Hercules C-130 TNI AU jatuh di Medan, 142 orang terbunuh
Beberapa orang awam mengaku pernah menjadi penumpang pesawat pengangkutan tentera Hercules dengan membayar, namun TNI membantah dan mengatakan telah menerjunkan pasukan untuk menyiasatnya.
Salah seorang, Mun -yang mengaku sepupu Robiyanto, salah satu penumpang Hercules C-130 TNI AU yang jatuh di Medan Selasa (30/6) - mengatakan sepupunya menumpang Hercules malang itu dengan membayar walaupun tak tahu persis berapa.
"Oleh kerana kosnya lebih murah, dan kami punya keluarga tentera," jelas Mun, yang juga pernah naik pesawat Hercules tentera.
"Saya sendiri pernah naik Hercules, dari Tanjung Pinang ke Natuna. Waktu itu bayarannya Rp. 500.000," ungkap Mun.
Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian Pertahanan dan TNI agar mengubah secara mendasar alat utama sistem pertahanan Indonesia.
Hal itu diutarakan Presiden Jokowi sehari selepas pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan, Sumatra Utara, yang setakat ini menyebabkan sekurang-kurangnya 142 orang meninggal dunia.
"Sistem perolehan alutsista perlu diubah, ini momentum. Tidak boleh lagi hanya membeli senjata tetapi juga beralih ke pemodenan sistem persenjataan," kata Presiden.
Presiden juga berkata perolehan alat utama sistem pertahanan harus diarahkan pada kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
null
Presiden Jokowi juga mengatakan, "Saya ingin TNI mengukuhkan sistem zero accident atau kemalangan sifar untuk kegunaan alutsista."
"Agar kita dapat sepenuhnya mengendalikan kesediaan alutsista," kata Jokowi.
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi juga memerintahkan siasatan menyeluruh atas insiden jatuhnya pesawat tersebut.
"Saya ingin TNI mengukuhkan sistem zero accident atau kemalangan sifar untuk kegunaan alutsista."
Kenyataan presiden ini disampaikan kepada wartawan di sela-sela peringatan HUT Polri ke-69 di Padang Markas Komando Brimob, Depok, Jabar, Rabu (01/7).
Kesediaan operasi tinggi
Menurut presiden, seluruh alutsista yang dimiliki Indonesia harus sentiasa dalam kesediaan operasi tinggi.
"Pesawat tempur, pesawat angkut, kapal perang, kapal selam, hingga helikopter serta perwira dan prajurit TNI yang mengawakinya harus berada dalam kesediaan operasi yang tinggi," katanya.
Pesawat Hercules C-130, yang dihasilkan pada 1964, meninggalkan Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jatim, Selasa (30/06) menuju Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
null
Setakat ini pasukan polis dan pihak berkuasa berkaitan di Hospital Adam Malik, Medan, terus mengenalpasti 59 orang dari 142 jenazah yang telah dipindahkan dari lokasi jatuhnya pesawat.
Pesawat ini kemudian terbang ke Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sebelum menuju Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau.
Mendarat di Lanud Dumai dan Lanud Suwondo, Medan, pesawat tentera jatuh ketika hendak menuju Lanud Tanjung Pinang.
Seluruh penumpang dan krew dikhuatiri terbunuh.
Setakat ini pasukan polis dan pihak berkuasa berkaitan di Hospital Adam Malik, Medan, terus mengenalpasti 59 orang dari 142 jenazah yang telah dipindahkan dari lokasi jatuhnya pesawat.
Sebuah pesawat pengangkutan ketenteraan milik TNI Angkatan Udara jatuh di dekat Lanud Soewondo, bekas Lapangan Terbang Polonia Medan, mengakibatkan sekurang-kurangnya 20 orang meninggal dunia.
Maklumat jumlah korban datang dari pihak Rumah Sakit Adam Malik yang menerima jenazah-jenazah. Jumlah tersebut dijangka bertambah memandangkan pesawat jatuh di kawasan penempatan.
