!-- Javascript Ad Tag: 6454 -->

Sunday, May 31, 2015

Pondasi (dasar-dasar) Islam.

Perjalanan yang belum selesai (288)

(Bagian ke dua ratus delapan puluh delapan, Depok, Jawa Barat, Indonesia, 21 Mei 2015, 19.21 WIB)

Pondasi (dasar-dasar) Islam.

Islam dibangun dalam lima pondasi (dasar). Pertama mengucapkan kalimat tauhid ‘’Laillahaillaulah, Muhammadarasullah” (Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, Muhammad Rasul Allah), kedua menegakkan sholat, ketiga membayar zakat, ke empat berpuasa pada bulan Ramadhan, ke lima Naik Haji/Umroh bila mampu.
Kelima dasar ini adalah satu kesatuan, tidak bisa dipisahkan satu sama lain, bagai rumah dengan lima tiang, maka satu tiang patah, maka bisa meruntuhkan rumah itu.
Itulah sebabnya ketika ada pertanyaan dari pendengar Radio Rodja dari Nusa Tenggara Timur yang mempertanyakan, apakah binatang yang disembelih oleh seseorang yang mengaku beragama Islam, namun tidak sholat, maka Ustad dalam tauziahnya pada acara hal-hal yang najis dan diharamkan untuk dimakan, menjelaskan, bahwa sholat hukumnya wajib bagi siapa yang sama sekali meninggalkannya (tidak sholat), maka beberapa firman Allah dan Hadist Nabi menerangkan bahwa batas antara orang yang meninggalkan sholat dengan kekufuran dan kekafiran sangatlah tipis, dan bisa jatuh pada kekafiran, karena penjelasan ini orang yang menyembelih binatang sembelihan namun tidak sholat, bisa jatuh hukumnya haram. Namun, ini terjadi perbedaan diantara para ulama, sebagian lainnya menganggap, seseorang yang pernah mengucapkan kalimat Tauhid di atas sudah dikategorikan beragama Islam dan bila dia dalam menyembelih hewan membaca Bismillahirohmanirrohim (Atas Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang), maka dagingnya sah dan tidak haram, soal dia meninggalkan sholat, itu perbuatan dosa besar yang ditanggung sendiri yang bersangkutan di hari hisab (akherat). Apalagi Allah memperingatkan urusan manusia dengan Allah yang pertama kali di hisab (ditanya) adalah soal sholat, bila sholatnya baik, maka amal perbuatannya yang lain juga baik.
Namun,kita harus hati-hati dalam meninggalkan sholat dan peringatan sholat ini, karena bukankah sholat ini mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar. Banyak sekali pengalaman kita hidup di dunia, bila kita dari sejak kecil tidak dibiasakan sholat, dan sudah besar bergaul dengan teman-teman yang bukan sesama beriman (Muslim), kita bisa betul-betul jadi kafir (murtad/ kalau kita terpengaruh godaan Iblis untuk keluar dari Islam,  memeluk ajaran agama kesyirikan. Banyak sekali cerita dari teman-teman saya, yang tadinya memiliki latar belakang keluarga dan suku yang kuat Islamnya, karena suami, anak, adik, kakak, paman dari sejak kecil tidak dibiasakan sholat dan ditumbuhkan rasa cinta pada Allah dan Rasulnya melalui sholat, maka iman yang tipis sewaktu-waktu bisa digelincirkan iblis, agar bisa bersama iblis masuk neraka, dengan murtad dan pindah ke agama kesyirikan.
Padahal Allah akan mengampuni seluruh dosa hambanya, kecuali syirik (menyekutukan Tuhan/menduakan Tuhan, menuduh Allah memiliki Anak dan yang serupa).
Bahkan banyak sekali Ayat di Al Quran dan Hadist yang memperingatkan manusia agar menjauhi kesyirikan dan bahkan Allah juga memperingatkan manusia telah terjadi penyimpangan penafsiran (Penggelapan kitab Allah sebelumnya) salah satu contoh Allah menurunkan surah Maryam dan Al-Ikhlas yang membantah kalau Nabi Isa adalah Anak Tuhan, Isa adalah manusia biasa dan hanya sebagai Rasul Allah seperti rasul Allah yang lain.
Hanya saja proses penciptaan, kelahiran nabi Isa melalui proses peniupan ruh pada rahim Maryam oleh Allah, bukan proses pembuahan benih.
Ini untuk membuktikan pada manusia akan kekuasaan Allah, kalau Allah berkehendak (Kun Fa Yakun) maka jadilah. Kultus yang berlebihan dari pengikut Jesus inilah yang kemudian menjadikan Jesus Anak Tuhan sebagai perbuatan syirik. (Yang mereka percaya kesyirikan ini kalau tidak segera bertaubat, selagi nyawa belum sampai tenggorokan), kalau tidak dapat rahmat Allah terancam disiksa di neraka.



No comments:

Post a Comment