog antara Malaikat Jibril dengan Nabi
Muhammad SAW.
‘’Kapan kiamat itu terjadi Nabi Muhammad,’’ tanya
Malaikat Jibril,’’. ‘’Kita semua (termasuk para Malaikatnya) tidak mengetahui
kapan kiamat itu terjadi, kecuali hanya Allah saja,’’ jawab Muhammad.
Namun Malaikat Jibril hanya memberitahu Muhammad
tanda-tanda kiamat besar, diantaranya, perbandingan antara seorang laki-laki
berbanding sebanyak 50 perempuan, kemudian banyak terjadi perzinahan
dimana-mana, banyak terjadi orang yang mabuk karena minuman keras (minuman yang
memabukkan/minuman beralkohol, banyak manusia mati karena narkoba, diangkatnya
ilmu Allah (banyak Ulama meninggal).
Saling bunuh-bunuhan diantara sesama Muslim, walaupun
mereka sama-sama berdoa pada Tuhan yang sama.
Akan muncul 30 orang pendusta, yang mengaku Rasul/Nabi,
pada zaman setelah Rasul penutup Nabi Muhammad wafat (meninggal).
Namun, kepada kaum Muslimin dan Muslimat, diharapkan kita
bersiap-siap menyongsong datangnya kiamat kecil (diwafatkan nya/meninggal/mati)
kita sebelum menghadapi kiamat besar itu.
Karena kiamat besar, mengutip sebuah hadist, hanya
terjadi dan menimpa orang kafir, kufur saja, sedangkan orang beriman, walaupun
tingkat keimanannnya sangat kecil, hanya pernah mengucapkan kelimat tauhid
Laillahaillaulah (Tiada Tuhan yang wajib disembah) saja, tanpa mengamalkan rukun
iman yang lain (karena mungkin masuk Islam karena keturunan/tanpa pernah
belajar atau diajari tentang Islam), mereka akan diwafatkan terlebih dahulu
oleh Allah oleh tiupan angin yang ringan sebelum terjadinya kiamat besar yang
menimpa orang kafir.
Untuk mempersiapkan kiamat kecil (meninggal) hendaknya
kaum Muslimin dan Muslimat segera bertaubat dan segera mengamalkan rukun iman.
Segera konsisten melaknakan sholat lima waktu,
memperbanyak sholat sunnah, berpuasa pada bulan Ramadhan dan berusaha meraih
malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir pada malam ganjil bulan
ramadhan agar kita memperoleh pahala setara beribadah selama 82 tahun, membayar
zakat, banyak berinfak dan mengeluarkan harta yang kita miliki dijalan Allah,
meyantuni orang yang membutuhkan, terutama kedua orang tua kita,
saudara-saudarakandung kita, dan kaum fakir miskin, mereka yang menderita
kelaparan, sedang menerima ujian berupa sakit, ditinggal mati anggota keluarga,
serta menolong orang yang tertimpa musibah antara lain membebaskan para
pengutang yang tidak mampu lagi membayar utang yang telah kita pinjamkan.
Banyak berzikir dan beristigfar (minta ampun pada Allah
atas segala perbuatan maksiat yang telah kita lakukan).
Nabi Muhammad sendiri dalam sebuah hadist dijelaskan
melakukan Istighfar 100 kali sehari, walaupun Nabi Muhammad adalah Maksum
(dijaga Allah dari perbuatan dosa) dan telah dijamin masuk surga.
Serta rajin membaca surah al-ikhlas 10 kali seuai
berzikir dan beristighfar.
Karena kata Nabi Muhammad, pahala membaca surah Al-Ikhlas
setara membaca 2/3 Al Quran, padahal pahala membaca Al Quran terbata-bata satu huruf
mendapat dua pahala, kalau kita membacanya dengan fasih dan mengerti arti
kandungannya maka Malaikat akan beserta kita mendoakan agar kita masuk surga.
Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa, bagi seseorang yang
pernah membaca Al Ikhlas 10 kali, maka Allah akan menghadiahi kita Istana di
Surga.
Kita harus mengamalkan seperti diterangkan diatas agar
tumbuh kecintaan kita pada Allah dan Rasul melebihi selain keduanya.
Bila segala amal perbuatan kita dilakukan karena
kecintaan kita pada Allah dan Rasul Nabi Muhammad, maka kita akan menjadi orang
yang berbahagia dunia , akherat.
Allah berfirman,’’ Orang yang paling mulia disisi Allah adalah
orang yang paling bertakwa’’ bukan orang paling kaya harta, paling berkuasa,
atau paling cantik, paling ganteng.
Semoga kita segera bertaubat (Istighfar) sebelum nyawa
kita sampai di tenggorokan/sekarat) amin.
No comments:
Post a Comment