Menurut juru bicara TNI, Fuad Basya, insiden jatuhnya pesawat mengakibatkan dua rumah dan sebuah kereta terbakar. "Namun belum diketahui apakah ada korban awam. Kami masih melakukan usaha pencarian, penyelamatan dan pemadaman api. "
Kepada wartawan, juru bicara TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto berkata pesawat itu terbang untuk menghantar logistik, dengan tujuan Tanjung Pinang.
Pesawat berlepas pukul 11.48 WIB, namun dua minit kemudian pesawat mengalami masalah.
"Pilot meminta RTB (return to base, kembali ke landasan). Lalu pesawat meminta melencong ke kanan, namun jatuh sebelum mendapat kenalan dengan (Lanud) Medan APP, "demikian disebutkan dalam keterangan awal kepada wartawan.
TNI AU masih menyiasat apa punca kemalangan itu.
null
Selama tiga tahun terakhir, terdapat empat pesawat milik TNI AU yang jatuh atau terbakar. Salah satunya, pesawat Fokker F-27 yang jatuh di dekat Lanud Halim Perdanakusuma, 2012 lalu.
Selama tiga tahun terakhir, terdapat empat pesawat milik TNI AU yang jatuh atau terbakar, termasuk pesawat Hercules yang jatuh di Medan.
Rekod insiden pesawat TNI AU
Pada Jun 2012, pesawat Fokker F-27 jatuh di perumahan tentera Rajawali, Jakarta Timur, kini menjalani latihan rutin dekat Lanud Halim Perdanakusuma. Insiden itu mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Empat bulan kemudian, sebuah pesawat pejuang jenis Hawk 200 jatuh di Pekanbaru, Riau, ketika menjalani latihan rutin. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu kerana juruterbang dapat menyelamatkan diri menggunakan kerusi pelontar dan pesawat jatuh di tanah kosong.
Lalu, pada April 2015, pesawat F-16 terbakar di Lanud Halim Perdana Kusuma. Pesawat F-16 itu terbakar ketika akan tinggal landas bersama dengan tiga pesawat lain untuk latihan keselamatan Persidangan Asia Afrika di Jakarta. Pilot pesawat Leftenan Kolonel Firman Dwicahyo selamat dalam peristiwa tersebut.
Pesawat angkut milik TNI Angkatan Udara Hercules C-130 yang jatuh di Medan hari Selasa (30/06) di kawasan penempatan membawa 113 orang, kesemuanya dikhuatiri meninggal dunia.
"Tidak ada korban selamat, saya baru saja dari lokasi kejadian," kata Kepala Staf TNI AU, Marshal Agus Supriatna, kepada pejabat berita AFP.
Ia menambah 49 jenazah telah dibawa dari lokasi jatuhnya pesawat ke rumah sakit.
Pesawat pengangkutan berenjin empat ini mengangkut lebih dari 100 orang kata juru bicara TNI AU.
"Menurut data kami, ada 113 orang di dalam pesawat, termasuk 12 awak," kata juru bicara TNI AU, Marshal Pertama Dwi Badarmanto, kepada pejabat berita Reuters.
Penyiasatan
null
Juru bicara TNI AU berkata penumpang yang ada di pesawat adalah ahli keluarga anggota TNI.
Dalam temu bual dengan BBC Indonesia, Dwi Badarmanto menjelaskan penumpang pesawat itu cukup banyak, "Kerana ini kan pesawat angkut personel juga. Jadi mengangkut pasukan yang akan mutasi atau melakukan pergeseran pasukan."
"Bukan cuma mengangkut anggota TNI AU, tapi juga ada anggota TNI AD. Untuk pergantian atau rolling pasukan," jelas Badarmanto.
Ia mengatakan tidak ada penumpang sivil di dalam pesawat, "yang ada adalah keluarga tentera".
"Ya, kalau suaminya anggota tentera mau pindah tugas, kan isterinya, keluarganya dibawa," katanya.
null
Pesawat Hercules TNI AU ini sedianya akan terbang ke Tanjung Pinang, Riau.
Pesawat berenjin empat ini baru beberapa saat berlepas saat meminta izin kembali (return to base) sebelum jatuh.
TNI tengah melakukan siasatan untuk mengetahui punca kejatuhan Hercules dan untuk sementara ini semua pesawat jenis ini tak boleh terbang, kata Badarmanto.
No comments:
Post a Comment